Syafik wrote:hah gambare di sensor...
kenapa mas? apa banyak "anak2 ngintip" disini ?
Syafik wrote:hah gambare di sensor...
sahid wrote:Syafik wrote:hah gambare di sensor...
kenapa mas? apa banyak "anak2 ngintip" disini ?
justinus wrote:Ga bisa bedili lagi
DIMAS wrote:Utk om2 n temen2 di Cibinong.....
Trimakasih atas kesempatan main 3D bareng........mudah2an ga kapok n ga bosen.
Salam...
Augustinus Aurelius wrote:Tapiii... saya hovernya baru di simulators saja.. hehehe..![]()
![]()
Saya pake simulator
su-31 wrote:Augustinus Aurelius wrote:Tapiii... saya hovernya baru di simulators saja.. hehehe..![]()
![]()
Saya pake simulator
...itu sudah ada gejala patologis.., klinis.., akan menjadi Hover Expert !
Jadi, tolong oom, segera tinggalkan Simulator.., mari silahken masuk didunia nyata
Banyak pilihan pesawat di dunia Nyata...
Budi wrote:Oom Augustinus, setting pada simulator umumnya pada kondisi ideal semua, torque servo yg paling bagus, engine power yg besar, prop yg tepat, defleksi surface kontrol maksimum, angin ideal dll....
sedangkan kondisi lapangan berbeda jauh, kadang2 kita pakai engine pas2an, prop asal2an, setting defleksi sekenanya, servo seadanya dll.......kesimpulannya Karakter pasti berbeda, walau jenis sama.
Saya punya Funtana 90S Hangar9, dan saya pakai Phoenix Simulator untuk latihan, karakter di Simulator Jauh berbeda dengan yang Asli. Saya harus setting ulang pesawatnya, mulai ganti engine OS90AX2 stroke menjadi OS120AX 2stroke, propeller 15x6 menjadi 16x6APC, servo 5kilo .21second/60derajat, menjadi 8 kilo .12sec/60derajat, servo throttle menjadi HS 81hitec, defleksi surface kontrol jadi 45derajat semua dengan menggeser clevis dan linkage horn dan lain2 baru akan terasa mirip seperti di simulator. itu pun masih beda, karena torque yang dihasilkan engine di simulator masih beda dgn engine aktual yg saya pakai........
satu lagi........intinya semakin besar pesawat, makan akan semakin sederhana untuk bisa hover dan tail touch.........semakin bagus spec engine, dan servo, maka semakin terkontrol......