Page 3 of 5

Posted: 02 Sep 2007, 15:32
by Syafik
Budiman wrote:
yoedhas wrote:@pak Budiman
maaf kalo postingan tentang simulator agak Out Of Topic
sedikit trick yang saya dapat dari temen forum juga sih, maaf kalo sudah ada yang bahas.
pada saat posisi hover nose-in, control kan jadi kebalik semua tuh..
kalo dalam kondisi tail-in, heli ke kiri, kita harus kasih control ke kanan kan, supaya heli bisa hover
tapi kalo dalam posisi nose-in agak sulit, karena semua kebalik.

jadi trick-nya dalam posisi nose-in. kalo heli ke kiri, kita bales juga ke kiri, sebaliknya heli ke kanan, kita bales juga ke kanan. trick ini berguna sekali bagi saya waktu belajar hover nose-in.
semoga bermanfaat.


salam..


Nah..ini salah satunya yang saya harapkan.. =P~
Terima kasih Pak Yoedhas....trick anda sangat membantu...

salam,

budi

Membiasakan kondisi seperti ini yang agak sulit dilakukan pada saat kita sudah bener2 flight... krn sedikit aja (waktu sangat cepat) terjadi perubahan posisi kalau kita salah counter pasti kejadiannya akan membahayakan... ya inilah yang harus dicoba sesering mungkin, terutama diusahakan kalau bljr nose-in minimal ketinggian cukup

Posted: 02 Sep 2007, 19:23
by yoedhas
Syafik wrote:Membiasakan kondisi seperti ini yang agak sulit dilakukan pada saat kita sudah bener2 flight... krn sedikit aja (waktu sangat cepat) terjadi perubahan posisi kalau kita salah counter pasti kejadiannya akan membahayakan... ya inilah yang harus dicoba sesering mungkin, terutama diusahakan kalau bljr nose-in minimal ketinggian cukup


memang sih perubahan posisi pada saat flight itu cepat, tapi kalo sdh terbiasa di simulator, pada saat real flight, akan jadi lebih mudah mencounter-nya. lama kelamaan kita tidak perlu lagi mengingat arah counter-nya, karena reflex jempol pada saat posisi nose-in udah dapet (terbiasa).
dan seperti kata pak syafik bilang, pada saat belajar nose-in, usahakan terbang di ketinggian yang aman, jadi kalo salah counter, masih ada waktu untuk recover posisi heli. CMIIW

Posted: 03 Sep 2007, 09:06
by andre77
Saat latihan hover nose in,yang utama adalah reflek piro kita jadi saat kita hilang orientas dengan piro kita bisa kembalikan heli ke posisi hover tail in.

Posted: 03 Sep 2007, 09:44
by Syafik
andre77 wrote:Saat latihan hover nose in,yang utama adalah reflek piro kita jadi saat kita hilang orientas dengan piro kita bisa kembalikan heli ke posisi hover tail in.


Gyro dan speed servo rudder harus sangat mendukung...

Posted: 16 Nov 2007, 17:07
by januar_r96
Menurut Janu waktu latihan dan diajarkan sebelum nose in kita harus punya bayangan sewaktu di simulator.harus dicoba semua gerakan supaya waktu beneran nggak ragu.itu pengalaman janu. dan janu sebelum bagus hover semuanya,belum boleh maju dulu.katanya itu berguna melatih orientasi.tapi setelah janu ikuti allhamdullilah jangan sekalipun ganti part,sering ganti part karena sudah oblag...begitu pengalaman janu..

Posted: 16 Dec 2007, 17:56
by pampie
januar_r96 wrote:Menurut Janu waktu latihan dan diajarkan sebelum nose in kita harus punya bayangan sewaktu di simulator.harus dicoba semua gerakan supaya waktu beneran nggak ragu.itu pengalaman janu. dan janu sebelum bagus hover semuanya,belum boleh maju dulu.katanya itu berguna melatih orientasi.tapi setelah janu ikuti allhamdullilah jangan sekalipun ganti part,sering ganti part karena sudah oblag...begitu pengalaman janu..


Nambah aja dari pengalaman di lapangan: pasang training kit (bola ping-pong yang ditaruh ujung 4 batang karbon super-ringan yang dipasang di landing-skid).

Banyak pro dan kontra sih tentang training kit ini, ada yang bilang training kit bikin manja, bikin heli kurang stabil (karena ada penambahan berat di depan) dsb dsb.

Tapi saya sendiri sangat tertolong dengan training kit ini, berkali2 crash landing karena panik dengan sudut2 yang extrem dan selamat.

Oya satu lagi untuk menyelamatkan parts2: kalau bisa latihan bukan di tanah yang keras (aspal, beton dsb) tetapi latihan di tanah yang agak lunak (misalnya tanah berumput). Karena sebagus apapun training kit tetap saja ada sudut2 yang mustahil untuk direcovery. Saya sempat mengalami hal2 itu dan untungnya blade-nya nyamber rumput jadi cuman luka2 dikit bisa ditambal pake super-glue + tissue.

Tips yang lain juga: usahakan semua setting heli dalam keadaan mendekati sempurna (heli saya Honey Bee King 2 RTF Kit, tetapi mungkin beberapa tips bisa apply ke heli lain):
  • Swashplate dalam keadaan datar. Bisa dilihat dengan ilmu kira2 (minimalis on) dengan menghidupkan TX + heli, stik di tengah, throttle 0, apakah posisi swashplate 90 derajat dengan main shaft. Kalau miring bisa disesuaikan dengan mengatur push-rod yang terhubung dengan servo2.
  • Flybar dalam keadaan datar dalam posisi stik di tengah. Cara yang paling mudah adalah mencopot main blade, kemudian menghidupan heli dengan memainkan throttle pelan2. Rasakan pakai tangan apakah ada angin yang meniup ke atas/kebawah, usahakan tidak ada angin yang terasa dengan cara mengubah2 sudut flybar. Waktu beli (sudah RTF) dari pabriknya masih belum memuaskan settingnya.
  • Stick flybar dalam keadaan seimbang baik kanan maupun kirinya. Bisa diukur dengan memakai penggaris apakah kedua stick flybar dalam keadaan seimbang. Heli saya beda sekitar 1 mm waktu pertama kali beli.
  • Main blade dalam keadaan 0 sampai -2 derajat pada posisi throttle paling bawah. Bisa pakai alat atau kalau saya sih pakai mata telanjang saja (super minimalis mode on :) dilihat dari samping jangan sampai ujung blade yang lebih tebal menghadap ke atas. Main blade ini bisa diadjust dengan mengatur push-bar yang mengontrol gerak pitch main blade ini.
  • Kedua main blade dalam keadaan seimbang baik berat-nya ataupun center of gravitynya.
  • Kedua main blade memiliki sudut pitch yang sama pada waktu throttle tinggi. Bisa dicek dengan melihat dari samping waktu throttle di 60% (dengan catatan di ujung2 blade sudah dipasang penanda biasanya pakai selotip yang beda warna, heli saya sudah ada dari pabriknya), kemudian dilihat warna apa yang di atas dan di bawah. Sesuaikan dengan mengubah2 push-rod dari main blade bersangkutan sampai tidak ada warna yang lebih tinggi/rendah. Blade yang lebih tinggi berarti pitchnya lebih tinggi dari yang lain, jadi harus dikurangi tinggi push-rodnya dan berlaku sebaliknya.
  • Gyro gain disetel tidak terlalu kuat atau lemah. Bisa ditest waktu heli hover dan menambah ketinggian apakah ekor bergerak ke kanan kiri - wobbling (terlalu kuat) atau bergerak terlalu lebar (kurang kuat).
  • Center of gravity heli diusahakan tepat di tengah dengan cara memposisikan flybar pada posisi 90 derajat dengan ekor, kemudian angkat dengan jari dengan bertumpu pada stick flybar. Lihat apakah heli mengangguk ke depan/belakang. Heli saya sudah terkenal dengan ekor yang berat, jadi terpaksa baterai dipasang agak ke depan sekali dengan bantuan velcro (thanks God sudah ada di kit) + styrofoam buat ganjal.
  • Kalau bisa diset supaya pada posisi throttle mid, posisi pitch dalam keadaan negatif atau 0, jadi putaran ekor akan lebih bisa dijaga karena RPM akan lebih tinggi. Di Tx RTF kit saya ada tombol di atas remote untuk mengatur ini, saya posisikan di sekitar pukul 10:30.
  • Heli saya rotor ekornya digerakkan pakai belt. Out of factory beltnya sih ok2 saja, tapi begitu mendarat rada keras tiba2 jadi kendor beltnya. Bisa diadjust dengan melonggarkan sekrup2 di main body yang mengikat boom ekor, kemudian menambah selotip di ujung boom ekor baru melakukan pengaturan kekerasan belt. Selotip ini penting karena kalau tidak settingan akan berubah2 apabila ekor terkena hantaman yang cukup keras mengingat bahan ekor-nya rada2 licin. Kemudian teknik lainnya dengan memasang cable-ties di dekat tensioner belt di main body (bagian bawah) gunanya adalah sebagai belt-kicker kalau2 beltnya keluar jalur (tandanya tiba2 heli berputar2 di udara seolah2 kehilangan tail rotor).
  • Sekali lagi: pasang training kit, it's your life safer.
  • Final cek semua sekrup/ikatan, jangan sampai ada yang kendor.
  • Lumasi semua bagian yang bergerak dengan pelumas yang aman untuk karet/plastik yaitu silicon spray (atau lithium, yang ini merogoh kocek lebih dalam).
  • Coba hover, normalnya heli akan bergerak ke samping kiri, counter dengan stik kanan ke kanan sedikit, ekor akan bergerak ke kanan, counter dengan stik kiri ke arah kanan. Begitu rada tinggi (sekitar 1-2m) seharusnya heli cukup stabil kalau settingnya sudah cuocok.
  • Happy hover.

Semoga pengalaman newbie ini bisa membantu rekan2 newbie yang lain untuk lebih 'minimalis' dalam belanja parts.

Posted: 16 Dec 2007, 19:30
by Roy_95
gila penjelasannya detail banget om... malah ada yang tidak sempat saya baca... heheh

Posted: 16 Dec 2007, 19:45
by AgoesAurelz
Roy_95 wrote:gila penjelasannya detail banget om... malah ada yang tidak sempat saya baca... heheh


Kalo Om kita ini suru ngajarin ke beginner cara-cara invert hover aja.. hehehe... :)

Posted: 16 Dec 2007, 20:11
by Adrian
jelas bgt penjelasanya. .......
Siapa ya yg udah bisa figure 8 pake df4?? Mau dong tips n trick n caranya.....
-_-

Posted: 16 Dec 2007, 20:14
by rpramusinto
hmm.. topik yg sangat menarik pak... =D> bravo... btw kalo boleh saya ada sedikit tips untuk orientasi bermain dgn dunia R/C. semua R/C model memang memiliki kesulitan dalam hal orientasi, nah agar mudah untuk kita bisa mem baca orientasi/ arah menghadap/ heading pada model salah satu cara yg saya terapkan adalah:

1. Selalu ingat dalam pikiran anda bahwa anda seakan-akan berada didalam cockpit heli/plane, jadi usahakan anda jgn hanya melihat model berdasarkan arah bergeraknya model terhadap kita. melainkan arah gerak terhadap heading model itu sendiri. simpel nya, andai heli anda side in kekiri, dan heli itu Maju, jgn melihat gerakan heli sebagai "bergerak ke kiri" tetapi anda harus merasakan nya sebagai "MAJU" terhadap heli itu sendiri kurang lebih begitu.

2. cara kedua ialah selalu mengingat salah satu sisi dari pada model, ini bisa juga diakali dgn memberi tanda (cat/sticker/label) yg dapat memudahkan kita mengartikan bahwa "tanda" itu adalah sebelah kiri atau kanan dari pada model. jadi apabila heli Nose-in kita ttp dapat berpegang teguh bahwa sisi yg kita beri tanda adalah "kiri" keep in mind selalu tanda itu.

secara keseluruhan saya lebih prefer cara yg pertama, buat saya ini lebih mudah. intinya dalam masalah belajar ORIENTASI. sangat tidak dianjurkan MENGHAPAL gerakan jempol. akan tetapi lebih banyaklah melihat arah model kita bergerak terhadap dirinya sendiri (BUKAN KITA). jadi masalah orientasi adalah masalah reflex dan bukan sesuatu yg harus dihapal. mungkin ini juga mengapa simulator "REFLEX XTR" dinamakan REFLEX. hehehehe \:D/

mudah2an membantu kawan2 semua.. mohon ditambahkan bila ada yg kurang..
SALAM AEROMODELLING... :bow: