Membawa batere LIPO dlm perjalanan menggunakan Pesawat Udara
Posted: 05 Apr 2015, 03:03
Pernahkah teman-teman membawa batere LIPO anda dalam perjalanan menggunakan pesawat udara?
- Bagaimana cara anda membawanya, dimasukkan bagasi atau dibawa ke kabin?
- Sudah di turunkan ke storage voltage atau dalam keadaan full charge?
- Apakah kutub-kutub-nya sudah ditutup untuk menghindari korsleting?
- Diletakkan dalam lipo safe bag atau tidak?
- Di-declare (diberitahu ke petugas) atau tidak?
- Apakah petugas mengerti bahwa batere LIPO itu sensitif?
Ini menjadi pertanyaan menarik buat saya karena sampai saat ini minimal sudah terjadi dua kasus kebakaran di pesawat.
Insiden yang terakhir adalah kebakaran di kabin penumpang pesawat KLM, yang syukurnya masih di darat dan pramugari/a bisa dengan cepat memadamkan api yang timbul. Berita ini berasal dari twitter seorang penumpang. Api tersebut berasal dari sebuah tas multicopter DJI Inspire 1. Menurut saya sumber api kemungkinan besar berasal dari batere Lipo nya. Saya kira bukan multicopternya yang salah, kemungkinan besar penanganan si pemilik terhadap baterenya yang tidak benar.
Kebayang ngga kalau terjadi pas lagi terbang?
Kan ga asik pesawat ga nyampe tujuan gara-gara mainan.
Ini gambar insiden di pesawat KLM tersebut:

Ini gambar drone yang nahas:

Sumber berita: DroneFriend
Kejadian yang kedua juga masih baru setahun yang lalu.
Kira-kira beritanya begini:
Insiden terjadi di dalam ruang bagasi pesawat Fiji Airways, saat itu kejadiannya lebih parah, pesawat sudah hampir take off dari Melbourne ke Fiji. Tiba-tiba pilot menyampaikan pesan mayday karena ada asap tebal yang keluar dari ruang kargo pesawat.
Belakangan diketahui asap itu berasal dari sebuah bagasi penumpang yang di dalamnya ada batere LIPO untuk drone. Apesnya, penumpang yang membawanya adalah seorang operator drone yang berlisensi (kalo disana mungkin nerbangin pesawat RC musti pake SIM kali ye...).
Saat chek-in di terminal, si penumpang tersebut ngga mau ngaku kalau di dalamnya ada batere. Akhirnya dari 4 bagasi penumpang ybs, petugas menemukan 19 batere yang utuh dan 6-8 batere yang sudah terbakar.
Menurut badan yang berwenang, kejadian tersebut disebabkan karena batere-batere tersebut kepanasan, jadi terbakar.
Begini penampakannya:

Sumber: ABC News Australia
Terus terang saya jadi ikutan kuatir nih, mengingat tingkat "kecerobohan" di Indonesia yang sepertinya (mudah-mudahan nggak sih) lebih tinggi daripada di luar negeri sono.
Saya sendiri pernah bawa quadcopter spider saya beserta segala pernak-perniknya juga batere yang saya kuwel-kuwel pake baju dan taruh di koper. Pas lewat X-ray, malah ditanyain (waktu itu remote-nya) itu buat maen apaan, lalu dia minta supaya konektor lipo dari Tx Turnigy 9x saya dicopotin dulu. (OOT; kok dia tau ya itu konektornya tersambung, apa keliatan ya dari mesin X-ray). Setelah itu eh, petugasnya malah jadi diskusi sama temannya tentang asyiknya mainan tsb. hedehhh...
Setelah baca berita-berita ini, saya jadi agak lemas deh.
Padahal kalau sampai kejadian, wah... Peng-hobby aeromodelling bisa kecepret imbasnya nih.
- Bagaimana cara anda membawanya, dimasukkan bagasi atau dibawa ke kabin?
- Sudah di turunkan ke storage voltage atau dalam keadaan full charge?
- Apakah kutub-kutub-nya sudah ditutup untuk menghindari korsleting?
- Diletakkan dalam lipo safe bag atau tidak?
- Di-declare (diberitahu ke petugas) atau tidak?
- Apakah petugas mengerti bahwa batere LIPO itu sensitif?
Ini menjadi pertanyaan menarik buat saya karena sampai saat ini minimal sudah terjadi dua kasus kebakaran di pesawat.
Insiden yang terakhir adalah kebakaran di kabin penumpang pesawat KLM, yang syukurnya masih di darat dan pramugari/a bisa dengan cepat memadamkan api yang timbul. Berita ini berasal dari twitter seorang penumpang. Api tersebut berasal dari sebuah tas multicopter DJI Inspire 1. Menurut saya sumber api kemungkinan besar berasal dari batere Lipo nya. Saya kira bukan multicopternya yang salah, kemungkinan besar penanganan si pemilik terhadap baterenya yang tidak benar.
Kebayang ngga kalau terjadi pas lagi terbang?


Kan ga asik pesawat ga nyampe tujuan gara-gara mainan.
Ini gambar insiden di pesawat KLM tersebut:

Ini gambar drone yang nahas:

Sumber berita: DroneFriend
Kejadian yang kedua juga masih baru setahun yang lalu.
Kira-kira beritanya begini:
Insiden terjadi di dalam ruang bagasi pesawat Fiji Airways, saat itu kejadiannya lebih parah, pesawat sudah hampir take off dari Melbourne ke Fiji. Tiba-tiba pilot menyampaikan pesan mayday karena ada asap tebal yang keluar dari ruang kargo pesawat.
Belakangan diketahui asap itu berasal dari sebuah bagasi penumpang yang di dalamnya ada batere LIPO untuk drone. Apesnya, penumpang yang membawanya adalah seorang operator drone yang berlisensi (kalo disana mungkin nerbangin pesawat RC musti pake SIM kali ye...).
Saat chek-in di terminal, si penumpang tersebut ngga mau ngaku kalau di dalamnya ada batere. Akhirnya dari 4 bagasi penumpang ybs, petugas menemukan 19 batere yang utuh dan 6-8 batere yang sudah terbakar.
Menurut badan yang berwenang, kejadian tersebut disebabkan karena batere-batere tersebut kepanasan, jadi terbakar.
Begini penampakannya:

Sumber: ABC News Australia
Terus terang saya jadi ikutan kuatir nih, mengingat tingkat "kecerobohan" di Indonesia yang sepertinya (mudah-mudahan nggak sih) lebih tinggi daripada di luar negeri sono.
Saya sendiri pernah bawa quadcopter spider saya beserta segala pernak-perniknya juga batere yang saya kuwel-kuwel pake baju dan taruh di koper. Pas lewat X-ray, malah ditanyain (waktu itu remote-nya) itu buat maen apaan, lalu dia minta supaya konektor lipo dari Tx Turnigy 9x saya dicopotin dulu. (OOT; kok dia tau ya itu konektornya tersambung, apa keliatan ya dari mesin X-ray). Setelah itu eh, petugasnya malah jadi diskusi sama temannya tentang asyiknya mainan tsb. hedehhh...
Setelah baca berita-berita ini, saya jadi agak lemas deh.
Padahal kalau sampai kejadian, wah... Peng-hobby aeromodelling bisa kecepret imbasnya nih.