Untuk tinggi rendahnya sayap itu tergantung dari jenis pesawat dan bagaimana kita ingin pesawat itu terbang.
Untuk trainer begginer, sayap tinggi dengan dihedral (tekuk sayap) yang sedang akan cukup untuk memberikan stabilitas pada axis roll. Ini memudahkan pesawat kembali terbang lurus setelah berbelok tampa input dari pilot sehingga memudahkan prosses belajar terbang.
Trainer low wing pada intinya sama namun sayap diletakkan di bawah dan dihedral cenderung lebih banyak untuk mengkompesasi turunnya sayap. Dengan menurunkan sayap kestabilitas roll lebih rendah karena berat pesawat sekarang terletak diatas sayap, dimana pada pesawat high wing berat pesawat menggantung di bawah sayap. Walau begitu, low wing trainer akan relatif mudah diterbangkan dan berguna mengajarkan pilot untuk meluruskan sayap setelah berbelok.
Terhadap horizontal stabilizer atau yang anda sebut "tail wing", tidak ada rumus khusus mengenai tinggi rendahnya posisinya. Efek dihedral dan tinggi rendah penempatan akan sama seperti sayap utama namun tidak akan memiliki efek besar karena ukurannya yang relatif kecil dibanding sayap utama. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa tail wing tidak terletak pas dibelakang sayap melainkan diatas atau dibawah posisi sayap (dilihat dari depan). Ini berguna untuk mencegah udara turbulent dari sayap tidak menganggu kinerja tail wing/elevator.

tekuk sayap -
http://en.wikipedia.org/wiki/Dihedral_(aircraft)Untuk Vertical Stabilizer/vertical fin, sebagai
rule of thumb atau hitungan kasar pastikan saja bahwa jika dilihat dari samping, luas permukaan pesawat di belakang CG lebih besar daripada luas permukaan di depan.