Grage Aeromodelling

Susah sekali pakai Pitch Gauge.
Kalau seandainya heli telah disetting mekanik pada throttle linear, throttle = 1/2 dan blade level. Maka, jika sekarang pada throttle curve 3 ~ 70% dan heli mulai meninggalkan landasan pada posisi throtle=1/2 tambah dikit (73%), apakah saya sudah bisa asumsikan bahwa pitch min/max = -11/+11 ? Karena pitch +5 = 73%.
Artinya jika heli sudah bisa akan meninggalkan landasan pada throttle = 1/2 maka saya tidak perlu menggunakan pitch gauge yang ribet. Untuk itu saya hanya merubah/mencari angka pada TX/swash/pitch, biasanya disekitar angka 30~50.

Ga ngerti ...

anelah wrote:Susah sekali pakai Pitch Gauge.
Kalau seandainya heli telah disetting mekanik pada throttle linear, throttle = 1/2 dan blade level. Maka, jika sekarang pada throttle curve 3 ~ 70% dan heli mulai meninggalkan landasan pada posisi throtle=1/2 tambah dikit (73%), apakah saya sudah bisa asumsikan bahwa pitch min/max = -11/+11 ? Karena pitch +5 = 73%.
Artinya jika heli sudah bisa akan meninggalkan landasan pada throttle = 1/2 maka saya tidak perlu menggunakan pitch gauge yang ribet. Untuk itu saya hanya merubah/mencari angka pada TX/swash/pitch, biasanya disekitar angka 30~50.

Pertanyaan tingkat tinggi OM....
Karena saya newbie, maka saya mau urun pendapat dengan feeling tanpa gauge...

Heli terangkat = daya angkat (RPM) + pitch
Kalau RPM tinggi tapi pitch nggak tepat atau sebaliknya, maka problem akan terjadi pada motor/engine

Pitch Max/Min = Pitch 0 (1/2 throtel) + Jarak max/min gerak tuas servo cyclic
Pitch 0 di 1/2 throtel adalah posisi patokan/referensi
Jarak max/min gerak tuas servo cyclic diatur secara mekanik di heli dan di remot...

kesimpulan saya,...cara feeling yang Om Anelah jelaskan di atas nggak bisa digunakan sebagai referensi.

Salam,

didin wrote:

anelah wrote:Susah sekali pakai Pitch Gauge.
Kalau seandainya heli telah disetting mekanik pada throttle linear, throttle = 1/2 dan blade level. Maka, jika sekarang pada throttle curve 3 ~ 70% dan heli mulai meninggalkan landasan pada posisi throtle=1/2 tambah dikit (73%), apakah saya sudah bisa asumsikan bahwa pitch min/max = -11/+11 ? Karena pitch +5 = 73%.
Artinya jika heli sudah bisa akan meninggalkan landasan pada throttle = 1/2 maka saya tidak perlu menggunakan pitch gauge yang ribet. Untuk itu saya hanya merubah/mencari angka pada TX/swash/pitch, biasanya disekitar angka 30~50.

Pertanyaan tingkat tinggi OM....
Karena saya newbie, maka saya mau urun pendapat dengan feeling tanpa gauge...

Heli terangkat = daya angkat (RPM) + pitch
Kalau RPM tinggi tapi pitch nggak tepat atau sebaliknya, maka problem akan terjadi pada motor/engine

Pitch Max/Min = Pitch 0 (1/2 throtel) + Jarak max/min gerak tuas servo cyclic
Pitch 0 di 1/2 throtel adalah posisi patokan/referensi
Jarak max/min gerak tuas servo cyclic diatur secara mekanik di heli dan di remot...

kesimpulan saya,...cara feeling yang Om Anelah jelaskan di atas nggak bisa digunakan sebagai referensi.

Salam,

Sorry tapi masih belum jelas, harap maklum. Setingan untuk pi-cv dan th-cv kan sudah ditentukan dan diprogram pd TX, misalnya utk terbang normal pi-cv:40,60,75,87.5,100 dan th-cv:0,40,70,85,100. Artinya kan RPM dan pitch sudah jelas. Nilai th-vh kan dalam % dan bukan deg dan ini tergantung dari min/max pitch (dalam hal ini -11/+11), nah ini yg harus disetel dengan bantuan pitch gauge (atau dng cara lain mungkin bisa), dimana pada RX disetel pada menu swash/pit. Dengan syarat bahwa pada throttle=1/2 blade level (segaris dng tail boom) dan heli terangkat pada posisi throttle=1/2 dimana pada rx ini samadengan 70% kan kena deh... pitch min/max nya -11/+11. (bingung.com)

anelah wrote:Susah sekali pakai Pitch Gauge.
Kalau seandainya heli telah disetting mekanik pada throttle linear, throttle = 1/2 dan blade level. Maka, jika sekarang pada throttle curve 3 ~ 70% dan heli mulai meninggalkan landasan pada posisi throtle=1/2 tambah dikit (73%), apakah saya sudah bisa asumsikan bahwa pitch min/max = -11/+11 ? Karena pitch +5 = 73%.
Artinya jika heli sudah bisa akan meninggalkan landasan pada throttle = 1/2 maka saya tidak perlu menggunakan pitch gauge yang ribet. Untuk itu saya hanya merubah/mencari angka pada TX/swash/pitch, biasanya disekitar angka 30~50.

Utk kata2 yg warna biru itu apa ya maksudnya?
Apakah 3 itu maksudnya pd point 3 di menu throttle curve? Jika iyaa, jenis TX yg bpk gunakan apa yaa? Sebab bisa beda persepsi pak kalo beda TX yg digunakan.

Sebagai catatan penting, Pitch gauge itu dibuat memang khusus utk mengukur derajat kemiringan dr main blade. Jd kalo sdh ada alatnya kenapa jd pake kira2 pak. Ibarat kata kalo sdh ada Jangka sorong(yg ketelitiannya itu bisa 0.05mm) kenapa kita pake penggaris biasa pak?
Yg sekarang harus dikerjakan adalah memahami cara menggunakan Pitch Gauge sepertinya bagi bpk
Mau tdk mau harus bgtu pak


Salam,

saya koq bingung mengikuti diskusinya

perasaan makai ptch gauge...tinggal jepit...inceng...slesai

saya juga bingung cara seting pitch...seumpama derajat pitch kurang atau terlalu besar, maka kita harus seting dari linkage nya y???di puter2 sampai sesuai dengan derajat pitch yang kira inginkan???atau seting dari tuas servo??
mohon pencerahan juga ....newbie mencari ilmu

Masukkan blade ke lubang pada pitch gauge (=PG) yang telah disetel 11deg. Flybar rod paralel tail boom. Pada throttle=1, TX/swash/pitch disetel sambil inceng pitch gauge sampai kira2 flybar rod paralel dengan badan PG, paralel dengan bagian PG yg ada angkanya. Beres deh. Nah, setelah PG dilepas sudut blade tdk lagi 11deg, karena pada saat tadi PG menjadi satu dengan blade, blade lebih miring kesamping karena PG yg titik beratnya tdk berada ditengah2. Inilah sebabnya saya coba cari cara lain tanpa PG. hehehe...

kalo saya setting..
th 50% pitch 0, baru yg lain di set sesuai keinginan

eja wrote:kalo saya setting..
th 50% pitch 0, baru yg lain di set sesuai keinginan

betul memang itu dulu, th 50% pitch 0...