Bagaimanakah cara menentukan swash degree?

Khusus untuk membahas dasar2 heli rc

Moderators: Budiman, e12ry, Yudha

Forum rules
Ini room khusus untuk membahas heli rc secara mendasar.
User avatar
budi.santoso
Senior Master Sergeant
Senior Master Sergeant
Posts: 506
Joined: 09 Jul 2007, 23:25
Location: Jakarta
Contact:

Re: Bagaimanakah cara menentukan swash degree?

Post by budi.santoso »

Bukan begitu pak,, ngggg...anuu.. :?
Masa iya ada yang mendesign/merancang heli untuk cenderung tidak stabil..??
Saya yakin semua teman2 disini juga kalo mendesign pesawat atau taruh deh bisa mendesign heli pasti maunya bagus bukan sengaja dibuat utk cenderung tidak stabil... :flu :flu

Atau memang benar ada kali yaa yg mendesign spy bgtuu..? :pyg
Aduuhh :ym40 :ym40

Anyway, sori jd bener2 OOT...
User avatar
Budiman
First Lieutenant
First Lieutenant
Posts: 1263
Joined: 17 Jan 2007, 15:27
Location: bekasi-surabaya
Contact:

Re: Bagaimanakah cara menentukan swash degree?

Post by Budiman »

budi.santoso wrote:Bukan begitu pak,, ngggg...anuu.. :?
Masa iya ada yang mendesign/merancang heli untuk cenderung tidak stabil..??
Saya yakin semua teman2 disini juga kalo mendesign pesawat atau taruh deh bisa mendesign heli pasti maunya bagus bukan sengaja dibuat utk cenderung tidak stabil... :flu :flu

Atau memang benar ada kali yaa yg mendesign spy bgtuu..? :pyg
Aduuhh :ym40 :ym40

Anyway, sori jd bener2 OOT...

:ha3 :ha3 :ha3 :ha3 ...
Sepertinya saya salah menyebutkan istilah "cenderung tidak stabil" ini... "tidak stabil" bukan berarti tidak bagus...namun ini hanyalah sebuah design agar,dalam hal ini, heli memiliki kemampuan untuk bermanuver secara lebih responsif...
Salah satu contohnya..untuk heli yang menggunakan Flybar...heli 3D seperti T-Rex 600 NP, memiliki flybar yang lebih panjang dengan paddle yg lebih ringan , sedangkan heli non-3D seperti Sceadu Evo50, flybar malah lebih pendek dari T-Rex 600 dgn paddle yg lebih berat(ke depan ato leading edge)...

Flybar dan paddle pada R/C heli konvensional sangat menentukan kecepatan respon manuver serta stabilitas...Flybar dan paddle pada T-Rex 600NP sangat reaktif, yang saya amati, mereka ini bergerak bukan hanya dari input kontrol kita,namun juga terhadap perubahan angin...kenapa demikian, Anda amati saja flybar seesaw nya...mungkin design ini juga sama dgn T-Rex 700 nya Pak budi...
Design rotor head assy , yang saya suka adalah yg dimiliki T-Rex 600 LE V2...ini sangat memudahkan dalam mengubah karakter heli...sedikit OOT...

Sedangkan salah satu hal yang pasti, untuk mendapatkan stabilitas heli , adalah mengurangi otoritas dari Flybar ini dan benar2 difungsikan secara penuh untuk memberikan apa yg kita sebut selama ini sebagai "gyro effect"..

Sekian dulu ..hehehehehe... :pis
User avatar
jstnt
Airman First Class
Airman First Class
Posts: 78
Joined: 29 Oct 2007, 22:50
Location: Jakarta (ASAC)
Contact:

Re: Bagaimanakah cara menentukan swash degree?

Post by jstnt »

nganu om kalo boleh ikut nimbrung om,

menurut saya swash degree mempengaruhi kecepatan roll rate heli, selain itu juga dipengaruhi beberapa hal, sejauh yang saya amati :
1. jika flybar semakin panjang maka roll rate heli akan meningkat
2. berat paddle, semakin enteng paddle maka roll rate semakin cepat
3. servo travel, servo optimal bekerja 45 derajat ke atas dan 45 derajat ke bawah, diatas itu beban kerja servo akan semakin meningkat
4. rotor blade stiffness, semakin kaku rotor blade maka roll rate akan semakin cepat
5. rotor head dampener, semakin kaku maka roll rate pun akan meningkat
6. diameter swashplate, semakin besar lingkar swashplate maka kecepatan reaksi gerakan servo ke rotor head akan semakin berkurang

7. System rotor head, untuk system rotor head pada dasarnya ada 3 jenis, yaitu :
a. hiller rotor head system, contohnya seperti rotor head align standart
b. bell rotor head system, contohnya seperti rotor head heli flybarless
c. bell hiller rotor head system, contohnya seperti rotor head trex700e f3c v2

dari ketiga system itu, system a, cenderung responsif, system b, sangat responsif karenanya digunakan flybarless gyro, system c, cenderung stabil dan responsif.

Selain beberapa hal diatas, kecepatan roll rate juga dipengaruhi oleh cg heli.
Menurut saya kalo soal stabilnya heli tergantung dari cara setting rotor headnya.

Mohon maaf kalo ada yang salah, mohon koreksi, info didapat dari baca baca dan coba coba sendiri om om.
User avatar
Budiman
First Lieutenant
First Lieutenant
Posts: 1263
Joined: 17 Jan 2007, 15:27
Location: bekasi-surabaya
Contact:

Re: Bagaimanakah cara menentukan swash degree?

Post by Budiman »

jstnt wrote:nganu om kalo boleh ikut nimbrung om,

menurut saya swash degree mempengaruhi kecepatan roll rate heli, selain itu juga dipengaruhi beberapa hal, sejauh yang saya amati :
1. jika flybar semakin panjang maka roll rate heli akan meningkat
2. berat paddle, semakin enteng paddle maka roll rate semakin cepat
3. servo travel, servo optimal bekerja 45 derajat ke atas dan 45 derajat ke bawah, diatas itu beban kerja servo akan semakin meningkat
4. rotor blade stiffness, semakin kaku rotor blade maka roll rate akan semakin cepat
5. rotor head dampener, semakin kaku maka roll rate pun akan meningkat
6. diameter swashplate, semakin besar lingkar swashplate maka kecepatan reaksi gerakan servo ke rotor head akan semakin berkurang

7. System rotor head, untuk system rotor head pada dasarnya ada 3 jenis, yaitu :
a. hiller rotor head system, contohnya seperti rotor head align standart
b. bell rotor head system, contohnya seperti rotor head heli flybarless
c. bell hiller rotor head system, contohnya seperti rotor head trex700e f3c v2

dari ketiga system itu, system a, cenderung responsif, system b, sangat responsif karenanya digunakan flybarless gyro, system c, cenderung stabil dan responsif.

Selain beberapa hal diatas, kecepatan roll rate juga dipengaruhi oleh cg heli.
Menurut saya kalo soal stabilnya heli tergantung dari cara setting rotor headnya.

Mohon maaf kalo ada yang salah, mohon koreksi, info didapat dari baca baca dan coba coba sendiri om om.

Informasi yang sangat berguna,Pak Johnson...terimakasih,Pak... :ok :ok
point 1 s/d 5 memang benar sekali...soal diameter swashplate, malah saya baru tahu itu... :thx

Definisi tiap rotor head assy untuk ALIGN di atas, utamanya yang saya tebal kan ...responsif dan sangat responsif adalah berkaitan dengan agility \... R/C heli yang memiliki agility tinggi(tidak stabil) selalu me-response dengan cepat setiap input kontrol..artinya, saya harus bersusah payah untuk menjaga stabilitas heli terlebih saat hover atopun pada manuver2 yang membutuh durasi waktu yg sedikit pelan....apalagi ditengah angin..., namun jika untuk manuver yg berdurasi cepat, design seperti ini sangat menguntungkan

Contoh lain,rotor head assy adalah yang dimiliki Sceadu Evo 50...secara design rotor head assy Sceadu Evo 50 diaplikasikan untuk membuat heli bergerak solid dan "in path" di udara, dengan koreksi input tidak sebanyak jika menerbangkan T-Rex Align 3D series...Sceadu Evo 50 adalah salah satu contoh dari sekian banyak model heli kontes (f3C) untuk kelas 50...selain Kyosho Caliber series...

Flybar dan paddle memang sangat menentukan karakter sebuah heli, seperti yang telah saya utarakan sebelum nya, sedangkan main blade sama ibaratnya dengan ban untuk mobil, sedangkan dampenener di-ibaratkan sebagai shock-breaker pada mobil

Dampener O-ring semakin keras, maka setiap perubahan pitch atopun perubahan angin pada main blade, akan diteruskan seketika itu juga...apabila bila kita meng-hover-kan T-Rex 3D heli , heli akan cenderung "bumpy"..naik turun...sangat responsif...walopun pitch sudah kita diamkan pada 5 deg positif ,misalnya..oleh karena itu terkadang kita merubah dampener O-ring sedemikian rupa hingga dampener dapat meredam gangguan oleh angin ini

Utamanya ada perbedaan mendasar antara main blade 3D dengan FAI style...main blade 3D lebih kaku, ringan dan sangat responsif terhadap perubahan cyclic control ..
Sedangkan FAI style mainblade, lebih symetris dan sedikit lebih berat(yg saya tahu) dr pada main blade 3D

Saya yakin, banyak rekan2 fanatik 3D akan menentang apa yang saya utarakan di atas...Ya saya maklum sajalah, karena R/C heli model yg beredar kebanyakan adalah jenis heli 3D secara mayoritas...jadi ya mau tidak mau kita semua telah terpengaruhi secara "mindset", bahwa semua R/C heli adalah sama...padahal itu sama sekali tidak benar... :shy
Last edited by Budiman on 20 Jan 2012, 08:39, edited 1 time in total.
User avatar
budi.santoso
Senior Master Sergeant
Senior Master Sergeant
Posts: 506
Joined: 09 Jul 2007, 23:25
Location: Jakarta
Contact:

Re: Bagaimanakah cara menentukan swash degree?

Post by budi.santoso »

@ Jstnt: Setuju pak :deal
User avatar
jstnt
Airman First Class
Airman First Class
Posts: 78
Joined: 29 Oct 2007, 22:50
Location: Jakarta (ASAC)
Contact:

Re: Bagaimanakah cara menentukan swash degree?

Post by jstnt »

Menurut saya kestabilan heli tergantung dari settingan dari tiap orang, semua heli bisa stabil yang membedakannya adalah responsif atau tidaknya heli itu, sebagai contoh pada heli velo cyclic full travel servo bisa diperoleh sampai 10 degree sedangkan pada kyosho kaliber cyclic pada servo full travel cuma diperoleh 6 degree. Terlebih lagi dampener pada velo benar benar kaku sedangkan kaliber dampener terkesan lembek. dampener lembek membuat heli lebih forgiving pada input cyclic yang kita berikan jadi seperti memiliki expo sendiri secara mekanikal.

@mamatpirlo; cuma berbagi om, untuk setting engine sebaiknya governor off dulu om, kalau setting engine saya biasanya membiarkan medium pada settingan standar dulu, yang pertama kali dimainkan high neddlenya om, ketika throtle up coba heli diterbangkan fast forward full throtle, jika rpm stabil dan asap yang keluar stabil bisa dikatakan setting high neddle sudah 80 persen.

Lalu pada heli 3d, manuver 3d lebih memerlukan torsi pada medium throtle, setelah high nedle ok, coba heli diterbangkan 3d, tic toc terutama, jika tenaga kurang mainkan medium nedle, jika tic toc sudah ok dicek engine, jika engine panas yang dibuka itu high nedle sampai suhu engine ok om. setelah semua ok barulah governor diaktifkan.

Untuk engine heli perlu diingat bahwa engine heli kelas 50 atau 55 pada engine os, sewaktu rpm engine mencapai 18000-18500 itu disaat engine memberikan torsi terbesar, jadi rpm head heli sebisa mungkin disesuaikan kemampuan engine supaya nggak overspeed om

Cuma berusaha membantu om
User avatar
Budiman
First Lieutenant
First Lieutenant
Posts: 1263
Joined: 17 Jan 2007, 15:27
Location: bekasi-surabaya
Contact:

Re: Bagaimanakah cara menentukan swash degree?

Post by Budiman »

jstnt wrote:Menurut saya kestabilan heli tergantung dari settingan dari tiap orang, semua heli bisa stabil yang membedakannya adalah responsif atau tidaknya heli itu, sebagai contoh pada heli velo cyclic full travel servo bisa diperoleh sampai 10 degree sedangkan pada kyosho kaliber cyclic pada servo full travel cuma diperoleh 6 degree. Terlebih lagi dampener pada velo benar benar kaku sedangkan kaliber dampener terkesan lembek. dampener lembek membuat heli lebih forgiving pada input cyclic yang kita berikan jadi seperti memiliki expo sendiri secara mekanikal.


Saya kira, stabilitas heli masi tetap berdasarkan pada soal pen-design-an heli...
setting baik mekanis dan elektronis mengikuti apa yang telah dianjurkan oleh pabrik agar karakter heli yang diinginkan akan muncul
Velo 50, adalah heli yg di design untuk manuver 3D, tentu saja manuver 3D memerlukan "cyclic throw" yang lebih tajam...sedangkan Kyosho caliber di-design untuk aplikasi yang berbeda, cyclic throw 6 deg itu sudah sangat cukup,Pak...karena dalam manuver aerobatic, sepanjang yang saya baca, bahwa rate speed manuver yang tinggi bukanlah hal yang dicari...namun justru kepresisian manuver aerobatic adalah sebagai tujuannya..

Perlu kita ketahui, beban pada engine adalah pitch main blade ditambah dengan cylic degree(swash degree)...
Head speed heli 3D lebih tinggi dari headspeed heli F3C, sedangkan dalam F3C, effisiensi power adalah salah satu point yang dicapai pada setiap manuver...artinya menggunakan headspeed yang cukup saja ,agar engine menghasilkan torque yang diinginkan..ini pada heli F3C yang menggunakan Nitro....kalo sekarang kan pada menggunakan battery.. :shy
User avatar
jstnt
Airman First Class
Airman First Class
Posts: 78
Joined: 29 Oct 2007, 22:50
Location: Jakarta (ASAC)
Contact:

Re: Bagaimanakah cara menentukan swash degree?

Post by jstnt »

Budiman wrote:
jstnt wrote:Menurut saya kestabilan heli tergantung dari settingan dari tiap orang, semua heli bisa stabil yang membedakannya adalah responsif atau tidaknya heli itu, sebagai contoh pada heli velo cyclic full travel servo bisa diperoleh sampai 10 degree sedangkan pada kyosho kaliber cyclic pada servo full travel cuma diperoleh 6 degree. Terlebih lagi dampener pada velo benar benar kaku sedangkan kaliber dampener terkesan lembek. dampener lembek membuat heli lebih forgiving pada input cyclic yang kita berikan jadi seperti memiliki expo sendiri secara mekanikal.


Saya kira, stabilitas heli masi tetap berdasarkan pada soal pen-design-an heli...
setting baik mekanis dan elektronis mengikuti apa yang telah dianjurkan oleh pabrik agar karakter heli yang diinginkan akan muncul
Velo 50, adalah heli yg di design untuk manuver 3D, tentu saja manuver 3D memerlukan "cyclic throw" yang lebih tajam...sedangkan Kyosho caliber di-design untuk aplikasi yang berbeda, cyclic throw 6 deg itu sudah sangat cukup,Pak...karena dalam manuver aerobatic, sepanjang yang saya baca, bahwa rate speed manuver yang tinggi bukanlah hal yang dicari...namun justru kepresisian manuver aerobatic adalah sebagai tujuannya..

Perlu kita ketahui, beban pada engine adalah pitch main blade ditambah dengan cylic degree(swash degree)...
Head speed heli 3D lebih tinggi dari headspeed heli F3C, sedangkan dalam F3C, effisiensi power adalah salah satu point yang dicapai pada setiap manuver...artinya menggunakan headspeed yang cukup saja ,agar engine menghasilkan torque yang diinginkan..ini pada heli F3C yang menggunakan Nitro....kalo sekarang kan pada menggunakan battery.. :shy



ooo gitu ya om, mungkin karena keterbatasan saya aja kali om, cuma pengalaman nyetting sedikit heli aja om :pis :pis
User avatar
Budiman
First Lieutenant
First Lieutenant
Posts: 1263
Joined: 17 Jan 2007, 15:27
Location: bekasi-surabaya
Contact:

Re: Bagaimanakah cara menentukan swash degree?

Post by Budiman »

jstnt wrote:
Budiman wrote:
jstnt wrote:Menurut saya kestabilan heli tergantung dari settingan dari tiap orang, semua heli bisa stabil yang membedakannya adalah responsif atau tidaknya heli itu, sebagai contoh pada heli velo cyclic full travel servo bisa diperoleh sampai 10 degree sedangkan pada kyosho kaliber cyclic pada servo full travel cuma diperoleh 6 degree. Terlebih lagi dampener pada velo benar benar kaku sedangkan kaliber dampener terkesan lembek. dampener lembek membuat heli lebih forgiving pada input cyclic yang kita berikan jadi seperti memiliki expo sendiri secara mekanikal.


Saya kira, stabilitas heli masi tetap berdasarkan pada soal pen-design-an heli...
setting baik mekanis dan elektronis mengikuti apa yang telah dianjurkan oleh pabrik agar karakter heli yang diinginkan akan muncul
Velo 50, adalah heli yg di design untuk manuver 3D, tentu saja manuver 3D memerlukan "cyclic throw" yang lebih tajam...sedangkan Kyosho caliber di-design untuk aplikasi yang berbeda, cyclic throw 6 deg itu sudah sangat cukup,Pak...karena dalam manuver aerobatic, sepanjang yang saya baca, bahwa rate speed manuver yang tinggi bukanlah hal yang dicari...namun justru kepresisian manuver aerobatic adalah sebagai tujuannya..

Perlu kita ketahui, beban pada engine adalah pitch main blade ditambah dengan cylic degree(swash degree)...
Head speed heli 3D lebih tinggi dari headspeed heli F3C, sedangkan dalam F3C, effisiensi power adalah salah satu point yang dicapai pada setiap manuver...artinya menggunakan headspeed yang cukup saja ,agar engine menghasilkan torque yang diinginkan..ini pada heli F3C yang menggunakan Nitro....kalo sekarang kan pada menggunakan battery.. :shy



ooo gitu ya om, mungkin karena keterbatasan saya aja kali om, cuma pengalaman nyetting sedikit heli aja om :pis :pis


Ah jangan begitu,Om Johnson..saya juga masi banyak belajar..
Di forum ini kan, kita saling bertukar pendapat dan sama2 belajar,Pak... :pis ..meskipun disiplin helinya berbeda.. :pis
Btw, kalo ga salah kita perna ketemuan deh...tapi itu sudah lama sekali...di daerah Cengkareng waktu itu.. :ide
User avatar
budi.santoso
Senior Master Sergeant
Senior Master Sergeant
Posts: 506
Joined: 09 Jul 2007, 23:25
Location: Jakarta
Contact:

Re: Bagaimanakah cara menentukan swash degree?

Post by budi.santoso »

Budiman wrote:
Saya kira, stabilitas heli masi tetap berdasarkan pada soal pen-design-an heli...
setting baik mekanis dan elektronis mengikuti apa yang telah dianjurkan oleh pabrik agar karakter heli yang diinginkan akan muncul
Velo 50, adalah heli yg di design untuk manuver 3D, tentu saja manuver 3D memerlukan "cyclic throw" yang lebih tajam...sedangkan Kyosho caliber di-design untuk aplikasi yang berbeda, cyclic throw 6 deg itu sudah sangat cukup,Pak...karena dalam manuver aerobatic, sepanjang yang saya baca, bahwa rate speed manuver yang tinggi bukanlah hal yang dicari...namun justru kepresisian manuver aerobatic adalah sebagai tujuannya..

Perlu kita ketahui, beban pada engine adalah pitch main blade ditambah dengan cylic degree(swash degree)...
Head speed heli 3D lebih tinggi dari headspeed heli F3C, sedangkan dalam F3C, effisiensi power adalah salah satu point yang dicapai pada setiap manuver...artinya menggunakan headspeed yang cukup saja ,agar engine menghasilkan torque yang diinginkan..ini pada heli F3C yang menggunakan Nitro....kalo sekarang kan pada menggunakan battery.. :shy

Ada yg mau saya tanyakan pak Budiman..
Definisi stabil itu sendiri menurut versi bpk apa ya?
Post Reply