Grage Aeromodelling

Syafik wrote:hah gambare di sensor...

kenapa mas? apa banyak "anak2 ngintip" disini ?

sahid wrote:

Syafik wrote:hah gambare di sensor...

kenapa mas? apa banyak "anak2 ngintip" disini ?

mungkin takut kena UU anti hover om.... sial nya aku belum liat belum bikin kopian lagi.......

justinus wrote:Ga bisa bedili lagi

nah tuh... halo Katana - padahal dah mau bisa kan om.... hahahahah... terpaksa terbang sopan... hehehehe....

Utk om2 n temen2 di Cibinong.....
Trimakasih atas kesempatan main 3D bareng........mudah2an ga kapok n ga bosen.
Salam...

DIMAS wrote:Utk om2 n temen2 di Cibinong.....
Trimakasih atas kesempatan main 3D bareng........mudah2an ga kapok n ga bosen.
Salam...

Justru kita2 yang jauh lebih berterima kasih atas kesediaan nya Pak Satrio, Dimas, maaf lupa lagi nama adiknya dan para crew nya yang telah membuka wawasan kita terkait dengan cara menerbangkan yang baik dan benar, semoga dalam kunjungan anda2 dimasa mendatang kita2 semua di cibinong sudah dapat memperlihatkan hasil coaching nya.

Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan kita2 di cibinong dalam menjamu ........

Salam

Toto

Akhirnya..... Saya sekarang bisa hover hingga tauch tail dan landing.. pakai pesawat 3D (Yak 54, Katana, Extra300, dll) ..
Ternyata ngga sesulit yg saya bayangkan, semua hanya persoalan latihan dan reflex saja, persis wkt belajar naik sepeda... sekali bisa ngga bakal lupa/hilang...
Tapiii... saya hovernya baru di simulators saja.. hehehe..
Saya pake simulator Realflight G4.5 dan Phoenix V.200...
Speed simulatornya saya naikkan sampai 140% supaya jari jempol terbiasa dgn gerakan cepat..
Yang mau saya tanyakan... sbb:
Seberapa besar bedanya bila hover menggunakan pesawat R/C engine beneran?
Saya udah coba pake Ferio, bisa tapi ngga berani hover rendah2 karena liarnya bukan main...
Mohon tanggapannya..
thanks...

Oom Augustinus, setting pada simulator umumnya pada kondisi ideal semua, torque servo yg paling bagus, engine power yg besar, prop yg tepat, defleksi surface kontrol maksimum, angin ideal dll....

sedangkan kondisi lapangan berbeda jauh, kadang2 kita pakai engine pas2an, prop asal2an, setting defleksi sekenanya, servo seadanya dll.......kesimpulannya Karakter pasti berbeda, walau jenis sama.

Saya punya Funtana 90S Hangar9, dan saya pakai Phoenix Simulator untuk latihan, karakter di Simulator Jauh berbeda dengan yang Asli. Saya harus setting ulang pesawatnya, mulai ganti engine OS90AX2 stroke menjadi OS120AX 2stroke, propeller 15x6 menjadi 16x6APC, servo 5kilo .21second/60derajat, menjadi 8 kilo .12sec/60derajat, servo throttle menjadi HS 81hitec, defleksi surface kontrol jadi 45derajat semua dengan menggeser clevis dan linkage horn dan lain2 baru akan terasa mirip seperti di simulator. itu pun masih beda, karena torque yang dihasilkan engine di simulator masih beda dgn engine aktual yg saya pakai........



satu lagi........intinya semakin besar pesawat, makan akan semakin sederhana untuk bisa hover dan tail touch.........semakin bagus spec engine, dan servo, maka semakin terkontrol......

Augustinus Aurelius wrote:Tapiii... saya hovernya baru di simulators saja.. hehehe..
Saya pake simulator

...itu sudah ada gejala patologis.., klinis.., akan menjadi Hover Expert !
Jadi, tolong oom, segera tinggalkan Simulator.., mari silahken masuk didunia nyata
Banyak pilihan pesawat di dunia Nyata...

su-31 wrote:

Augustinus Aurelius wrote:Tapiii... saya hovernya baru di simulators saja.. hehehe..
Saya pake simulator

...itu sudah ada gejala patologis.., klinis.., akan menjadi Hover Expert !
Jadi, tolong oom, segera tinggalkan Simulator.., mari silahken masuk didunia nyata
Banyak pilihan pesawat di dunia Nyata...

Siaap eyang, dunia nyata udah menunggu... sementara ini saya masih terus melancarkan jempol di "dunia lain"..
Engine belum ada, yg siap cuman Ferio 3D dari om Hanny aja..
Kira-kira specs pesawat engine apa yg cocok buat pemula, sekalian specs detail accessoriesnya. thx

Budi wrote:Oom Augustinus, setting pada simulator umumnya pada kondisi ideal semua, torque servo yg paling bagus, engine power yg besar, prop yg tepat, defleksi surface kontrol maksimum, angin ideal dll....

sedangkan kondisi lapangan berbeda jauh, kadang2 kita pakai engine pas2an, prop asal2an, setting defleksi sekenanya, servo seadanya dll.......kesimpulannya Karakter pasti berbeda, walau jenis sama.

Saya punya Funtana 90S Hangar9, dan saya pakai Phoenix Simulator untuk latihan, karakter di Simulator Jauh berbeda dengan yang Asli. Saya harus setting ulang pesawatnya, mulai ganti engine OS90AX2 stroke menjadi OS120AX 2stroke, propeller 15x6 menjadi 16x6APC, servo 5kilo .21second/60derajat, menjadi 8 kilo .12sec/60derajat, servo throttle menjadi HS 81hitec, defleksi surface kontrol jadi 45derajat semua dengan menggeser clevis dan linkage horn dan lain2 baru akan terasa mirip seperti di simulator. itu pun masih beda, karena torque yang dihasilkan engine di simulator masih beda dgn engine aktual yg saya pakai........

satu lagi........intinya semakin besar pesawat, makan akan semakin sederhana untuk bisa hover dan tail touch.........semakin bagus spec engine, dan servo, maka semakin terkontrol......

Thanks om Budi, dari pswt anda yg digambar itu mana yg lebih controlable? yg fuselagenya pipih atau yg tebal/normal?

oom Augustinus, yang lebih mudah start dari Planker(profile Plane) seperti Katana/Edge, setelah itu scale plane seperti Katana/Funtana/Edge/Extra.....

Planker itu settingnya sederhana, ringan dan full blast thrust ke surface control rudder/elev( body pipih), response lebih berasa. disamping itu, fuselagenya juga di buat pendek supaya rudder dan Elevator Authoritynya lebih besar.......

setelah itu baru masuk ke Scale, yang sebenarnya sama saja tergantung jempol. Hanya kalau pakai scale ada beban kalo gubrak lebih nyesek.......