toto wrote:Sedikit berbagi informasi tapi belum tentu bener loh ya :
1. Apapun engine nya baik glow atau spark performance yg dihasilkan berawal dari saat break'in dan memang utk mendapatkan hasil yg optimal hasil break'in untuk engine spark memerlukan waktu dan step yg lebih lama dan banyak dibandingkan engine glow
2. Pada engine spark begitu broken'in atau selesai br3ak'in dan setting sudah ketemu praktis setiap akan terbang tidak lagi memerlukan resetting dibandingkan dgn engine glow yg setiap awal penerbangan memerlukan setting diantara seperti mengangkat posisi pesawat jadi vertikal pakai di koclak2 segala. Engine spark yang pasti memerlukan sedikit setting ulang bila lokasi terbang memiliki beda ketinggian yg relatif berbeda banyak dr lokasi penerbangan sebelumnya
3. Mengingat power yg dihasilkan oleh engine spark kira2 3/4 dr engine glow untuk volume engine yg sama maka patut dipertimbangkan apabila ingin mengkonversi powertrain drpesawat yg tadi nya pakai engine glow utk di diganti pakai engine spark biar nanti hasilnya enggak under power
4. Pesawat terkecil yg akan dipasangkan dengan engine spark di rekomendasikan tidak lebih kecil pesawat kelas 60 dengan engine gas 15cc tapi alangkah lebih optimal kelas 90
Saya sangat setuju dengan masukan dari suhu Pak Toto. Salam kenal Pak Toto.
Berdasarkan pengalaman saya, pesawat trainer yang direkomendasikan adalah kelas mesin nitro 2 stroke 40 (kalau OS46AX).
Pesawat itu tidak terlalu kecil, sehingga lebih mudah dikendalikan, dan juga tidak terlalu besar, sehingga juga tidak terlalu mahal.
Sebenarnya, makin besar pesawat trainer dan ukuran mesinnya, makin mudah belajarnya, tetapi dari sisi biaya, sudah tidak efisien.
Mesin gasoline biasa digunakan untuk pesawat ukuran besar dan untuk penerbang intermediate dan advance.
Mesin yang banyak digunakan biasa dari ukuran 30 cc sd 150 cc.
Kalau belajar terbang dengan mesin gasoline 30 cc, sayap pesawatnya mungkin kelas 2 meteran, terus servo-nya harus yang diatas 5 kg barangkali, tidak bisa kelas Futaba S3001, jadi mahal, dan bikin was-was pada saat belajar dan sepertinya tidak ada pabrikan yang membuat pesawat trainer kelas 30 cc, semuanya untuk kelas intermediate dan advance.
Teman saya ada yang menggunakan mesin gasoline dibawah 30 cc, ribet sekali penyetelannya, malah nggak terbang-terbang. Sepertinya untuk gasoline lebih mudah mesin besar penyetelannya dibandingkan dengan yang kecil.
Karena beginner belajar terbang, bukan belajar mesin, direkomendasikan untuk terbang dengan mesin nitro 2 stroke, kalau mau lebih hemat, jangan pakai Cool Power, pakai Brataco Power
Salam aeromodelling