pakdesurib wrote:suprayitno wrote:Gambar yg pertama saat membidik pakai senapan sniper. Ternyata susah, sasaran cuma kelihatan kotak saja. Mungkin karena mata minus.
Gambar Yang kedua hanya meyakinkan saja, supaya wajahnya kelihatan.
Gambar yg ketiga juga meyakinkan bahwa itu senapan sungguhan.
Soalnya kata Om Charles kalau mainan magazine nggak bisa dilepas.
Yang terakhir ketiga gambar tersebut memang action belaka, soalnya belum terbiasa mendengar suara letusan peluru. Alias kaget.
ya..ya... kita sdh maklum kok om...
dulu waktu saya kuliah pernah gabung ke resimen mahasiswa, senapan yg dipake malah lebih nggilani lagi om, kami dulu pake senapan garand pake perangkai, karena jaman senapan itu blm ada magazen, beratnya minta ampun, salah masukin peluru ke perangkai, jari bisa luka kecepit, kalo dibuat nembak, tangan biasanya pegel linu dan kuping mendenging 2 hari, terakhir saya pernah pake ss-1 sudah sangat2 mendingan.
lho... kok malah ngomongin senapan??
mending balik ke laptop aja... bicara yang ada sayap ama propeller nya itu lho om...
salam...
Hehehe... ndak apa pakde. Kan masih ada hubungannya. Hubungannya adalah seorang pilot mesti memiliki senjata pada saat terbang. Maksudnya pilot beneran.
Lha itulah yg bikin nggak mau saat di tawari nembak pakai peluru. Selesai nembak jadi bingung nggak bisa dengerin engine pesawat saat terbang.
@ All: Mohon maaf nih belum sempat upload laporan kemarin. Warnet di depan gang masih tutup.
