ahmadbenny wrote:Budiman wrote:Nunggu reviewnya Om Benny dulu deh...

....cuma saya agak ragu, jika ini di-aplikasi-kan untuk heli yang membawa "beban"..
Nah,...ada lagi ni suhu kita yang muncul....

maksudnya bawa beban gmn suhu,bukanya tiap terbang emang heli bawa beban suhu...

Ini "beban" yang tidak biasa bagi heli, Om...bukan "beban" yang biasa dipergunakan untuk fun fly, maksud saya...
Jika hanya menggunakan 0% nitro , mungkin layak dicoba, namun hanya sekedar terbang yang "sangat biasa" dengan tanpa mengharapkan akselerasi engine yang sebagaimana mestinya, ibaratnya seperti menerbangkan heli dg kompresi engine yang agak loyo...ya, paling apes, heli " ngeloyor" ke mana2, saat pitch diubah dari low ke high pada setiap perubahan manuver....
Menurut pendapat saya,
Pada dasarnya, heli sangat memerlukan akselerasi engine lebih intens, diakui atopun tidak...karena keperluan throtle pada heli lebih significant perubahannya, mulai dari low ke middle ke high, dan sebaliknya, terlebih pada saat hover....mungkin buat fixed wing, hal ini bukanlah menjadi permasalahan yang mendasar, mengingat fixed wing, secara manuver, telah dibantu oleh "air speed" saat melaju, sehingga konsumsi fuel secara "nature", jelas jauh lebih irit dr pada heli (walopun engine mengalami modifikasi atopun tidak)...
Saya kok lebih prefer ke arah penggunaan Gasoline engine, jika memang penghematan operational cost menjadi tujuan akhir, namun modification cost ke arah gasoline juga bukan hal yang murah, saya kira....
Buat Om Benny, lebih baik dicoba saja dulu saran dari temen2 ini, saya rasa tidak ada jeleknya juga untuk mencoba....perkara gagal ato tidak, itu urusan belakangan,karena itu adalah resiko dari sebuah proses Research & Development...yang penting helinya selamet...