Grage Aeromodelling

justinus wrote:

su-31 wrote:ooo, ndak oom, bukan ide kreatif saya.

Pak de Suhu su-31. Berhubung topic yang diprakarsai tester pilot Gaero Suhu Pemula satu itu sudah mulai ngalor-ngidul, maka saya coba agak membuatnya menjadi ngetan-ngulon (ngerti gak maksudnya).

Saya mau cerita sedikit tentang glow engine conversion to gas engine yang sudah saya lakukan dan gagal. Hiks. Sebetulnya malu cerita kegagalan. Jadi cerita gak ya?

Ya sudah, ceritain aja deh. Sudah kadung ngomong sih.

Engine OS 55 AX ini sebenarnya bukan engine yang masih bagus, tapi sudah jelek, sehingga saya buat percobaan (karena belum ada yang mau mendanai saya untuk melakukan percobaan), jadi harus dari kantong sendiri.

Singkat cerita, engine ini pada suatu hari dead stick, mati diudara. Berhubung yang saya inginkan sudah tercapai, yaitu menerbangkan mesin ini dengan dengan bahan bakar bensin tanpa modifikasi apapun sudah tercapai, maka saya taruh begitu saja pesawat dan enginenya. (salah satu sebab saya tidak melanjutkan proyek ini adalah karena meskipun engine ini menyala, namun power yang dihasilkan mungkin hanya separo kalau menggunakan methanol).

Beberapa waktu kemudian, saya mendapat hibahan pesawat, yang kemudian saya pikir akan saya pakai untuk anak saya. Berhubung cuma dapat pesawatnya, maka engine OS ini saya pasang dipesawat ini, dan saya beri minum metanol lagi. Mesin menyala dengan mudah, karburator saya setel, putaran semakin tinggi, dengan power yang masih galak. Tiba2: ada suara dakkkk dan engine langsung berhenti. Mesin macet tidak bisa berputar.

Dirumah, mesin saya bongkar dan saya temukan connecting rodnya jebol pada lubang crankshaft. Bagian kuningannya ternyata rusak. Mungkin ada yang berpikir ini karena less lubrication.

Ini analisa saya. Engine ini menggunakan glowplug bukan sparkplug seperti yang digunakan suhu su-31. Dengan penggunaan glowplug yang selalu membara, bahan bakar bensin sudah meledak sebelum piston mencapai TDC. Akibatnya mesin selalu knocking yang berakibat pukulan pada piston berlanjut ke con rodnya. Con rod mempunyai bushing kuningan yang tahan gesek, tetapi lebih lunak. Akibat knocking, bushing akhirnya berbentuk menjadi bulat telur, kemudian jebol. Ini juga salah satu tanda kenapa powernya cuma separo dari biasanya.

Harapan saya, yang sudah dilakukan su-31 tidak terjadi knocking, sehingga power juga lebih keluar.

Demikian sedikit cerita kegagalan saya, yang penting saya sudah pernah membuat kegagalan.

Wind Raider wrote:Jadi .... coba lagi dong pakkk

Wind Raider wrote:nilai oktan premium = 88 , nilai oktan pertamax = 92 , nilai oktan Pertamax Plus = 95 , nilai oktan methanol = 108.7