Grage Aeromodelling

wisnumurti wrote:

dino wrote::tlt nyungsep nya muntir ngk

nyungsepnya nggak muntir om saat dii test glide ..pesawat diluncurkan pake tangan ...posisi horisontal rata air..lempar....pesawat nanjak sebentar terus nyungsep...hidung duluan...

Saya rasa normal kok om.
Kalau dilihat gambarnya AoA nya positip.
dari keterangan om wisnu juga, saat di lempar naik sebentar terus nukik.
Nukik saya pikir karena memang power saat dilempar habis (sempet nanjak) jadi tidak glide apalagi CG 25% menurut saya sedikit nose heavy.
Saya sering test hasilnya seperti ini, dan normal saja kok om, biar lebih enak biasanya cgnya saya geser ke posisi 30%.
Kalau mau glide saat test cg dengan dilempar, AoA nya coba dibuat 0 derajat seperti saran suhu Chris.
CMIIW

wisnumurti wrote:gambaran pesawatnya kayak gini nih om

itu posisi servo elevator udah center om...kayaknya sedikit down ya...mungkin ini yang bikin nyungsep...sedikit saran untuk lempat tes glide...jangan 'rata air' tp sedikit turun dan harus headwind...kalo rata air biasanya pesawat akan naik..stall trus nyungsep...
saran sy...langsung terbangin aja...ngga usah tes glide lagi...

ariebudi wrote:

wisnumurti wrote:gambaran pesawatnya kayak gini nih om

itu posisi servo elevator udah center om...kayaknya sedikit down ya...mungkin ini yang bikin nyungsep...sedikit saran untuk lempat tes glide...jangan 'rata air' tp sedikit turun dan harus headwind...kalo rata air biasanya pesawat akan naik..stall trus nyungsep...
saran sy...langsung terbangin aja...ngga usah tes glide lagi...

makasih atas masukan dan salam kenal om arie..
UntuK posisi Roda belakang seperti itu apakah ada efeknya ya om arie...?

untuk roda model threecycle...posisi roda belakang dari cg jaraknya sama dengan jarak cg ke le...kalo terlalu kebelakang akan susah ngangkat waktu takeoff...kalo terlalu deket cg waktu roging pesawat biasanya langsung ngangkat...dr penampakan landing gear depan kayaknya kepanjangan...dipendekin aja biar posisi pesawat rata...
happy flying...

ariebudi wrote:untuk roda model threecycle...posisi roda belakang dari cg jaraknya sama dengan jarak cg ke le...kalo terlalu kebelakang akan susah ngangkat waktu takeoff...kalo terlalu deket cg waktu roging pesawat biasanya langsung ngangkat...dr penampakan landing gear depan kayaknya kepanjangan...dipendekin aja biar posisi pesawat rata...
happy flying...

Yup Itu posisinya kira kira sama panjang jarak LE dengan CG , dan masih pada posisi menimbang CG dengan aturan CG 25 % sd 30 %.
tinggal di bor dibaut dengan batang alumunium...

wisnumurti wrote:nyungsepnya nggak muntir om saat dii test glide ..pesawat diluncurkan pake tangan ...posisi horisontal rata air..lempar....pesawat nanjak sebentar terus nyungsep...hidung duluan...

yg namanya glide, artinya pesawat meluncur ke depan dg ketinggian harus turun pelahan-lahan (agak menukik), tanpa mengurangi / menambah kecepatan maju ...
Gaya berat / grafitasi yg terjadi pada pesawat akan membuat pesawat meluncur ke depan dan bisa tetap mempertahan kan kecepatannya (tidak nge-rem).
kalau sampai pesawat nanjak, maka grafitasinya malah akan menyebabkan pesawat nge-rem.

pada kasus test glide ini, lemparan maksudnya untuk membawa pesawat ke kondisi glide normal. artinya tidak boleh dilempar ke atas. cukup di arahkan datar saja ke depan. kecepatan lempar juga normal2 saja seperti layaknya pesawat mau landing ...
saat pesawat sudah terlepas dari tangan, tetap harus di kontrol supaya terbang nya tetp dalam kondisi glide, artinya tidak boleh di biarkan nanjak (elevator mesti di trim down).

kalau menurut saya, ini pesawat nukik karena stall.
kemungkinan posisi elevator kurang down, jadi saat di lempar pesawat nanjak, lalu karena nanjak maka pesawat jadi kehilangan kecepatannya dan masuk ke kondisi stall. akibat selanjutnya ya nukik lah dia ...

coba elevator nya di beri down dikit, test lagi sampai pesawat tidak menanjak lagi (harus sedikit menukik, juga tidak boleh datar).

semoga membantu ...

nb: kalau test glide sebisanya cari tempat mendarat yg empuk, rumput yg tebal akan sangat membantu ...

Om Wisnumurti,

Kalau waktu test glide pesawat nyungsep, ya wajar.
Kan belum ada power.
Ditest flight aja dulu, agar tidak jadi proyek analysis-paralysis.
Kebanyakan dianalisa, jadinya lumpuh alias ga terbang2.
Besok bawa kelapangan, preflight check, trus terbangkan.
Kalau ga bisa airborne, baru di review.

mmm ... pesawat bisa terbang (tidak jatuh/nyungsep) bukan karena ada thrust / power om richard, tetapi karena ada lift.
Lift bisa timbul karena ada aliran udara pada sayap yg artinya pesawat punya kecepatan maju terhadap udara.
Jadi biarpun nggak ada power, asal ada kecepatan maka pesawat tidak boleh nyungsep.
Coba lihat pada pesawat terbang layang, tanpa power tapi nggak nyungsep kan ...

christoffel wrote:

wisnumurti wrote:nyungsepnya nggak muntir om saat dii test glide ..pesawat diluncurkan pake tangan ...posisi horisontal rata air..lempar....pesawat nanjak sebentar terus nyungsep...hidung duluan...

yg namanya glide, artinya pesawat meluncur ke depan dg ketinggian harus turun pelahan-lahan (agak menukik), tanpa mengurangi / menambah kecepatan maju ...
Gaya berat / grafitasi yg terjadi pada pesawat akan membuat pesawat meluncur ke depan dan bisa tetap mempertahan kan kecepatannya (tidak nge-rem).
kalau sampai pesawat nanjak, maka grafitasinya malah akan menyebabkan pesawat nge-rem.

pada kasus test glide ini, lemparan maksudnya untuk membawa pesawat ke kondisi glide normal. artinya tidak boleh dilempar ke atas. cukup di arahkan datar saja ke depan. kecepatan lempar juga normal2 saja seperti layaknya pesawat mau landing ...
saat pesawat sudah terlepas dari tangan, tetap harus di kontrol supaya terbang nya tetp dalam kondisi glide, artinya tidak boleh di biarkan nanjak (elevator mesti di trim down).

kalau menurut saya, ini pesawat nukik karena stall.
kemungkinan posisi elevator kurang down, jadi saat di lempar pesawat nanjak, lalu karena nanjak maka pesawat jadi kehilangan kecepatannya dan masuk ke kondisi stall. akibat selanjutnya ya nukik lah dia ...

coba elevator nya di beri down dikit, test lagi sampai pesawat tidak menanjak lagi (harus sedikit menukik, juga tidak boleh datar).

semoga membantu ...

nb: kalau test glide sebisanya cari tempat mendarat yg empuk, rumput yg tebal akan sangat membantu ...

masuk akal juga om christ..mengingat waktu dilakukan test glide , untul elevator memang belum dikasih push rod ..jadi cuma modal kelenturan dari hinge elevator...oke jadi waktu test glide battery esc rx dalam kondisi on aja dengan mematikan atau hold stick throtle dulu..

terus kemarin kenapa yaa om setelah test glide pesawat coba di terbangkan christ saat pesawat mau menanjak take off, pesawat cenderung muntir ke kenan....terus dicobadengan handlaunch pesawat terbanya malah muter ke kanan saat throtel dinaikan pesawat kebanting muntir ke kanan alhasil shaft bengkok ...propeler hancur patah....
apa karena posisi motor right thrustnya terlalu kekanan yaaa..?
atau karena berat sayap kiri dan kanan tidak sama ? apakah perbedaan berat sayap yang tidak begitu signifikan mempengaruhi karakter terbang pesawat..?
matur nuwun..

Om Wisnumurti,
Ternyata bisa airborne kan. Kalau soal muntir ke kanan setelah throtle ditambah, kemungkinan besar ya thrust nya.
Silahkan disesuaikan trus terbangkan lagi.

Om Christofel, paham om, tapi ini pesawat kan dirancang om Wisnumurti untuk dilengkapi power plant bukan glider.
Dan lagi om Christofel dan saya tidak di sana waktu test glide. Jadi mau quantified "nyungsep tajam" rada susah, kalau buat saya lho.