2.4Ghz Dx7 untuk pesawat?..

Tentang radio , servo , gyro dan rangkaian elektronik

Moderator: widodo

Post Reply
User avatar
widodo
Airman First Class
Airman First Class
Posts: 81
Joined: 04 Aug 2007, 16:51
Location: Jakarta

Post by widodo »

Saya nggak punya DX7 juga nggak punya pesawat #-o, tapi masih inget banget mata kuliah radio transmission fundamental jadi ikut sumbang saran semoga jadi berguna:

Memang semakin tinggi freq. radionya daya tembusnya (dibilang skin depth penetration direpresentasikan dengan ketebalan lembaran emas yang diground yang bisa ditembus oleh radio wave tersebut) akan semakin berkurang. Contoh paling extrim adalah sub-marine communication yang dapat menembus dasar samudra dengan consequency antenanya bisa sepanjang 30km, dengan bit rate yang sangat rendah sehingga hanya bisa untuk data comm.

Keuntungan dari high freq. radio wave tentu ada untungnya yaitu:
1. antena lebih pendek karena syarat adanya radiasi EM adalah adanya antena sepanjang 1/4 panjang gelombang
2. jumlah informasi yang dapat dibawa dalam satu waktu, karena modulation rate adl 1/2 dr freq.

Akan tetapi semakin tinggi freq. tersebut sifatnya mulai mendekati cahaya jadi radiation paternnya paling cocok adalah directional (line of sight), karena kalau tidak kita mesti juga mulai memperhitungkan multipath propagation (signal yang sama yang datang dari berbagai arah, karena even tembokpun dapat memantulkan signal tersebut).

Saya nggak bermaksud bilang DX7 nggak bagus karena dengan DSP yang ada pasti segala yang saya sebut diatas telah diantisipasi, tapi yang perlu diingat bahwa dasar komunikasi digital adalah stochastic process yang notabene adl applied statistic..

moga-moga berguna O:)
User avatar
widodo
Airman First Class
Airman First Class
Posts: 81
Joined: 04 Aug 2007, 16:51
Location: Jakarta

Post by widodo »

Maaf, maksudnya contoh submarine communication itu maksudnya untuk mendapatkan daya tembus segitu perlu pake Ultra Low Freq radio jadi baru bisa... contoh antagonis
User avatar
eidri
Senior Master Sergeant
Senior Master Sergeant
Posts: 582
Joined: 16 Apr 2007, 21:32
Location: Starhill
Contact:

Post by eidri »

kalo ngliat webny desert aircraft, banyak pilot2 tournament shoutout yang pake spektrum....bahkan di TOP GUN spektrum udah jadi mayoritas karena lebih aman dari interfensi....
User avatar
Budiman
First Lieutenant
First Lieutenant
Posts: 1263
Joined: 17 Jan 2007, 15:27
Location: bekasi-surabaya
Contact:

Post by Budiman »

Ulasan yg bagus dr Pak Widodo..meskipun saya nol puthul ga ngerti sm sekali...

Saya kira DX7 sudah dirancang sedemikian rupa utk kebutuhan ber-aeromodelling dan beberapa precaution dr pihak pabrik yg seharusnya diikuti oleh para user untuk safety reason...sekarang tinggal kitanya...mengikuti petunjuk dr pabrik ato tidak...semua ada konsekwensi sendiri2 sbg akibatnya..

salam,

Budi
User avatar
scipta
Posts: 1
Joined: 20 Feb 2007, 11:50
Location: Jakarta

Post by scipta »

Halo Semua..

Sedikit masukan aja, selama ini main foamy dan trex aman2 aja pake DX7.
Kemaren dapet kado dari istri pesawat engine Super Sport 40, eh pas maiden
flight lost radio terus nyungsep..

Penasaran check range nggak gitu bagus, akhirnya DX7 nya diservis. Secara
nggak punya radio dan keburu punya beberapa receiver, beli DX6i. Dipake
di Trex aman2 aja. Giliran pindah ke Pesawat engine, eh nyungsep lagi..

Analisa kemungkinan:
1. Di halim 2.4Ghz nya penuh (kedua kejadian di halim)
2. Pemasangan Rx nya salah (nggak sesuai Mas Dedy diatas)
3. Pilotnya gemeteran (maklum newbie engine he.he..)

Sementara belum nyerah.. Begitu pesawat keluar dari bengkel dicoba lagi..
Kalau nyungsep lagi, baru minta ampun he.he..

thx

-surya
User avatar
Tralala
Staff Sergeant
Staff Sergeant
Posts: 270
Joined: 20 Jan 2007, 19:04
Location: Timika-Papua
Contact:

Post by Tralala »

dedy_r450 wrote:
Budiman wrote:Dear all,

Saya mau berbagi hal soal DX7....tapi utk rotary wing...menurut buku petunjuknya DX7...penempatan jarak dr Main Rx dgn Satellite sangat menentukan...
dianjurkan kalo tidak salah...jarak main Rx dgn Satellite paling tidak sekitar minim 5 inchi...bagi pengguna DX7,mohon direview manual book soal ini..bisa jadi saya salah..tapi yg jelas...semakin jauh antara main RX dgn satellite adalah lebi baik...
Demikian semoga bisa memberikan inspirasi...mohon saya dikoreksi jika ada yg salah..

salam,

Budi


Betul pak,.. penempatan satelit dan main rxnya memang sangat menentukan..
kalo saya selalu menempatkan sejauh mungkin keduanya (semaksimal panjang kabel ke2nya itu), dan cross antenna antara keduanya.. MUTLAK!!! cross nya horisontal ya.. bukan satu horisontal satu vertikal... (ini cross juga namanya tapi bukan ini yg saya maksud)

petunjuk, manual dan bla-bla dapat forum tetanga semua dah diikutin pak...sami mawon hasilnya... ](*,)
akhirnya radio ganti sekarang pake FASST 7ch....nggak ada masalah sampai pesawat hampir tak nampak.......
jadi kesimpulan,
1. bukan dari cara pemasangannya
2. Bukan jempolnya pilot
tetapi tx-rx yg kurang cocok tuk pesawat engine
User avatar
dedy_r450
Captain
Captain
Posts: 1626
Joined: 28 Nov 2007, 18:56
Location: Cibinong
Contact:

Post by dedy_r450 »

Tralala wrote:akhirnya radio ganti sekarang pake FASST 7ch....nggak ada masalah sampai pesawat hampir tak nampak......


wah berarti urusan jarak untuk kegiatan aeromodelling dgn menggunakan pita freq 2,4ghz terbukti tidak masalah ya. Ini bisa jd catatan penting tuh buat yg sempet 'anderstimet' sama teknoogi 2,4ghz.

jd tinggal soal brand ya sekarang.
seperti yg sy sampai kan sebelumnya, selama ini hanya pakai di elektrik, jd ndak ada review/pengalaman tentang dx7 yg dipasang di model non elektrik. PengaLaman om tralala bisa jd masukan penting buat sy, jIka nantinya sy mau pasang dimodel gp.
tks.
n tetap ceria...
User avatar
Budi
Colonel
Colonel
Posts: 2618
Joined: 09 Jul 2008, 13:39
Location: JAKARTA

Post by Budi »

dedy_r450 wrote:
Tralala wrote:akhirnya radio ganti sekarang pake FASST 7ch....nggak ada masalah sampai pesawat hampir tak nampak......


wah berarti urusan jarak untuk kegiatan aeromodelling dgn menggunakan pita freq 2,4ghz terbukti tidak masalah ya. Ini bisa jd catatan penting tuh buat yg sempet 'anderstimet' sama teknoogi 2,4ghz.

jd tinggal soal brand ya sekarang.
seperti yg sy sampai kan sebelumnya, selama ini hanya pakai di elektrik, jd ndak ada review/pengalaman tentang dx7 yg dipasang di model non elektrik. PengaLaman om tralala bisa jd masukan penting buat sy, jIka nantinya sy mau pasang dimodel gp.
tks.
n tetap ceria...



Wah seru juga nih......mohon maaf mau ikutan bagi pengalaman ah........

saya pakai JR 9ch Spektrum module sejak July 07, RX mulai AR6000, sampai yang AR9100 dan semua pesawat dari elektrik parkflyer sampai 150cc DA, juga heli elektrik sampai 90 tidak bermasalah. pernah dicoba pakai Extra 160 OS sampai tembus awan(nggak kelihatan) juga aman.

yg selalu saya pasang:
- kabel redundant receiver module saya ganti dgn yg lebih panjang dari standard (beli di Poins Square 100ribu/set)
- Batt selalu 5 cells (6Volt)....menurut para suhu, penggunaan volt tinggi lebih baik utk hi-freq, apa benar oom Widodo??
User avatar
Tralala
Staff Sergeant
Staff Sergeant
Posts: 270
Joined: 20 Jan 2007, 19:04
Location: Timika-Papua
Contact:

Post by Tralala »

ini yang dibicarakan DX7....jadi jangan di bandingin sama JR 9CH Spektrum module......
User avatar
widodo
Airman First Class
Airman First Class
Posts: 81
Joined: 04 Aug 2007, 16:51
Location: Jakarta

Post by widodo »

Om pemula 1: Karena di pesawat kan cuma sebagai reciever power sih kayaknya nggak terlalu masalah, tapi kalau voltage lebih tinggi bisa di regulated down, kalau kelewat rendah kan nggak bisa di step-up kecuali dgn DC-DC converter.

Anyway, perlu di ingat kalau PCM/digital reciever itu sebenarnya computer jadi suplynya mesti clean dan memenuhi kisaran yang di perbolehkan, dengan supply voltage yang lebih tinggi maka resiko terganggunya reciever karena servo yang udah glitching yang menjadi sumber dari noise karena motor dan drain arus berlebihan saat servo binding bisa lebih minimized.

Untuk masalah technology, 2.4Ghz is a break through no doubt about it. Apalagi dengan spread spectrum radio (yang bakalan jadi nggak masuk akal ukurannya dengan freq. 20Mhz) dan freq. hopping yang bikin jadi anti interference to certain extent. Tapi kita juga mesti bijaksana juga dengan technology, dan juga harus memahami technology evolution steps dimana over time technology akan mature dengan input-input seperti dalam diskusi ini.

Saya rasa kita nggak perlu ikutan kaya orang-orang yang ributin habis-habisan bela-in masalah windows, linux & mac, sehingga melupakan tujuan OS itu ada buat membantu kerja, bukan sebagai agama. Balik ke DX7, Tujuannya buat remote mechanism hobby kita, buat bikin senang hati iya nggak ? O:), jadi selama bekerja baik & senang ya kenapa nggak ?, tapi kalau memang ada masalah ya kita share...

By the way, di ITU aja pas bikin standard telco nggak segini ngototnya, trust me I was there...
Post Reply