Kalo pemahaman saya mengenai definisi S.Bus system pada Futaba, adalah suatu network yg mana tiap channel yg terlibat di dalamnya(pada Rx), telah ter-identifikasi masing2 untuk setiap servo, kurang lebihnya seperti itu..
Yang jadi pertanyaan buat saya selanjut nya adalah...apakah S.Bus ini mampu bertahan terhadap gangguan seperti Electro Motion Force(EMF) atopun medan magnet?...kalo tidak salah , engine pun mampu menghasilkan gangguan terhadap komponen elektronik, yg bukan hanya berupa vibrasi..saya lupa apa istilahnya..atokah termasuk pembentukan medan magnet juga ?...lupa,pokoknya ..

..
Hal yg perna terjadi terhadap saya utk aplikasi Gyro pada heli Engine 50..agak berbeda sedikit ...GY 401 yg semula saya tempatkan pada pangkal antara main frame dengan tail boom, saya pindahkan ke frame bagian depan, antara Rx dengan Power Regulator...hasilnya, begitu elektronik saya ON kan...GY 401 saya mendadak berubah sifat dengan ditandai dengan pergerakan servo rudder yg berubah-ubah sangat cepat dan tak terduga, kondisinya Engine masi belum hidup.
Kesimpulan saya saat itu,GY 401 terkena interferensi secara elektronik oleh Power Regulator..karena begitu saya pindahkan kembali dengan jarak antara Gyro dengan Power Regulator sekitar 20-25 cm, maka Gyro berubah normal kembali...ini sekedar contoh soal lho ya...
Untuk kasus Om fiha,yang perna mengalami geal -geol saat menggunakan GY 611 + 9256, perlu diingat pada GY 611 tidaklah sesederhana GY 401, bukan hanya gyro sense yg menentukan geal-geolnya rudder,namun masih ada beberapa setting up pada GY 611 yg perlu dicermati, misalnya setting up untuk 3D ato untuk F3C, yang masing2 juga akan memberikan perbedaan hasil akhir..

Kalo berbicara mengenai vibrasi secara mekanis dari power plant (engine), pengalaman saya yg menggunakan 600 Nitro Pro, saya akui heli ALIGN tidak menunjukkan gejala vibrasi yg sangat significant saat hover sekalipun, bahkan fuel dalam tank pun tidak mengalami bubbling...kejadian terakhir yg menimpa saya adalah, saat saya melihat starter cone mengalami sloppy, dan pada akhirnya saya temukan bearing pada starter shaft saya hancur, dan parahnya heli tidak nampak mengalami gejala vibrasi secara kasat mata, sebelumnya..
Vibrasi bukan hanya semata menjadi hal yg sangat serius pada helikopter ber-engine,namun juga berlaku pada helikopter ber-LiPo...karena secara basicnya, Helikopter memiliki potensi untuk menjadi sumber vibrasi, bila semua sistem yg berputar tidak dalam kondisi yang ballance secara mekanis...
Seperti saran dari rekan2 sebelumnya..sumber vibrasi lebih baik dilacak terlebih dulu,baru kemudian melangkah pada setting up Gyro nya...