Budi wrote:Kalo pemain F3A akan bilang 3D itu terbang kok "berantakan" ngga bisa smooth dan lurus.. Kalo org 3D bilang F3A terbang kok bete dan banyak aturan.......
Gimana dong???
Oom Budi,
Salam kenal.
Saya baru join grage, jadi masih suka explore topik-topik yang ada, walaupun sudah ketinggalan jaman, saya masih suka posting, siapa tahu bermanfaat untuk yang posting pertama atau teman-teman yang lain, walaupun mungkin sudah basi
Mohon ijin untuk posting topik ini yang sudah lama banget, tapi menurut saya, topiknya menarik, saya tidak membaca posting-an semua teman-teman sebanyak 18 lembar, jadi mungkin isi posting-an saya sudah ada di dalam posting-an teman-teman semua. Mohon maaf sebelumnya kalau terjadi duplikasi
Iya, setuju, lihat F3A bikin BT, terbang lurus, inverted, rolls, naik keatas, turun curam kebawah, jauh lagi pesawatnya, nggak ada suaranya lagi, kalaupun ada, kecil suaranya, nggak gagah, bentuknya "garink" nggak seperti pesawat betulan, nggak menarik, yang lebih parah lagi, pas sedang ada yang terbang F3A, yang lain harus tunggu, kutu kupret
Terbang 3D, asyik, dinamis, manuever-nya ekstrim nyerempet bahaya, inverted-nya rendah 5 meter diatas landasan, kenceng, tiba-tiba naik ke atas, sambil roll, pakai asap, suaranya keras, apalagi kalau sudah hover, rudder kena rumput, keren bow...., bentuknya kalau 3D, lebih mirip pesawat betulan, ada canopy transparan-nya, ada yang pesawatnya bisa sampai 3 m, mantap poll, tapi kalau sedang terbang 3D, yang lain takut terbang, takut kesabet, tahu-tahu penerbangnya disorientasi atau ada mekanikal problem, servo-nya pakai yang bukan peruntukannya, jebol he he
Menurut saya, terbang 3D dan F3A, sama baiknya dan sama sulitnya, dan sama mudahnya bagi yang sudah bisa.
Menurut saya, terbang 3D, tidak berantakan dan terbang F3A, juga tidak berantakan
Tetapi, ada yang terbang 3D, manuever-nya berantakan dan ada yang terbang F3A, manuever-nya berantakan
Misalnya untuk 3D, Torque Roll, pada saat melakukan manuever, pesawatnya tidak diam, berdirinya tidak 90 derajat, roll rate pesawat diporosnya tidak konstan, tinggi pesawat akan memulai manuever, sedang melakukan manuever dan setelah melakukan manuever, tidak sama dll dll. Atau pada waktu buat bulatan dengan ketinggian rendah sambil melakukan roll (apa ya nama manuever-nya?), bulatannya tidak bulat, berantakan, roll rate-nya tidak sama, berantakan; terus naik turun pesawatnya, tidak dalam satu garis lurus, berantakan dll. dll.
Misalnya untuk F3A, waktu inverted, roll rate-nya terlalu cepat, terus tinggi pesawat pada saat sebelum manuever, pada saat melakukan manuever dan pada saat selesai melakukan manuever naik turun, berantakan dll dll.
Semua manuever itu ada panduannya, bagaimana manuever yang benar, baik untuk 3D maupun F3A.
Agar kita bisa tahu manuever yang benar atau berantakan, kita seyogyanya membaca buku pedomannya dan coba melakukannya dengan pesawat kita.
Menurut pengalaman saya, manuever yang baik, kita harus bisa memberikan input yang tepat pada elevator, rudder, aileron dan throttle, agar menghasilkan manuever yang sesuai dengan aturan atau pedomannya. Semua itu merupakan satu kesatuan yang utuh
Kebetulan saya pernah melihat demo aerobatic Sukhoi di Halim diterbangkan oleh pilot orang Rusia-nya, itu Sukhoi dibeset sama pilotnya sesuai kemampuan pesawatnya yang ditawarkan kepada Indonesia.
Manuever-nya bagus sekali, tidak berantakan, pada saat membuat roll, ketinggian sama, roll rate-nya sama, jarak antara roll rate di titik inverted dan roll rate di titik level sama, tidak berantakan. Itu pilot jago memang. Manuever-nya gila dan ekstrim, ada yang seperti 3D segala, semi hover, dll, tapi tidak berantakan.
Jadi berantakan bukan terbangnya, tetapi pada saat melakukan manuever-nya.
Untuk melakukan manuever yang baik, baik itu untuk manuever 3D maupun F3A, ada aturan atau pedomannya.
Ikut aturan ini yang kadang kala kita suka abaikan, jadi berantakan (contoh aturan yang saya sampaikan diatas untuk torque roll, inverted dll, harus dicek ulang, saya hanya tulis yang ingat, tidak lihat buku panduannya, bisa salah

)
Penguasaan manuever dasar dapat dijadikan penopang manuever 3D dan F3A.
Hanya masukan Oom Budi dan teman-teman sekalian. Mudah-mudahan bisa sedikit membantu.
Mohon maaf sekali lagi, kalau terjadi duplikasi informasi.
Selamat terbang, salam aeromodelling
Janto