jstnt wrote:nganu om kalo boleh ikut nimbrung om,
menurut saya swash degree mempengaruhi kecepatan roll rate heli, selain itu juga dipengaruhi beberapa hal, sejauh yang saya amati :
1. jika flybar semakin panjang maka roll rate heli akan meningkat
2. berat paddle, semakin enteng paddle maka roll rate semakin cepat
3. servo travel, servo optimal bekerja 45 derajat ke atas dan 45 derajat ke bawah, diatas itu beban kerja servo akan semakin meningkat
4. rotor blade stiffness, semakin kaku rotor blade maka roll rate akan semakin cepat
5. rotor head dampener, semakin kaku maka roll rate pun akan meningkat
6. diameter swashplate, semakin besar lingkar swashplate maka kecepatan reaksi gerakan servo ke rotor head akan semakin berkurang
7. System rotor head, untuk system rotor head pada dasarnya ada 3 jenis, yaitu :
a. hiller rotor head system, contohnya seperti rotor head align standart
b. bell rotor head system, contohnya seperti rotor head heli flybarless
c. bell hiller rotor head system, contohnya seperti rotor head trex700e f3c v2
dari ketiga system itu, system a, cenderung responsif, system b, sangat responsif karenanya digunakan flybarless gyro, system c, cenderung stabil dan responsif.
Selain beberapa hal diatas, kecepatan roll rate juga dipengaruhi oleh cg heli.
Menurut saya kalo soal stabilnya heli tergantung dari cara setting rotor headnya.
Mohon maaf kalo ada yang salah, mohon koreksi, info didapat dari baca baca dan coba coba sendiri om om.
Informasi yang sangat berguna,Pak Johnson...terimakasih,Pak...
point 1 s/d 5 memang benar sekali...soal diameter swashplate, malah saya baru tahu itu...
Definisi tiap rotor head assy untuk ALIGN di atas, utamanya yang saya tebal kan ...responsif dan sangat responsif adalah berkaitan dengan
agility \... R/C heli yang memiliki
agility tinggi(tidak stabil) selalu me-response dengan cepat setiap input kontrol..artinya, saya harus bersusah payah untuk menjaga stabilitas heli terlebih saat hover atopun pada manuver2 yang membutuh durasi waktu yg sedikit pelan....apalagi ditengah angin..., namun jika untuk manuver yg berdurasi cepat, design seperti ini sangat menguntungkan
Contoh lain,rotor head assy adalah yang dimiliki Sceadu Evo 50...secara design rotor head assy Sceadu Evo 50 diaplikasikan untuk membuat heli bergerak solid dan "in path" di udara, dengan koreksi input tidak sebanyak jika menerbangkan T-Rex Align 3D series...Sceadu Evo 50 adalah salah satu contoh dari sekian banyak model heli kontes (f3C) untuk kelas 50...selain Kyosho Caliber series...
Flybar dan paddle memang sangat menentukan karakter sebuah heli, seperti yang telah saya utarakan sebelum nya, sedangkan main blade sama ibaratnya dengan ban untuk mobil, sedangkan dampenener di-ibaratkan sebagai shock-breaker pada mobil
Dampener O-ring semakin keras, maka setiap perubahan pitch atopun perubahan angin pada main blade, akan diteruskan seketika itu juga...apabila bila kita meng-hover-kan T-Rex 3D heli , heli akan cenderung "bumpy"..naik turun...sangat responsif...walopun pitch sudah kita diamkan pada 5 deg positif ,misalnya..oleh karena itu terkadang kita merubah dampener O-ring sedemikian rupa hingga dampener dapat meredam gangguan oleh angin ini
Utamanya ada perbedaan mendasar antara main blade 3D dengan FAI style...main blade 3D lebih kaku, ringan dan sangat responsif terhadap perubahan cyclic control ..
Sedangkan FAI style mainblade, lebih symetris dan sedikit lebih berat(yg saya tahu) dr pada main blade 3D
Saya yakin, banyak rekan2 fanatik 3D akan menentang apa yang saya utarakan di atas...Ya saya maklum sajalah, karena R/C heli model yg beredar kebanyakan adalah jenis heli 3D secara mayoritas...jadi ya mau tidak mau kita semua telah terpengaruhi secara "mindset", bahwa semua R/C heli adalah sama...padahal itu sama sekali tidak benar...
