coba om lempar sebuah peniti ke tengah tengah lapangan bola, trus om cari tuh peniti. gampang ga ketemu nya? susah kan? jangankan peniti, pesawat aeromodelling saya yang jatuh diujung lapangan aja ga pernah ketemu lagi pesawatnya sampe hari ini, padahal lokasi jatuhnya saya lihat jelas sekali dimana.
tanpa bermaksud mendahului pihak KNKT,BASARNAS maupun semua unsur elemen yang terlibat dalam pencarian pesawat ini, berikut opini saya pribadi untuk merespon pertanyaan om gerhaen :
pesawat jatuh di laut, kondisi penumpang semuanya hidup dan terapung dg baju pelampung di laut, tapi pesawat tidak ditemukan atau lama ditemukan.
pertama, tidak ada emergency declaration dari QZ8501, yang mana artinya, penumpang juga tidak aware adanya kondisi berbahaya, yang mana sudah pasti tidak akan ada penumpang yang memakai baju pelampung. jadi harapan om gerhaen menemukan penumpang hidup dan terapung di baju pelampung dilaut, sangat minim sekali.
kedua : pesawat yang jatuh dengan emergency landing itu jelas beda kondisi nya om. emergency landing adalah suatu kondisi dimana pilot masih mampu mengendalikan pesawatnya untuk melayang turun, namun tidak punya daya lebih untuk mencapai tujuan. sementara jatuh lebih ke arah pilot kehilangan kendali atas pesawat tersebut, there's nothing much the pilots can do, but say a little prayer.
imbas dari emergency landing di laut, dengan kecepatan pesawat A320 yang berada di 130-140 kts (sekitar 240-260km/h), cukup sulit berharap pesawat tersebut bisa landing dengan utuh diperairan. bisa, tapi dengan beberapa kondisi. udah pernah kejadian koq, misalnya USAirways (selamat semua) yang mendarat darurat di hudson river, Garuda Indonesia (1 tewas dan 12 luka berat) di Bengawan Solo. namun keduanya mendarat di sungai, yang tidak berombak tinggi.
sementara kalau jatuh, bisa dipastikan kondisinya berbeda jauh dengan diatas...ah....lebih baik berharap hal ini tidak terjadi pada QZ8501
misalkan pesawat jatuh di hutan, jumlah penumpang yg hidup akan berangsur berkurang, meninggal karena di makan Maung...........
sudah pernah masuk / naik turun gunung om? berat lho. apalagi kalau hutan tempat jatuhnya sangat terpencil dan berkontur pegunungan. lebih menyulitkan lagi. besar kemungkinan, pesawat yang jatuh diareal hutan akan terbakar. belum sempat menyelamatkan diri, sudah dikepung oleh asap pekat. rata rata korban tewas dalam kebakaran itu meninggal bukan karena terbakar, tetapi karena tercekik asap pekat yang terhirup.
eniwei, maung itu apa?
terkesan sangat lambat perkembangan teknologi dalam hal ini.......
teknologi yang mana yang dimaksud om? teknologi untuk mencari di lautan lepas itu? sudah ada pesawat Surveillance milik TNI-AU, Orion milik Australi, dan berbagai jenis pesawat / kapal laut yang mencari menggunakan segala macem teknologi yang mereka punya termasuk teknologi ciptaan Tuhan (visual maksudnya). tidak bisa disalahkan juga para tim SAR ini belum menemukan lokasinya, karena laut itu luasnya minta ampun.
saya pribadi berharap pesawat ini mendarat darurat didekat pulau terpencil, dan semua penumpang selamat. didalam pesawat itu ada ayah, bunda, anak, cucu, sodara, istri, kekasih dari seseorang. mereka yang diharapkan dapat berkumpul bersama di moment tahun baru ini. ga ada yang dapat kita lakukan selain berdoa untuk para korban dan para keluarga. kita berharap dan berdoa yang terbaik untuk mereka, namun disatu sisi, kita harus realistis dan bersiap untuk hal terburuk.
#prayforQZ8501