Grage Aeromodelling

Para suhu yg baik dan para pengguna pesawat enggine, saya baru mencoba pesawat enggine, karena selama ini saya pake pesawat electrik, itupun kecil-kecil.
Sekarang saya baru breakin pesawat enggine pertama : sbach 342 dengan gasoline 30cc
Ada dua hal yg ingin saya ketahui dengan pasti sebelum maiden, yaitu :

1.Menurut pengalaman dan pengetahuan para suhu, berapa berat total maksimal pesawat jika dapur pacu menggunakan dle 30cc dg prop 18x8

2. Bagaimana manajemen tangki agar mesin tidak kehilangan supply bahan bakar pada berbagai posisi manuver.

Untiknpoin 2, saya benar2 khawatir, karena kalo saya lperhatikan ujung slang pada tangki hanya aman ketika posisi pesawat mendatar baik normal maupun invert, sedangkan ketika bahan bakar setengah tangki dan pesawat dalam posisi nose dibawah, maka ujung slang kehilangan bahan bakar, akibatnya mesin mati.

Mohon kiranya saya dapat pencerahan sebelum penyesalan terjadi...

coba menjawab ya om...semampu saya....dan biasa yang saya lakukan dengan alat seadanya.

1. biasanya saya timbang(untuk menarik timbangan) trustnya berapa kg, jadi bisa diperkirakan berat pesawat berapa.

2. saat pesawat menukik cairan bahan bakar tetap berada dibelakang...itu berlaku pada posisi apapun.ini dikarenakan

ada gaya centrifugal(kalau nggak salah).

kita tunggu suhunya engine om... yang lebih perkompeten....soalnya masih seujung kuku pengalaman saya diengine.

panji76 wrote:coba menjawab ya om...semampu saya....dan biasa yang saya lakukan dengan alat seadanya.

1. biasanya saya timbang(untuk menarik timbangan) trustnya berapa kg, jadi bisa diperkirakan berat pesawat berapa.

2. saat pesawat menukik cairan bahan bakar tetap berada dibelakang...itu berlaku pada posisi apapun.ini dikarenakan

ada gaya centrifugal(kalau nggak salah).

kita tunggu suhunya engine om... yang lebih perkompeten....soalnya masih seujung kuku pengalaman saya diengine.

Menarik suhu, pada saat pesawat menukik dg kecepatan tinggi mungkin ya bahwa ada gaya yg mempengaruhi bb tetap pada posisi atas tangki, hanya saja, bagaimana jika pada saat pesawat bermanuver balik arah dg aileren dan posisinya dari atas kebawah (menukik pelan) ?
Kebiasaan buruk saya di pswt electrik lebih suka bakik arah dengan manuver, takutnya tu bahan bakar turun dan kehilangan supply. Kalo dicoba dibawah dengan posisi demikian, mesin memang mati. saya jd ragu2 buat maiden sblum dapat pencerahan..

itulah suhu uniknya main pesawat...biarpun menukik dikatakan pelan(tidak sepelan hover)...namun sebenarnya masih ada kecepatan tertentu yang mengakibatkan cairan bbm tetap pada pisisi dibelakang.

Oom Jeans68,

Salam kenal.

Saya kurang paham untuk urusan berat pesawat tersebut, tapi biasanya, untuk urusan berat, pesawat selalu dibuat seringan mungkin. Pesawat dengan tipe dan ukuran yang sama, tetapi beratnya berbeda, maka biasanya manuever pesawat yang lebih ringan lebih baik dibandingkan pesawat yang lebih berat.

Jika kita mengikuti semua spec yang direkomendasikan manual book-nya, saya kira pesawat kita tidak ada masalah dengan berat, kecuali kita mulai ubah ukuran mesin, ukuran tanki baik yang lebih besar maupun yang lebih kecil. Hal tersebut dapat memberikan dampak terhadap berat pesawat terutama CG.

Biasanya penerbang pada saat mau membeli pesawat ARF, mereka membandingkan bentuk atau lain sebagainya, tapi kalau yang "gila" manuever, urusan berat pesawat diperhatikan juga.

Pesawat kelas papan atas, biasanya berat pesawat lebih ringan dan aeromodinamikanya lebih presisi dibandingkan dengan tipe dan ukuran pesawat sejenis dengan kelas yang berbeda.

Mengenai aliran bahan bakar, didalam tanki ada selang yang sangat elastis dan ada bandulnya. Bandul tersebut akan mengikuti gerakan manuever pesawat.

Jika level, dia ada didasar tanki, jika inverted, dia ada didasar tanki, jika menanjak, dia ada didasar tanki dan jika menukik, dia ada didasar tanki juga. Jadi harusnya tidak ada masalah dengan aliran bahan bakar.

Pastikan saja selangnya cukup elastis, sehingga bandul dapat dengan mudah bergerak. Biasanya kalau tanki masih baru, selang masih agak kaku, tapi setelah bercampur fuel dan ber-manuever ria, selang akan menjadi elastis.

Biasanya kalau saya pakai mesin nitro 4 stroke, 10 kali tanki terbang (1 tanki = 10 menit penerbangan), pesawat tidak boleh melakukan manuever menanjak terlebih dahulu, agar performance mesin optimal.

Pesawat hanya boleh terbang level, inverted atau roll, tetapi tidak direkomendasikan untuk menanjak 45 derajat apalagi 90 derajat.

Saya kurang paham dengan mesin DLE30cc apakah perlakukannya sama atau tidak, mungkin bisa menjadi masukan untuk dilihat di-manual book-nya.

Selamat terbang dengan aman dan nyaman, mudah-mudahan informasi yang saya berikan bisa sedikit membantu.

Salam aeromodelling,

Janto

pada pesawat dengan bb gasoline harap diperhatikan ke elastis an pipa didalam tangki harap ganti jika pipa sudah tak elastis lagi hal ini di karenakan bb yang membutat lama lama menjadi keras

saya sependapat dengan pak anjar bagusnya jangan lupa kuras gasoline ditangki kalau sudah selesai main, karena slang gasoline kalau terendam lama bisa keras dan tidak elastis, akibatnya slank tidak selalu dibawah jika dipakai extreem manauver, cg juga sangat diperhatikan karena mempengaruhi gaya terbang, termasuk utamanya gaya jempol

soal berat masukin formula power to weight ratio, untuk terbang cantik power to weight ratio rendah, untuk 3D power to weight ratio tinggi.
koleksi 30cc saya untuk 3D antara 4-5kg tangki kosong. engine DLE30 prop MA classic 18x8.
contoh utk goldwing MXS-R 30cc, engine DLE35RA, prop MA classic 18x8 rpm bisa sampe 10.300.
berat kurang dari 5kg tanpa fuel, dgn fuel 5kg ebih dikit, seting spt ini berani hover 1 meter dengan jempol master. kalo saya paling 5meter masih belom berani rendah2 hehe, kemarin nyoba rendah pas exit dari hover nubruk tanah gara2 jempol telat angkat throttle.
tips untuk fuel tank biar gak mati ada 2:
1. pake ballast tank spt heli, jadi ada tank kecil diantara tank utama dan engine, tapi ini juga tambah ribet instalasinya.
2. clunk alias pemberatnya ditambahin baut besar 1 jadi posisi pesawat bagaimanapun tetap si clunk akan mencari tempat paling bawah dibantu oleh gravitasi.
selama ini saya cuma pake resep nomor 2 saja sudah cukup.
semua pesawat nitro saya malah gak pernah pake pemberat clunk tambahan karena sleang nitro sangat elastis, jadi mau invert atau rolling circle gak ada masalah.
yg perlu diperhatikan lagi bahwa selang yg di dalam fuel tank jangan terlalu panjang sehingga clunk menyentuh dinding fuel tank belakang. clunk harus benar2 bebas dan gak nyangkut walau posisi fuel tank seperti apapun.
sebelum dipasang bisa diputer2, yakinkan kalau clunk tidak nyangkut.
untuk selang gasolin memang agak keras, dan makin lama makin keras, kalau sudah beberapa bulan sebaiknya diganti. tetapi dengan resep nomor 2 diatas saya belum pernah sampai harus ganti selang.
mudah2an bermanfaat.

oh iya satu lagi, dalam posisi pesawat menukik kebawah misal stal turn, bensin akan tertinggal diatas, jadi jangan takut engine akan mati. kalau tidak tertinggal diataspun misal karena descending speed rendah si clunk akan turun juga. clunk tidak harus terendam penuh, walaupun kena buih2nya masih bisa hidup kok.
kalau tidak percaya coba pasang kamera kecil untuk rekam fuel tank, pas stall turn bensin akan tertinggal diatas

flylow wrote:soal berat masukin formula power to weight ratio, untuk terbang cantik power to weight ratio rendah, untuk 3D power to weight ratio tinggi.
koleksi 30cc saya untuk 3D antara 4-5kg tangki kosong. engine DLE30 prop MA classic 18x8.
contoh utk goldwing MXS-R 30cc, engine DLE35RA, prop MA classic 18x8 rpm bisa sampe 10.300.
berat kurang dari 5kg tanpa fuel, dgn fuel 5kg ebih dikit, seting spt ini berani hover 1 meter dengan jempol master. kalo saya paling 5meter masih belom berani rendah2 hehe, kemarin nyoba rendah pas exit dari hover nubruk tanah gara2 jempol telat angkat throttle.
tips untuk fuel tank biar gak mati ada 2:
1. pake ballast tank spt heli, jadi ada tank kecil diantara tank utama dan engine, tapi ini juga tambah ribet instalasinya.
2. clunk alias pemberatnya ditambahin baut besar 1 jadi posisi pesawat bagaimanapun tetap si clunk akan mencari tempat paling bawah dibantu oleh gravitasi.
selama ini saya cuma pake resep nomor 2 saja sudah cukup.
semua pesawat nitro saya malah gak pernah pake pemberat clunk tambahan karena sleang nitro sangat elastis, jadi mau invert atau rolling circle gak ada masalah.
yg perlu diperhatikan lagi bahwa selang yg di dalam fuel tank jangan terlalu panjang sehingga clunk menyentuh dinding fuel tank belakang. clunk harus benar2 bebas dan gak nyangkut walau posisi fuel tank seperti apapun.
sebelum dipasang bisa diputer2, yakinkan kalau clunk tidak nyangkut.
untuk selang gasolin memang agak keras, dan makin lama makin keras, kalau sudah beberapa bulan sebaiknya diganti. tetapi dengan resep nomor 2 diatas saya belum pernah sampai harus ganti selang.
mudah2an bermanfaat.

Terimakasih suhu atas wejangannya, pastinya sangat berguna untuk saya sebagai pemula.
Tak lupa para suhu lainnya yg telah mampir dan sharing pengalamannya saya haturkan terimakasih.

Sekarang saya dapat gambaran mengenai 2 masalah saya diatas, terutama untuk berat pesawat, karena saya ingin memastikan apakah berat pesawat saya masih diambang batas wajar atau tidak. Karena berat pesawat ini tergantung juga isi perutnya yg bisa bermacam2. Bahkan rencananya mau tambah 1 tanki dan pompa untuk smoke yg tentusaja akan menambah bobotnya. Dengan demikian, saya mendapatkan gambaran batas berat maksimal seperti pengalaman suhu.

Sekali lagi terimakasih...