Grage Aeromodelling

He he he..
Betul emang..ga worthed..
Pesawat kecil, jangkauan ga jauh, layar 3.5" di TX lagi..harga muahal
Tapi terobosan baru tuh buat TX nya..lain dari yg lain..diluar kebiasaan..
Mnrt saya kok kesan nya seperti mainan ya..hihihi..
Padahal FPV kan ga sekedar hobby aeromodelling..bisa buat cari duit..

Saya sudah mencoba unitnya...kualitas videonya lumayanlah dan tanpa vibrasi , pesawat ini sangat ringan total dibawah 200 gram ( konon katanya ) cuman belum saya timbang ulang...dengan batt 2s 450 mah terbang terlam sampai hari ini 17 menit, dengan jangkauan kurang lebih 400m.

beberapa kali test flight di dari samping rumah luas 200m diantara perumahan dan pepohonan mampu take off landing dengan sempurna, autopilotnya sangat bagus dan membantu dapat level dalam kondisi power off meskipun tidak begitu lama ..
video on off dapat di perintah dari tx, cuman sayang gps optionnya belum di launching ..jadi kalo terbang mesti harus 2 orang pilot nonton di layar , kenek ngawasi kemana pesawat jalan...pagi tadi saya sempat kehilangan pesawat beberapa detik karena terlalu asyik nonton di layar ( sendirian terbang )

saya lagi oprek2 dulu nanti saya bantu rekan2 disini dengan laporannya...

mungkin sebaiknya di beri roda depan yg tdk terlalu tinggi,agar kamera bisa aman dari tanah saat landing......
pertanyaan saya :apakah RX dari TX bawaan tersedia di jual bebas...? kalau Ya,berarti bisa jadi alternatif pilihan neh buat pesawat2 lainnya......

gak perlu pakai roda om, itu pesawat landing bisa pelan dan di tangkap tangan, kalo rx nya on board dengan 3 axis dan OSD sementara video modul, esc terpisah..

Pernah lihat waktu cibereum kedatangan tamu dari cinere.....lumayan pontang panting kena angin.

kalo pontang panting kena angin berarti settingannya belum bener...atau masih menggunakan mode manual ...kemaren terbang lagi test range ketinggian ( mencoba lebih tinggi dari terbang biasanya ) terbawa thermal dalam kondisi cut motor , karena takut hilang kontak di putuskan menggunakan mode manual utk mempercepat penurunan ketinggian ..alhasil pesawat jadi pontang - panting gak karuan loop berkali2 dan kadang mengalami stall yg tidak dapat di kendalikan ...dari kejadian tersebut malah saya dapat satu kesimpulan penting yg nanti menjadi panduan dalam menerbangkan model ini...

Hari minggu 25-November-2012.
Saya berkesempatan test drive Spy Hawk mini FPV ini (maksudnya maiden)

Spec nya ada di http://www.grahahobby.com

Yang harus di perhatikan pertama kali bahwa Tx dan RX baik 2.4G maupun video 5.8G sudah pre-set termasuk posisi auto pilot on.
Spy Hawk ini dilengkapi gyro 3 axis (Elevator, Aileron dan Ruder) sehingga komplete sudah auto pilotnya.

Pertama TX on, Tx akan initialisasi beberapa detik dengan blue screen (itu yang tertulis di layar monitor TX).
kemudian tertulis "Binding to Plane"
lalu on kan Spy Hawk, setelah binding layar TX menjadi gelap beberapa detik, kemudian baru video muncul.

Pindahkan auto pilot dari On menjadi manual.
Dalam kondisi ini kita set ulang posisi Elevator, Aileron dan Ruder agar balance.
( ini saya lupa lakukan dan akibatnya.... nanti saya ulas di bawah).

Setelah balance dan siap mau take off (hand launch), perhatikan kondisi angin.
Spy Hawk ini termasuk super ringan, AUW nya hanya 200 gram, sehingga rawan terhadap terpaan angin.
Jadi Kalau angin cukup kencang sebaiknya tunda dulu saja.

Hand launch pertama kondisi auto pilot on.
Spy Hawk meluncur dengan throttle 100%, langsung naik dan Spy Hawk menembus angin yang cukup kencang.
perlahan throttle diturunkan ke 70%, spy hawk masih terbang dengan stabil, bahkan saya bisa bilang sangat stabil.
Oh ya wing Spy Hawk ini punya dihedral sekitar 2s/d 5% jadi itu juga yang membuat spy hawk stabil

Karena ini pesawat super ringan di tambah pusher prop saya sempat lepaskan kendali dari TX dengan kondisi throttle kira kira 60%, dan Spy Hawk benar benar stabil, auto pilot selalu mengcounter baik aileron, elevator maupun ruder ketika angin menerjang nya, dan spy hawk tetap terbang lurus.

Ini benar benar pesawat untuk pemula, tidak perlu khawatir pesawat akan jatuh, hanya agak merepotkan untuk pemain yang pecicilan karena auto pilot dengan cepat mengcounter menjadi balance, ketika kontrol kita kembalikan ke posisi netral.
Jadi jangan berharap kita bisa acrobatik atau 3D dengan Spy Hawk

Saya alami ketika spy hawk di posisi 100 meter di depan, setiap mau belok, ketika control di kembalikan ke central, autopilot langsung mengcounternya, menjadi lurus, jadi terpaksa aileron atau ruder harus sering di tahan ketika belok.
Satu dua putaran rasanya sudah cukup untuk mencoba auto pilot.

Pada putaran ke tiga saya matikan auto pilotnya (cukup menekan tombol "Exit" di TX sudah langsung pindah manual), tiba tiba pesawat limbung dan spiral dan jatuh di alang alang (masih beruntung juga).

Spy Hawk masih mulus, karena jatuh di alang alang.
Saya perhatikan posisi aileron, ruder dan elevator.
Rupanya yang saat saya lihat semua balance sebelum terbang itu memang di tahan oleh auto pilot, sehingga saat di buat manual, langsung melintir.
Karena saya lihat posisinya,
aileron kanan maks up, aileron kiri rata, ruder left, elevator down
So main dengan Spy Hawk memang harus di pastikan dulu saat auto pilot on maupun off (harusnya semua pesawat sama deh )

Test berikutnya saya coba hand launch dengan posisi auto pilot off.
Memang tidak beruntung, kondisi angin sudah sangat kencang, rekan rekan juga sudah teriak gak usah, dan memang ternyata saya hanya bisa mengontrol 1 axis paling banter 2 axis bersamaan, jadinya spy hawk yang begitu ringan tidak bisa saya kendalikan, baru juga naik sudah di terjang angin kencang dan saya memang tidak bisa counter sebaik auto pilot bawaannya, akibatnya spy hawk langsung jatuh.

Mengenai Hubsan goggles, saya tidak terlalu banyak bisa review, karena tidak sempat dipakai saat terbang mengingat angin yang cukup kencang.
Lah wong gak pakai kacamata saja susah apalagi pakai kacamata.
mudah mudahan minggu depan angin lebih bersahabat.
Anyway sedikit saja yang sudah saya coba.

Bentuk kacamata termasuk Trendi dengan warna putih dan kecil, AGB banget deh.
untuk input memakai fasilitas AV-in.
sampai saat ini saya belum tahu apakah bisa digunakan untuk AV display perangkat lain atau tidak.
gambar cukup jelas hanya saja terlalu kecil kalau di bandingkan dengan produk goggles yang lain yang pernah saya numpang lihat.

Buat ukuran saya gagang kacamata agak terlalu lebar sehingga kurang menjepit dan impactnya gambar jadi susah dilihat, setelah saya pakaikan karet dan di tarik ke belakang kepala, baru terasa nyaman.

Masalah warna mungkin tidak terlalu alami, tidak seindah warna aslinya, apakah kwalitas dari video receiver atau kwalitas kacamata itu yang saya belum tahu, harus di coba untuk video receiver yang sama di bandingkan dengan goggles yang lain dan hubsan, baru akan tahu persis perbedaannya.

Sementara baru itu yang bisa saya lihat dari Kacamata Video Hubsan.
Tapi kalau melihat harga yah... so so lah, ada harga ada kualitas, tentunya tidak bisa di bandingkan dengan kacamata video sekelas Fat Shark.