Pagi tadi yang terbang di Puri Indah cuma berdua.
Om Medy hanya mampir karena Menkeu sedang diare.

Mejeng dulu sebelum terbang.

Om Joker sedang sibuk dengan BCPnya.

Penggemar selalu saja setia menunggui.

Bahkan saat terbangpun ditemani.

BCP Hover.
Setelah Om Joker giliran GL terbang santai, diikuti sekali flips.
Sayang ndak ada dokumentasi. Setelah turun diketahui gear bagian atasnya tergerus. Belum diketahui bergesekan dengan apa.Bentuknya jadi taper kurang lebih 2.5mm.

Ini gambarnya.

Ini mungkin lebih jelas.
Setelah cek dengan seksama anggap masih laik terbang, dan terbang lagi.
Hasilnya.

Ternyata GL ku kayak burung juga. Cari tempat untuk menetas.

Ini lebih jelas.

Om Joker sedang evakuasi. Awas telornya mau menetas.
(Mudah mudahan saat menetas jadi 50size ya)
Tuh si GL pegengan erat pada semak-semak nggak mau diambil.
Karena memang belum punya field charger. Habis 2 bateray ya,.. kukut. Hehehe,…

Santai di kantin dulu sebelum kembali pulang. Tuh Om Joker puas sekali.

Santai dulu ah,….
@Om Erik : Inilah salah satu alasan saya memilih GL. Sakti, crashnya aneh-aneh dan hampir semuanya tidak terlalu fatal. Kali ini malah yang kena gear servonya 2 buah.
Atau mungkin iri sama polarisnya Om Ferry ya. Yang selalu landing disitu, saat terbang di SDA. Hehehe,…
Setelah coba pakai Rheno agak lebih gesit. Namun menurut saya masih kurang Om.
Terbang tetap puas meskipun cuman berdua, meskipun kejadiannya aneh-aneh. GL main gear jadi Taper, BCP gearnya malah mrotoli tanpa penyebab yang jelas. Padahal tidak crash. Apa karena Rheno ya?.