Grage Aeromodelling

bener om, minyak jarak bukan sebagai bahan bakar, tapi pelumas, pelumas yang bisa bersenyawa dengan struktur spirtus atau metanol, jadi kalau pertanyaannya minyak jaraknya mau dikurangi untuk mendapatkan hasil pembakaran yang lebih sensitif bisa saja tapi mengandung resiko pelumasan bagian yang bergesek juga akan berkurang, ingat sesuatu yang bergesek tanpa pelumasan yang baik akan merusak permukaan bagian yang bergesek...
jadi mungkin jawabanya hehehe...boleh dikurangi tapi dikit aja, dari pada umur mesin makin pendek...

aritriyoga wrote::plk wah racikan baru nih... , tapi kalau diliat manual book enggine kayaknya pelumas gak boleh kurang dari 18 %, kalau saya methanol dgn castor biasanya udah mentok di 1 l methanol dicampur 200 cc castor... maaf nih turut menyimak dulu,,... he he heh

iwanfitrawan wrote:bener om, minyak jarak bukan sebagai bahan bakar, tapi pelumas, pelumas yang bisa bersenyawa dengan struktur spirtus atau metanol, jadi kalau pertanyaannya minyak jaraknya mau dikurangi untuk mendapatkan hasil pembakaran yang lebih sensitif bisa saja tapi mengandung resiko pelumasan bagian yang bergesek juga akan berkurang, ingat sesuatu yang bergesek tanpa pelumasan yang baik akan merusak permukaan bagian yang bergesek...
jadi mungkin jawabanya hehehe...boleh dikurangi tapi dikit aja, dari pada umur mesin makin pendek...

menarik nih, sebab selama ini kalo ngoplos kandungan kastornya ya 20 sampe 25 % ( 1: 5 atau 1: 4) seperti ditulis om Aritriyoga
karena itu kalo om Iwanfitrawan pake cuman 3 %, apa efeknya ya terhadap pelumasan mesin?

iwan21: sekedar laporan saja, mesin yg saya pakai uji coba ber laber LA(1 bulanan/sabtu minggu terbang), sudah menghabiskan sekitar 3 bungkus spirtus dengan kompoosisi castor yg sudah saya kurangi, efeknya alhamdulilah sampai sekarang tdak ada ganguan misal mati mesin saat terbang...(syaratnya jangan sampai ada gelembung di selang, karena inilah salah satu penyebab mesin mati saat terbang selain gangguan busi yang mati)
terus 1 lagi, sisa pembakaran yang keluar dari kenalpot kadar minyaknya juga sama dengan kalau jumlah castor dengan perbandingan 1:5 atau 1:4, (ukuran kadar minyak cuma saya ukur yang nempel di badan pesawat dan ekor kalau lagi bersih2 ), karena masih penasaran dengan racikan ini saya coba buka kop mesin saya lihat juga kadar minyak yang tertempel di piston ternyata juga banyak...mungkin ini yg dimaksud minyak jarak/oli samping pada mesin 2 tak dibuat memang tidak terbakar agar tetap melumasi bagian2 mesin...

maaf .. karena topiknya menarik ... terpaksa deh aye sticky
persentasi castornya dinaikkan lagi pak biar aman ...


btw , kalau castor ganti dengan minyak kelapa udah dicoba belum ???

jaman pendudukan jepun..........'minjak djarak" adalah pelintjir boewat mesin terbang.........

Wind Raider wrote:maaf .. karena topiknya menarik ... terpaksa deh aye sticky
persentasi castornya dinaikkan lagi pak biar aman ...
btw , kalau castor ganti dengan minyak kelapa udah dicoba belum ???

Saya sempat kepikiran dengan suhu WR, untuk menggunakan minyak goreng olahan CPO. Karna berdasarkan referensi yg dulu pernah saya baca.. (karna susah cari minyak jarak . .) menyatakan bahwa, Minyak jarak dan minyak sawit dapat dimanfaatkan sebagai pelumas dasar pada rolling oil pencanaian besi baja karna memiliki karakter dan ketahanan temperatur yang sama dengan rolling oil komersial lain.
Minyak jarak dan miyak sawit memiliki kinerja yang lebih baik karena memiliki kemampuan melumas yang stabil pada suhu tinggi dan membentuk emulsi dengan air. Dengan melakukan tahapan proses pemurnian dan penambahan bahan aditif yang sama untuk minyak jarak dan minyak sawit, kedua bahan baku ini dapat dijadikan minyak pelumas pada suhu tinggi.

Entahlah . . mungkin nanti warga gaero ada yang ingin mencoba...spiritus campur minyak goreng bekas ikan asin . . hhmmmm sedaaap . .

saya pernah coba spirtus dg oli 2 tak, nggak bisa nyampur jd satu....apa ada ide pengganti minyak jarak ....????

kalau secara fisik, dipegang pake tangan itu minyak jarak lebih kental dan lengket dibanding minyak sawit (minyak goreng).

Kalau ketahanan panas, memang bisa dilihat di penggorengan.... hehehehe....

Pertanyaannya apakah minyak goreng bisa nyampur dengan methanol atau spritus?

ada yg pernah perhatikan botol spirtus ?
saya biasa pake spirtus buat bersihkan pesawat setelah terbang.
belinya literan di toko kimia. di refil ke botol semprotan plastik untuk dibawa ke lapangan.
yg saya perhatikan, di botol plastiknya timbul garis2 ungu pada ketinggian permukaan spirtus.
dan setelah cukup lama, botol plastiknya juga jadi kebiruan ...
menurut yg jual, ini dari warna spirtusnya. (diberi pewarna supaya jadi ungu)
sekarang saya jadi bertanya-tanya, bagaimana jadinya didalam cilinder head ?

mau saya coba spirtus campur minyak goreng.....jadinya sprti apa ya ?
kalau spirtus memang sengaja diberi warna ungu, biar bisa di bedakan dengan air minum...itu yg saya tau....( dan nggak boleh di minum... )