WTA: Penjabaran rumus LIFT

Teori dan pembahasan aerodinamika

Moderator: NGL

Post Reply
User avatar
christoffel
First Lieutenant
First Lieutenant
Posts: 1291
Joined: 04 Jan 2008, 13:42
Location: Pondok Chandra Surabaya

Re: WTA: Penjabaran rumus LIFT

Post by christoffel »

om fidaero, dari yg di posting kelihatan nya anda malah belum mengerti apa2 ...
saya kuatir malah akan membingungkan yg lain.
contoh:
Keseimbangan antara struktur, power, bentuk, dan berat elektronikanya sangat-sangat berpengaruh
ini apa hubungan nya? saya bisa bikin bentuk kupu2, kumbang, bahkan batman dan terbang dg baik.
power ? bagaimana dg glider tanpa power ??????
berat elektronik ? bagaimana dg pesawat yg nggak pake elektronik ? apa nggak punya lift ?
Anjuran saya, tuntaskan dulu belajar nya lagi deh ... masih panjang jalan nya ...

om dulbehek, stall = lift < berat ????? ini memang benar, tapi bukan pengertian dasar nya.
bagaimana kalau saat saya mau landing ? ini kondisi lift<berat karena buktinya pesawat saya bergerak turun. apakah ini juga stall ?
saya coba luruskan ya ...
ini definisi stall :
a stall is a reduction in the lift coefficient generated by a foil as angle of attack increases (wikipedia)

jadi intinya stall itu bukan akibat langsung dari airspeed atau lift, tapi dari sifat kurva Lift vc AoA airfoil yg bersangkutan.
Stalls depend only on angle of attack, not airspeed. Because a correlation with airspeed exists, however, a "stall speed" is usually used in practice.


daripada baca buku2 tebal, mending baca ini, lebih sederhana dan mudah di pahami ...
http://en.wikipedia.org/wiki/Stall_(flight)
User avatar
fidaero94
GUEST

Re: WTA: Penjabaran rumus LIFT

Post by fidaero94 »

christoffel wrote:om fidaero, dari yg di posting kelihatan nya anda malah belum mengerti apa2 ...
saya kuatir malah akan membingungkan yg lain.
contoh:
Keseimbangan antara struktur, power, bentuk, dan berat elektronikanya sangat-sangat berpengaruh
ini apa hubungan nya? saya bisa bikin bentuk kupu2, kumbang, bahkan batman dan terbang dg baik.
power ? bagaimana dg glider tanpa power ??????
berat elektronik ? bagaimana dg pesawat yg nggak pake elektronik ? apa nggak punya lift ?
Anjuran saya, tuntaskan dulu belajar nya lagi deh ... masih panjang jalan nya ...

om dulbehek, stall = lift < berat ????? ini memang benar, tapi bukan pengertian dasar nya.
bagaimana kalau saat saya mau landing ? ini kondisi lift<berat karena buktinya pesawat saya bergerak turun. apakah ini juga stall ?
saya coba luruskan ya ...
ini definisi stall :
a stall is a reduction in the lift coefficient generated by a foil as angle of attack increases (wikipedia)

jadi intinya stall itu bukan akibat langsung dari airspeed atau lift, tapi dari sifat kurva Lift vc AoA airfoil yg bersangkutan.
Stalls depend only on angle of attack, not airspeed. Because a correlation with airspeed exists, however, a "stall speed" is usually used in practice.


daripada baca buku2 tebal, mending baca ini, lebih sederhana dan mudah di pahami ...
http://en.wikipedia.org/wiki/Stall_(flight)



:deal makasih suhu christ ini yg ditunggu, pelurus dari semuanya :ide
User avatar
dulbehek
Second Lieutenant
Second Lieutenant
Posts: 1048
Joined: 17 Nov 2009, 08:49
Location: banyuwangi - jember

Re: WTA: Penjabaran rumus LIFT

Post by dulbehek »

iya pak waktu landing AoA secara langsung naik karena kadang landing dengan posisi elevator agak2 up nya menurunkan efisiensi dari Cl n trotle low yang efek nya lift kurang dari weight. apa lagi trush udah low
Image
suhu saya yang bingung ini kenapa waktu AOA besar daerah wake juga membesar
apa pengaruh luasan penampang dan apa ini cuma terjadi pada fluida yang bergerak di bawah 1 mach.
Image
User avatar
christoffel
First Lieutenant
First Lieutenant
Posts: 1291
Joined: 04 Jan 2008, 13:42
Location: Pondok Chandra Surabaya

Re: WTA: Penjabaran rumus LIFT

Post by christoffel »

apa yg bikin bingung ?
gini aja ... pake contoh seperti ini:
kalau ada kerumunan masa, trus ada mobil yg maksa lewat, kira2 dibelakang mobil terjadi ruang kosong (nggak ada orang) nggak ?
berapa besar ? berapa lama ?
kalau mobilnya lebih lebar, ruang kosong nya tambah besar juga nggak ?
kalau mobilnya semakin ngebut, ruang kosong nya tambah besar nggak ?
kalau bisa jawab pertanyaan di atas, berarti sudah tau jawaban nya ...
User avatar
dulbehek
Second Lieutenant
Second Lieutenant
Posts: 1048
Joined: 17 Nov 2009, 08:49
Location: banyuwangi - jember

Re: WTA: Penjabaran rumus LIFT

Post by dulbehek »

:thx :thx :thx
mudeng suhu
User avatar
fidaero94
GUEST

Re: WTA: Penjabaran rumus LIFT

Post by fidaero94 »

dulbehek wrote::thx :thx :thx
mudeng suhu



:hi3 :hi3
User avatar
stefendy
Technical Sergeant
Technical Sergeant
Posts: 300
Joined: 14 Aug 2009, 08:13
Location: Jayapura , 2°34'10.04"S - 140°41'21.37"E

Re: WTA: Penjabaran rumus LIFT

Post by stefendy »

Kira2 seperti ini ya om Christ...,
Stall bisa dipahami dari dr bbrp aspek. Dlm kurva AOA versus CL (koef lift), bhw setiap AOA ditambah CL akan naik. Penambahan AOA dari rendah sampai dg moderat menghasilkn peningkatan CL secara linear. Namun pd penambahan AOA mendekati AOA stall, peningkatan CL tdk lagi sebesar saat AOA moderat linear tapi sudah lengkung (curve) sampai CL maks dan jika AOA ditambah lagi maka CL turun dan phenomena ini di sebut
stall. Jadi disini stall terjadi saat penambahan AOA melebihi AOA dimana CL mencapai maksimum. Kalau dilihat dr pola aliran udara , pd saat AOA rendah sampai moderat aliran udara pd permukaan sayap bersifat attached (melekat) atau mengikuti kontur sayap. Ini terjadi karena energi kinetik aliran udara masih cukup mampu mengikuti kontur permukaan sayap. Energi kinetik=energi yg dipunyai aliran udara karena kecepatannya. Karena itu semakin cepat energi kinetik makin tinggi. Kalau AOA ditingkatkan terus, mk energi kinetik aliran mulai tdk mampu mengikuti kontur permukaan sayap krn penambahan camber sayap (kelengkungan sayap makin besar). Akhirnya akan terjadi separasi aliran (aliran tdk lagi mengikuti kontur permukaan sayap dan lebih memilih memisahkan (separasi) dr permukaan sayap. Di belakang titik separasi akan timbul daerah "wake" yg menghasilan penambahan drag pada sayap. Jika AOA ditambah terus, maka luasan "wake" di belakang titik separasi makin membesar dan dan peningkatan drag terjadi secara signifikan. Phenomena peningkatan AOA yg sdh tidak menghasilkan tambahan CL, namun justru penurunan CL disebut stall. Saat stall selalu dibarengi dengan peningkatan drag secara signifikan, akibat terjadinya formed drag karena terbentuknya "wake". Separasi aliran yg membentuk daerah "wake" sebagai penyebab stall, dapat ditunda dengan menambah kecepatan. Dengan kecepatan yg lebih tinggi, maka energi kinetik masih cukup kuat untuk mengikuti kontur permukaan sayap sehingga menunda terjadinya separasi aliran, yg berarti juga menunda stall. Jadi ada korelasi antara stall dengan AOA dan juga speed.
Juga kalau ditinjau dari rumus lift (L), bahwa L= 0,5 rho*V^2*S*CL, atau V = dlm akar 2L/(rho *S*CL). Rho = density, V = kecep, S = luas permukaan sayap, dan CL = koef lift. CL utk jenis sayap NACA sama, besarnya tergantung dari AOA. AOA dikatakan kritis jika AOA tersebut menghasilkan CL maksimum, yg bisa dinyatakan dlm kecepatan minimum. Vmin = dlm akar 2L/(rho*S*CLmaks).. Menurut teori Vmin = 1,2 Vstall. Karena biasanya psw tdk dilengkapi indikator AOA, maka V digunakan sbg acuan agar speed psw tdk lebih rendah dr Vmin untuk mencegah stall. Vmin bisa dibuat lebih rendah lagi dengan meningkatkan CL maks. Peningkatan CLmaks inilah yg digunakan pd High Lift Devices seperti flap...
:thx :thx
User avatar
christoffel
First Lieutenant
First Lieutenant
Posts: 1291
Joined: 04 Jan 2008, 13:42
Location: Pondok Chandra Surabaya

Re: WTA: Penjabaran rumus LIFT

Post by christoffel »

betul om stefendy ...
jadi stall speed tergantung dari CL max nya.
untuk menghitung stall speed yg tepat, harus tahu dulu kurva CL nya.
kurva CL ini tergantung dari airfoil nya, nggak usah di hitung, tinggal googling aja data wind tunnel nya.
umumnya, AoA nya di sekitar 15 derajat.
ini salah satu contoh nya
Image(dari wikipedia)
User avatar
dulbehek
Second Lieutenant
Second Lieutenant
Posts: 1048
Joined: 17 Nov 2009, 08:49
Location: banyuwangi - jember

Re: WTA: Penjabaran rumus LIFT

Post by dulbehek »

iya pak didaerah wake atau full separasi terjadi juga turbulensi.
jadi drag naiiik tinggi sekali. selain itu tekanan di atas dan dibawah yang jauh berbeda
entah mungkin juga bikin fluter n sayap pataah.
selain itu karena penampang yang terkena aliran mengecil
Re = (r * V * L) / mu
maka reynold number juga turun,
klo sampai dititik tertentu maka aliran tidak laminer lagi.
User avatar
goesns
Senior Airman
Senior Airman
Posts: 133
Joined: 27 Jan 2009, 12:46
Location: Jember

Re: WTA: Penjabaran rumus LIFT

Post by goesns »

Mohon ijin saya mau mumet dulu kitabku blm nyampai . . . . . :pyg :pyg :pyg :pyg
Post Reply