Grage Aeromodelling

Sudah dua minggu ini saya sedang mencoba engine OS55AX tidak menggunakan bahan bakar Methanol dan Nitro, tapi dengan bahan bakar Pertamax.

Percobaan ini dipicu akibat limit saya di hobby shop bisa melampaui batasnya kalau terus beli bahan bakar nitro. Otak harus berputar dengan kondisi krisis ini (yang menurut saya bakal berkepanjangan). Cuma ada dua pilihan. Pertama, pensiun muda main aeromodelling, atau yang kedua, putar otak cari jalan lain.

Saya pilih jalan yang kedua aja. Salah satu cost yang terbesar adalah beli bahan bakar Nitro. Maka untuk reduce cost, saya tidak beli bahan bakar Nitro. Jadinya malah gak terbang.

Maka mulailah saya dengan percobaan dua minggu lalu. Saya isi tangki dengan bahan bakar dengan campuran Pertamax yang biasa saya gunakan untuk engine Zenoah. Coba start (tanpa electric starter, hanya pakai chicken stick aja). Setelah sekian lama coba start sampai kemeng, akhirnya nyala juga engine OS55AX dengan bahan bakar pertamax.

Dengan batere busi tetap terpasang pada businya, terlihat bahwa engine ini sangat rich (setelan carburator adalah buka 1 1/4, waktu pakai Nitro). Throttle up tetap berjalan putaran rendah. Saya tutup neddle carburator, engine akhirnya berputar kencang. Coba throttle down, engine mati. Saya cek needle carburator, ternyata buka nol alias tertutup sama sekali. Jadi engine baru berputar kencang ketika setelah neddle tertutup penuh.

Waduh. Sudah jam kantor nih. Mesti kerja dulu, biar ada honor.

Upload dunk fotonya......kita dah liat terbangnya uji coba Om Justinus cukup stabil engine gak mudah mati

justinus wrote:Waduh. Sudah jam kantor nih. Mesti kerja dulu, biar ada honor.

aduuuhhh.... dah hampir klimaks saya... sengaja nih..?! hehehe...

wah... Om jusitinus bisaan nih bikin penasaran, ditunggu kelanjutannya yak...

justinus wrote:Sudah dua minggu ini saya sedang mencoba engine OS55AX tidak menggunakan bahan bakar Methanol dan Nitro, tapi dengan bahan bakar Pertamax.

Percobaan ini dipicu akibat limit saya di hobby shop bisa melampaui batasnya kalau terus beli bahan bakar nitro. Otak harus berputar dengan kondisi krisis ini (yang menurut saya bakal berkepanjangan). Cuma ada dua pilihan. Pertama, pensiun muda main aeromodelling, atau yang kedua, putar otak cari jalan lain.

Saya pilih jalan yang kedua aja. Salah satu cost yang terbesar adalah beli bahan bakar Nitro. Maka untuk reduce cost, saya tidak beli bahan bakar Nitro. Jadinya malah gak terbang.

Maka mulailah saya dengan percobaan dua minggu lalu. Saya isi tangki dengan bahan bakar dengan campuran Pertamax yang biasa saya gunakan untuk engine Zenoah. Coba start (tanpa electric starter, hanya pakai chicken stick aja). Setelah sekian lama coba start sampai kemeng, akhirnya nyala juga engine OS55AX dengan bahan bakar pertamax.

Dengan batere busi tetap terpasang pada businya, terlihat bahwa engine ini sangat rich (setelan carburator adalah buka 1 1/4, waktu pakai Nitro). Throttle up tetap berjalan putaran rendah. Saya tutup neddle carburator, engine akhirnya berputar kencang. Coba throttle down, engine mati. Saya cek needle carburator, ternyata buka nol alias tertutup sama sekali. Jadi engine baru berputar kencang ketika setelah neddle tertutup penuh.

Waduh. Sudah jam kantor nih. Mesti kerja dulu, biar ada honor.

Wah serius nih om...?
Baru tau saya kalo glow engine bisa dipakein pertamax...
mungkin di indo om justinus baru satu-satunya yg pernah coba..
Apa bisa stabil mesinnya om...? lalu dengan glow heater nancep terus di busi, apa kawat filamennya kuat? biasanya ngga tahan lama, dan busi akan cepat rusak lho. battery businya juga ngga akan kuat bertahan lama..

yang saya tahu bisa pakai diesel, tapi headnya dirubah dulu........saya cariin fotonya.......

Saya lanjutkan.

Percobaan saya lanjutkan dengan mencoba melepas batere busi. Engine masih menyala, tapi sulit idle. Saya coba pakai busi OS 8, busi OS A3, busi OS F. Ternyata hasil terbaik adalah menggunakan busi OS F. Jadi engine OS55AX 2 tak menggunakan busi OS F 4 tak.

Bagaimana dengan needle valve yang tertutup sampai penuh? Setelah saya pikir berhari2, saya melihat bahwa bahan bakar ini terlalu encer, sampai needle tertutup pun bahan bakar masih mengalir. Bahan bakar yang digunakan di Zenoah adalah pertamax : oli = 40 : 1, atau 2,5%. Ini yang saya anggap encer.

Saya coba dengan menambah oli dalam hal ini saya coba oli 20% seperti pada nitro. Hasilnya ternyata menakjubkan. Engine semakin mudah disetel idle.

Sampai hari ini saya sudah melakukan 6 kali penerbangan, tiap penerbangan minimal 5 menit. jadi saya anggap saya sudah terbang 30 menit. Tidak satupun mati di udara (dead stick).

Memang banyak yang tidak percaya bahwa saya terbang dengan pertamax. Tapi banyak teman di Laguna yang telah menyaksikan sendiri hasil percobaan saya.

Apa ini yang disebut "Minimalis realistis"?

Budi wrote:yang saya tahu bisa pakai diesel, tapi headnya dirubah dulu........saya cariin fotonya.......

Saya tidak melakukan perubahan apapun pada engine ini, kecuali menyetel needle valvenya, p. Budi.

justinus wrote:Apa ini yang disebut "Minimalis realistis"?

kita akan liat long life dari kondisi enginenya sendiri om,... klo ok ya emang berarti minimalis realistis,.. tapi kalo malah mengakibatkan engineya harus turun (setelah pemakaian dalam kurun waktu tertentu),.. jadi ga realistis..

Augustinus Aurelius wrote:
Wah serius nih om...?
Baru tau saya kalo glow engine bisa dipakein pertamax...
mungkin di indo om justinus baru satu-satunya yg pernah coba..
Apa bisa stabil mesinnya om...? lalu dengan glow heater nancep terus di busi, apa kawat filamennya kuat? biasanya ngga tahan lama, dan busi akan cepat rusak lho. battery businya juga ngga akan kuat bertahan lama..

Pertanyaan2 pak Agus inilah yang juga masih menjadi pertanyaan saya, karena sampai sekarang baru mencapai 6 kali penerbangan. Kita tunggu realibility nya dengan percobaan selanjutnya.

Pesawat terbang tanpa glow heater tertancap terus pak. Terbang tanpa glow heater. Tapi tarikannya yang belum kontan. Ini yang juga masih dicari solusinya. Tks.