flytosky wrote:dalam dunia penerbangan sebenarnya, elevator itu bisa di ubah sudut kemiringannya (keseluruhan elevator lho ya). perhatikan foto dibawah ini : nah, inilah alasan kenapa pesawat sebenarnya walau dihajar full flaps, AoA (angle of Attack / Sudut serang) pesawat tidak berubah. Flaps increasing = sudut Elevator menyesuaikan.
Walau pesawat dengan elevator full moving, perubahan flap akan merubah AoA pesawat. Elevator ditrim hanya untuk mengimbangi momen tukik pesawat akibat flap, sehingga pesawat tetap stabil. Flap dikeluarkan bila memerlukan terbang lebih lambat (dibawah 1.2 kecepatan stall tanpa flap).
flytosky wrote:ohya, settingan take off pesawat itu tergantung berat pesawat dan panjang landasannya (sy berbicara soal pesawat dalam kenyataan ya). kalau landasan panjang dan berat pesawat ringan, ya kadang ga pake flap atau 5'. take off flaps itu mulai 5', 10' sampai 15'. kalau landing, mulai dari 15' sampai maksimal 45'
Pada pesawat penumpang umumnya setting flap untuk take-off atau landing sudah tertentu (ditentukan sejak didisain) tidak bisa sesukanya. Berat pesawat akan menentukan speed schedule saja. Hanya pada pesawat besar memang ada beberpa pilihan setting flap untuk take-off dan landing. Tetapi take-off atau landing tanpa flap hanya bila terjadi emergency (flap rusak).
christoffel wrote:yg saya alami selama ini, flap (non slotted) saat diturunkan, memang lift bertambah, tapi pesawat malah cenderung down/menukik. ini karena airfoil sayap berubah jadi mendekati under-chambered dan menimbulkan tambahan momen putar pada sayap (seolah-olah kita pake elevon). jadi, saya malah harus pasang mixing untuk elevator up ... persentasenya, sangat tergantung pada karakter elevator, pada magic saya (flaperon), cuman sekitar 5%
Atau tepatnya nambah chamber (airfoil aslinya sudah chamber). Memang penambahan flap akan menambah gaya angkat di sayap yang berakibat perubahan momen tukik (tergantung posisi CG). Perubahan momen tukik inilah yang harus di koreksi oleh elevator. Bisa positif atau negatif tergantung momen tukik yang dihasilkan oleh perubahan flap.
menurut pengakuan teman yang pilot beneran sih begitu om, secara teori take off dan landing tanpa flap diperbolehkan, tapi konsekuensi nya akan butuh runway yang sangaaaaaaat panjang untuk airborne / landing. jangan bayangkan boeing 747 take off / landing flapless, ga bakal cukup runway. kecuali pesawat pesawat trainer seperti Cessna 182 di runway yang maha panjang (>2500m).
memang setting flap itu tidak bisa seenaknya, karena ada prinsip the sky is vast, but there's no room for error. jadi buat apa ambil resiko kalau memang ada jalan yang jauh lebih aman?
om NGL ini salut juga saya. jarang posting, tapi sekali posting, berbobot semua.
Salam kenal juga Om. . . . Memang pada pesawat, tidak ada tempat buat error. Sekali jatuh, habislah semuanya. Bahkan pada pesawat modelpun prinsipnya sama. Hanya saja karena jatuh bisa bikin lagi (hanya resiko duit), maka kadang suka seenaknya atau coba-coba. Tapi sebenarnya bisa membahayakan orang lain juga.
Ngomong soal FLAP. bagaimana tipsnya atau stepnya utk coba-coba pesawat kita utk menggunakan flaperon? mungkin suhu² bisa berbagi pengalaman.. soalnya pesawat ane udah ane pasang dua servo utk aileron dan rencanya difungsikan juga sbg flaperon... sukron..
kalo pengalaman saya dengan menggunakan Tx Jr Propo 2610 (6ch), dan Rx Corona/EZC - di system menu Tx kita ubah type sayap menjadi flapperon, kemudian matikan tx.. - slot servo sebelah kanan sayap di masukan di slot aileron Rx (biasanya nomer 2 setelah slot untuk esc), - untuk slot servo sebelah kiri sayap kita hubungkan dengan slot flap di Rx (biasanya slot terakhir/paling bawah)...
silakan untuk suhu lain yang ingin menambahkan....atau mungkin bagaimana apabila kita menggunakan Tx Futaba terimakasih...
@OM Fajar... mungkin maksud ane persiapan utk landingnya getoohh.. brapa prosentase utk flap dan elevator yg Om gunakan? atau ada hal² lain yg perlu dipertimbangkan saat mencoba flap diudara?
oooh gak nyambung yaa??? maap..maaph hehehehe....koneksinya lagi lemot nich
om aku pake flapnya di wd, ma semua pesawat homemade ku....(kalo untuk engine aku belum tau)....biasanya kalo untuk elektrik (pengalamanku) dengan konfigurasi tx 2610 itu khan belum ada switch untuk mengatur degree flap jadinya cuma satu switch aja dan itu aku set maksimal 45 derajat..dan itu pun sudah sangat maksimal buat pesawat kelas electric..tinggal digabung dengan maintenance throttlenya aja...namun ya ..itu...flap di klik langsung speed pesawat ngedrop dan pesawat mendongak keatas otomatis throttle harus dinaikkan
namun lama..kelamaan...sepertinya gak banget dech kalo di klik flap langsung maksimal 45 derajat, dan dengan segala keterbatasan itu...saya coba akalin dengan mix flap+elevator, yang bisa di on-off khan fungsinya, sehingga hanya kita nyalakan pada saat mau take-off dan landing saja....dan itu lebih smooth ketimbang landing dengan flap yang menggunakan switch, karena sudut flapnya bisa diatur dengan gimbal txnya dan seiring dengan elevator....malahan bronco saya bisa bertahan harrier sebelum landing lho oom....sekian pengalaman saya om...
makasih Om Fajar ulasan pengalamannya... ane juga pake JR2610 ane fungsiin flaperon.. begitu switch flap diaktifin aileron kiri & kanan langsung turun.. apa gak bisa pelan ya turunnya? yg bikin pelan turun flap itu dari radio apa dari servonya ya? Dan flap ane bikin full 125% kegedean ya? Dan di mix elevator down 132%.. belom coba terbang nih..
kalo mau pelan turunnya seperti yang saya ulas sebelumnya oom...di mix dengan elevator....pasti uenak dech..btw untuk pesawat apa nich??? electric?? engine??