christoffel wrote:kalau groundspeed bisa 40kmph, 15 menit berarti bakal menempuh jarak 10km. berarti QC yg ini bisa sampai 60kmph ?????
kemiringan QC udah bisa di pastikan lebih dari 45 drajat tuh om

Moderator: aan
christoffel wrote:kalau groundspeed bisa 40kmph, 15 menit berarti bakal menempuh jarak 10km. berarti QC yg ini bisa sampai 60kmph ?????
toto wrote:Ahlinya penasaran ikut menyimak![]()
Salam
rachmatjeny wrote:.....
........ Seperti penggunaan batere, robot ini masih memakai standart aermodelling yang hanya bisa bertahan selama 15 menit pemakaian," tuturnya...
rachmatjeny wrote:Endra Pitowarno juga mengatakan, teknologi semacam ini sudah semestinya dikenalkan ke khalayak luas. Selain supaya tak dinilai terlalu mahal, Quadcopter ini sudah saatnya diproduksi oleh industri rumahan dengan kualitas yang powerful.
rachmatjeny wrote:Surabaya - Kondisi lalu lintas di Surabaya yang tak pernah lengang mengilhami PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) untuk membuat alat yang bisa memantau dari udara. Robot semacam helikopter tanpa awak ini bisa terbang sambil membawa kamera hingga ketinggian 2.000 meter.
Robot helikopter karya mahasiswa PENS ini dinamai Quadcopter, memiliki 4 baling-baling atau propeller yang terletak di penyangga kaki dan dipasang seperti bentuk huruf X. Propeller yang digunakan adalah jenis triple blit dengan permukaan yang cukup keras sehingga saat terbang hanya menimbulkan desis suara laiknya angin.
"Tanpa harus mendatangkan petugas ke lapangan, robot ini bisa dikontrol dari jarak jauh," kata Ketua Pengembang Quadcopter, Ir Endra Pitowarno, M.Eng saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Jumat (20/1/2012).
Tanpa suara bising, lanjutnya, Quadcopter yang ia racik bersama 12 mahasiswanya telah teruji mampu terbang maksimal dengan ketinggian 2.000 meter. Sayangnya, karena masih menggunakan antena kecil, Quadcopter kini hanya dapat melayang-layang sejauh 12 kilometer dari controller atau sang pilot.
Quadcopter juga menggunakan teknologi SMD (Surface Mount Devices) yakni teknologi komponen elektronika mikro yang kini juga terus digalakkan ke masyarakat luas. Maka tak heran bila Quadcopter sangat bisa disebut sebagai teknologi tepat guna. Bahkan, peralatan GPS (Global Positioning System) juga yang dipasang di mesin tengah robot.
"Untuk tahap awal robot ini sudah bisa dikatakan tepat guna. Tinggal dilakukan beberapa pembenahan, modifikasi dan tambahan. Seperti penggunaan batere, robot ini masih memakai standart aermodelling yang hanya bisa bertahan selama 15 menit pemakaian," tuturnya.
Tapi ia optimis Quadcopter bisa menjadi jawaban untuk efektivitas pengaturan lalu lintas. Sebab, robot tanpa awak ini mampu dikontrol tak hanya melalui remote manual. Tetapi juga melalui PC atau komputer yang tersambung internet. Ditambah adanya GPS yang dipasang pada robot, laporan pandangan langsung bisa muncul dan terus up-date.
Endra Pitowarno juga mengatakan, teknologi semacam ini sudah semestinya dikenalkan ke khalayak luas. Selain supaya tak dinilai terlalu mahal, Quadcopter ini sudah saatnya diproduksi oleh industri rumahan dengan kualitas yang powerful.
sumber http://surabaya.detik.com/read/2012/01/20/132242/1820939/466/quadcopter-helikopter-4-baling-baling-untuk-pantau-lalu-lintas
mohon pencerahan para suhu atas artikel ini...
bisa 12KM ? remotenya pake apa ya?
trus batre dan motornya? 12km itu jauh kan ya? lah QC aja paling terbang 10 menit... apa iya bisa keuber balik lagi tuh QC ?
Tralala wrote:Sepertinya ada kesalahan dalam penulisan berita tersebut...QC aku punya saja 5 s/d 6 menit dah aku kasih landing....itupun batre dah 3.8v per cellnya.....aku pake battery 3300....aku terbang dengan durasi tersebut atas pencerahan dari suhu di gaero......
toto wrote:Karena berita tersebut merupakan hasil eksperimen di surabya, mungkin kalau bisa rekan2 surabya mendatangi sekolah tersebut biar jelas beritanya, terima kasih sebelumnya
Sala