unding wrote:Menggunakan busi pijar type F pada engine 2T berpengaruh terhadap :
1. Temperatur pijar naik sebab panjang dan diameter filamen lebih besar menyebabkan engine lebih mudah distarter.
2. Dengan ukuran body yg lebih panjang maka ada bahagian (volume) yg masuk menyebabkan berkurangnya volume pada ruang bakar dan mengakibatkan nilai perbandingan komperessi bertambah.
Khusus point (2) :
Pada umumnya perbandingan kompressi untuk engine glow adalah 7 : 1, yg mana nilai perbandingan yg dimaksud adalah :
Volume total/volume ruang bakar ;
dimana
Volume total = volume silinder + volume ruang bakar
untuk engine OS 46 AX dengan volume total 7.45 cc, maka volume ruang bakar bisa diketahui dgn menggunakan rasio 7 : 1
Vol. total/Vol. ruang bkr = 7/1
Vol. ruang bkr = Vol. total/7
= 7.45/7
= 1.06 cc
sedangkan volume silinder = 7.45 - 1.06 = 6.39 cc
Bahagian busi pijar yg masuk keruang bakar "asumpsi 1.5 mm" ,sedangkan diameter busi adalah 6 mm maka volumenya adalah :
Vol. busi = 1/4 x 3.14 x 6^2 x 1.5 = 42.39 mm3
= 0.04239 cc
Volume ruang bakar yg baru = 1.06 - 0.04239 = 1.01761 cc
Volume total engine = Volume silinder + Volume ruang bakar baru
= 6.39 + 1.01761
= 7.40761 cc
Perbandingan kompressi yg baru = 7.40761/1.01761 = 7.28 : 1
Point 1 dan 2 memberikan pengaruh yg cukup besar terhadap peningkatan power, akan tetapi temperatur kerja engine juga naik yg tentunya akan mempengaruhi usia pemakaian![]()
, dan kemungkinan pemakaian fuel diatas 10% nitro tidak efektif lagi sebab bisa menimbulkan efek detonansi/knocking.
untuk menghindari knocking itu bagaimana ya suhu?
saya juga pengen nyoba tapi fuel yang saya punya 15%
sayau mau coba tetep 15% tanpa dicampur
selain itu busi F ini bisa dipakai untuk engine .15 tidak ya?