klo solar+ oli bagaimana ya soalnya stuktur ikatan karbon solar pd tekanan tertentu bila dikabutkan bs meledak dan sist kerjanya jg ampir sama (sama2 mengunakan glow) cek aj glow nya di isuzu Pthr...... ad 4 glow
kalo dilihat dari kelas alkohol (maaf kalo salah, sekolah dah lama, ini juga baca dari internet) :
methanol memiliki rumus kimia (CH3-OH) bersifat racun keras, dapat menyebabkan kebutaan, biasanya dibuat dari campuran CO dan H2 menggunakan katalis ZnO atau Cr2O3pada suhu 4000C dan tekanan 200 atm.
ethanol memiliki rumus kimia (C2H5-OH) merupakan senyawa alkohol yang tidak bersifat racun, dapat dibuat dari fermentasi karbohidrat. alkohol yang dijual di apotik biasanya merupakan ethanol.
sedangkan spiritus merupakan campuran dari methanol dan ethanol, yang biasanya juga dicampur dengan bahan pewarna (ungu atau biru). dan biasanya spiritus dibuat dari tetes tebu. namun tidak semua pabrik gula bisa mengolah tetes tebu.
eh jauh.... balik lagi ke bensin buat mesin .25...
handoyo6299 wrote:Bravo buat om Hery.... teruskan usahanya ya..... he.h.e.. Om Just mau tanya boleh ya.... mengenai glow type F, kalau diukur berapa watt minimum dan maximum untuk filamen tetap menyala dan aman... kepikiran untuk membuatkan power source untuk glow ini, mungkin gak ya
Wah. Saya ini orang mekanik, jadi elektronya payah. Tapi kenapa pakai busi type F bisa saya jelaskan sedikit disini. Busi type F digunakan untuk four stroke, dimana pada engine 4st tidak terjadi ledakan pada setiap langkahnya. Jadi glowplug 4st didesign lebih tahan nyala. Sehingga betul apa yang dicoba oleh om Hery. Kalau pakai glowplug biasa langsung mati begitu batere dicabut.
Coba aja om Handoyo. Kalau mau tanya berapa watt minimum dan maximum supaya filamen tetap nyala dan aman, caranya ya kita lihat aja nyala filamen. Jangan terlalu redup, jangan terlalu terang. Kalau terlalu terang ada kemungkinan terbakar.
Siapppp... mungkin memang perlu pengurbanan nich... saya coba dech
iwan21 wrote:Saya bantuin pakde om Hand, filamen bisa dianggap sebagai resistansi murni ( tanpa L dan C) . Nah kita tinggal ukur nilai hambatannya aja berapa Ohm. Dg asumsi selama ini bekerja pada tegangan 1,2 Volt ( Nicd/Nimh), maka arus I nya bisa kita itung :
I = V/R
dg demikian kapasitas arus power source ya minimal 1,5 x I tsb,..lah kalo udah dapat I, kira2 data Wattnya buat apa ya ? tapi Watt kan tinggal itung aja : W = IxV = V2/R = I2xR.
begitu om kira2 elmu tukang solder..( bukan tukang listirk ya heheheeheeee)
Waks...suhu Iwan sudah jelaskan dengan mantap.. matur nuwun suhu. Watt, sederhananya untuk menentukan kekuatan motor yang bisa digunakan menjadi alternator yang dihubungkan ke engine, ini memang bener-bener menghayal Pakde, kayaknya nggak bisa dech....