Grage Aeromodelling

Yth rekan2 gaero, saya agak bingung dengan penerbangan perdana electric glider saya setelah menggunakan motor brushless yang baru, sepertinya karakteristik terbangnya koq jadi agak aneh

Pesawat : Electric glider, wingspan 2.6m, berat > 2kg
Motor : Brushless GWBL M008 (148g)
ESC : Emax brushless 40A
Battery : Blitz LiPo, 11.1V 2250mAh (185g)

Karena pada saat maiden tempo hari sepertinya pesawat agak "tail-heavy" maka saya tambahkan pemberat (beberapa ratus gram), yang ditempel pada LiPo dan lalu memposisikan LiPo di paling depan dekat dengan motornya, dengan demikian ketika di cek lagi, CG pesawat sudah sesuai dengan yang direkomendasikan di manualnya.


Namun ketika diterbangkan utk yg ke-2 kali fenomena "aneh" ini terjadi :

Pada saat "full throttle" saya harus menggerakkan elevator 100% kebawah agar glider tidak "stall" (menuju vertikal) keatas Dengan cara
ini maka glider dapat terbang (naik) keatas dengan sudut yang tidak terlalu besar.
Begitu motor di stop, seharusnya pesawat glide, tapi tiba2 seperti kehilangan ketinggian dan bisa menukik kebawah beberapa meter, sebelum saya on lagi motornya untuk membawa glider ke "level" flight.

Pertanyaannya, apakah glider tersebut masih "tail-heavy" (berat di belakang)? atau mungkin pemberatnya terlalu berat? Atau setting pesawat saya ada yang kurang benar Terima kasih atas pencerahannya.

Salam.

apa bukan krn kurang down trust pak ?
jd sbtlnya dia gak tail heavy tp kurang down trust, shg saat full throtle dia selalu UP..
penambahan beban di dpn justru kemudian membuat dia nose heavy shg stlh throtle off maka dia cenderung dive...

menurutku sich gitu. mohon mangap kalo salah..

rekomendasi berat di manualnya berapa om... jangan terlalu berat ya karena penambahan untuk ngimbangi CG aja beberapa ratus gram itu menurut saya berat banget pada pswt elektrik, setidak2nya berat harus dibuat seringan mungkin bukan dibuat lbh berat...

itu sekedar penerawangan saya aja, barangkali salah maaf

kula wrote:apa bukan krn kurang down trust pak ?
jd sbtlnya dia gak tail heavy tp kurang down trust, shg saat full throtle dia selalu UP..
penambahan beban di dpn justru kemudian membuat dia nose heavy shg stlh throtle off maka dia cenderung dive...

menurutku sich gitu. mohon mangap kalo salah..

Setuju om, menurut saya juga yang terjadi seperti ini. Posisi motor perlu dirubah sedikit agak menunduk ke bawah dan sedikit serong ke kanan.

Charles wrote:

kula wrote:apa bukan krn kurang down trust pak ?
jd sbtlnya dia gak tail heavy tp kurang down trust, shg saat full throtle dia selalu UP..
penambahan beban di dpn justru kemudian membuat dia nose heavy shg stlh throtle off maka dia cenderung dive...

menurutku sich gitu. mohon mangap kalo salah..

Setuju om, menurut saya juga yang terjadi seperti ini. Posisi motor perlu dirubah sedikit agak menunduk ke bawah dan sedikit serong ke kanan.

Om Kula dan om Charles,
kalau begitu, saya harus memposisikan lagi motor di fuselage pesawat ini
Thanks atas infonya om

Salam,

Michael

Syafik wrote:rekomendasi berat di manualnya berapa om... jangan terlalu berat ya karena penambahan untuk ngimbangi CG aja beberapa ratus gram itu menurut saya berat banget pada pswt elektrik, setidak2nya berat harus dibuat seringan mungkin bukan dibuat lbh berat...

itu sekedar penerawangan saya aja, barangkali salah maaf

Iya, saya sendiri sepertinya "punya perasaan bersalah" ketika menambah beberapa ratus gram lagi sebagai beban tambahanan di pesawat
Setelah mangatur posisi motor sekali lagi, pemberatnya akan saya cabut pak

Salam

om, kliatannya ini berkaitan dg meningkatnya wingloading akibat penambahan pemberat.
Seperti kita ketahui, glider wingloadingnya kisaran 20 gr/dm2 dg stall speed yg sangat rendah,
nah kalo wingloading naik, tentu stall speed tinggi, kompensasinya ya kudu idupin motor terus supaya laju atau kecepatan glider diatas stall speed ( gak cocok dong buat glider, masak motornya idup terus hehehehehehehe)
Begitu om kira2 dari elmu kira2..

salama

Betul om Iwan, saya juga waktu itu jadinya hampir terus jalanin motornya karena sebelumnya glider tiba2 menukik (karena kehilangan kecepatan) dan "nyaris" crash dipekarangan rumah orang (masih kosong sih rumahnya). Kesimpulannya memang benar, glider terlalu berat dan saya hanya mementingkan CG pesawat tanpa mempertimbangkan berat totalnya setelah ditambah pemberat lagi

Thanks om.

CG pesawat glider sangat mudah dicari. Pasang saja pada 25% ~ 30% panjang chord sayap.

Pesawat glider biasanya profilenya flat bottom, kadang ada yang under chamber. Yang berarti gaya angkatnya sangat tinggi. Tanpa motor dia sudah memiliki gaya angkat yang tinggi. Dengan penambahan motor, berarti kecepatannya lebih tinggi lagi, yang berarti gaya angkatnya semakin besar.

Jadi, kadang2 down thrust pesawat glider tidak cukup 2~3 derajat, tapi kadang2 5~10 derajat. Kalau saya baca, om Mike baru merubah menjadi motor brushless, yang artinya powernya lebih kuat. Akibat power yang lebih kuat, tanpa penambahan down thrust, kadang2 pesawat maunya nge-loop terus.

Demikian om Mike, penjelasan yang bisa saya sampaikan.

Iya, sebelumnya glider ini hanya menggunakan brushed motor SPEED 600, dah berat, powernya juga lemah sekali untuk ukuran pesawat diatas 2kg, oleh karena itu saya ganti dgn yg tipe brushless. Mengenai down thrust, ini yang tadinya saya belum tahu om Thank u.