seting flip gear : posisi 0 : mode AVCS posisi 1 : mode standar (sesuai manual)
seting gyro sense : normal : 70% idle 1 & 2 : 40% (sesuai manual)
permasalahannya saat idle , apakah flip gear diaktifkan posisi "1" atau tetap di posisi "0" mengapa pd saat idle atau saat disentak heli berputar ke arah kiri (nose heli berlawanan arah jarum jam), shg harus ditahan menggunakan rudder sedangkan posisi normal diam2 aja
seting flip gear : posisi 0 : mode AVCS posisi 1 : mode standar (sesuai manual)
seting gyro sense : normal : 70% idle 1 & 2 : 40% (sesuai manual)
permasalahannya saat idle , apakah flip gear diaktifkan posisi "1" atau tetap di posisi "0" mengapa pd saat idle atau saat disentak heli berputar ke arah kiri (nose heli berlawanan arah jarum jam), shg harus ditahan menggunakan rudder sedangkan posisi normal diam2 aja
mohon advisnya ....
mas hendry1301... Jika gyro keadaan normal baik tanpa koreksi sedangkan pada idle up berubah ( harus dikoreksi) karena gain tidak cocok ( setting ulang pada saat dihentak ) untuk setting switchnya aktivkan bersamaan dengan flight mode jadi tidak repot harus memindahkan pada posisi 1/0... mudah2an betul dan jika salah mohon koreksi oleh suhu2 heli yang yang lain...
Saya ikut bagi pengalaman aja dan ini bukan menjadi sebuah pedoman. Untuk GY401 Futaba pada aplikasi heli 450,maka gyro sense: normal ,sekitar 79 - 80% idle,sekitar 78 - 79%
Untuk gyro GY401 Futaba dan GY611 Futaba,pada aplikasi heli engine kelas 50,gyro sense untuk: normal,sekitar 70-78% idle,sekitar 70-78% Dengan catatan nilai gyro sense baik pd normal maupun idle adalah sama besar nilai masing2 prosentase nya.Ini khusus buat saya saja sekali lagi
Menurut pengamatan pribadi saya,perbedaan gyro sense ini mengikuti perbedaan torque secara basicnya pada masing2 aplikasi heli.Ditambah perubahan torque yg berbeda berdasarkan manuver2 terbang yg akan di-execute... Misalkan, saat melakukan flip,baik ke samping,depan dan belakang,yg mana perubahan torque dr main blade pitch positif ke negatif dan sebaliknya,sangat ekstrim. Metode pengujian yg selama ini saya gunakan utk mengetahui cukup tidaknya nilai gyro sense,terutama pada kondisi idle adalah dengan cara Flip dan Fast Forward flight. Pada saat heli Flip,dengan catatan timming belt berada pada tingkat ketegangan yg benar,dan tail boom tidak mengayun saat posisi vertikal dg pitch 0 deg, maka disitulah kira2 nilai gyro sense saya anggap telah cukup.Namun pengujian selanjutnya,agar nilai gyro sense ini dapat digunakan juga saat manuver fast forward flight adalah mengamati apakah tail boom mengalami wagging halus dan cepat,biasanya disertai dengan bunyi desingan dr tail rotor.Jika mengalami hal demikian,biasanya ini dikarenakan nilai gyro sense terlalu tinggi,artinya gyro melakukan over kompensasi terhadap setiap gangguan angin pd rudder.Maka yg akan saya lakukan adalah menurunkan sedikit nilai gyro sense,dan sekali lagi mengujinya dengan flip dan fast forwardflight.Jadi kalo buat saya,nilai 40% untuk idle,terlalu kecil,karena fungsi AVCS(Angular Vector Control System) pada gyro yg saya sebut di atas baru muncul pd gyro sense diatas 50%. Nah sekarang Mas Hendry menggunakan gyro apa, ini yg saya tidak jelas..,krn yg saya tahu, gyro yg memiliki feature menu pengaturan dr Tx,memiliki 2 mode,yaitu Conventional dan AVCS,yg mana pembedaannya berdasarkan range prosentase dr masing2 mode.
salam, budiman
Last edited by Budiman on 27 Aug 2011, 02:26, edited 1 time in total.
Budiman wrote:Saya ikut bagi pengalaman aja dan ini bukan menjadi sebuah pedoman. Untuk GY401 Futaba pada aplikasi heli 450,maka gyro sense: normal ,sekitar 79 - 80% idle,sekitar 78 - 79%
Untuk gyro GY401 Futaba dan GY611 Futaba,pada aplikasi heli engine kelas 50,gyro sense untuk: normal,sekitar 70-78% idle,sekitar 70-78% Dengan catatan nilai gyro sense baik pd normal maupun idle adalah sama besar nilai masing2 prosentase nya.Ini khusus buat saya saja sekali lagi
Menurut pengamatan pribadi saya,perbedaan gyro sense ini mengikuti perbedaan torque secara basicnya pada masing2 aplikasi heli.Ditambah perubahan torque yg berbeda berdasarkan manuver2 terbang yg akan di-execute... Misalkan, saat melakukan flip,baik ke samping,depan dan belakang,yg mana perubahan torque dr main blade pitch positif ke negatif dan sebaliknya,sangat ekstrim. Metode pengujian yg selama ini saya gunakan utk mengetahui cukup tidaknya nilai gyro sense,terutama pada kondisi idle adalah dengan cara Flip dan Fast Forward flight. Pada saat heli Flip,dengan catatan timming belt berada pada tingkat ketegangan yg benar,dan tail boom tidak mengayun saat posisi vertikal dg pitch 0 deg, maka disitulah kira2 nilai gyro sense saya anggap telah cukup.Namun pengujian selanjutnya,agar nilai gyro sense ini dapat digunakan juga saat manuver fast forward flight adalah mengamati apakah tail boom mengalami wagging halus dan cepat,biasanya disertai dengan bunyi desingan dr tail rotor.Jika mengalami hal demikian,biasanya ini dikarenakan nilai gyro sense terlalu tinggi,artinya gyro melakukan over kompensasi terhadap setiap gangguan angin pd rudder.Maka yg akan saya lakukan adalah menurunkan sedikit nilai gyro sense,dan sekali lagi mengujinya dengan flip dan fast forwardflight.Jadi kalo buat saya,nilai 40% untuk idle,terlalu kecil,karena fungsi AVCS(Angular Vector Control System) pada gyro yg saya sebut di atas baru muncul pd gyro sense diatas 50%. Nah sekarang Mas Hendry menggunakan gyro apa, ini yg saya tidak jelas..,krn yg saya tahu, gyro yg memiliki feature menu pengaturan dr Tx,memiliki 2 mode,yaitu Conventional dan AVCS,yg mana pembedaannya berdasarkan range prosentase dr masing2 mode.
salam, budiman
Nah mas hendry1301 kan pasti terjawab secara detail.... soal tidak stabil dan perlu tidaknya perpindahan pilihan gyro gain tersebut....( yang pasti perlu set pada posisi auto flight mode menurut saya )
Budiman wrote:Oh ya utk DX7 Spektrum, menu gyro sense di set pada Auto,nanti pada display akan nampak F.mode Norm:0 STNT:1 Hold:0
Rate: 0 : ..% 1 : ..%
gyro menggunakan GY520+S9257 Fmode sdh auto dengan rate : 0 : 70% 1 : 40% (sesuai manual book gyro) tp ini yg mmbuat heli berputar, tp jk dirubah rate 1 : 50% ... br deh stabil, apa ini tdk masalah???
ada sedikit non-teknikal flight mode ---> auto rate 0/1 ---> 70%
saat dihentak/pumping (idle), tail sedikit bergerak sesuai torsi tp tidak sampai berputar ... apa penyebabnya? kok tail tidak dlm posisi diam saat idle