Page 5 of 6

Posted: 29 Jan 2008, 11:02
by Pitra Ratulangi
Trims..sangat bermanfaat bagi pilot2 hely agar tahu apa dan bagaimana kinerja blade itu.

Posted: 29 Jan 2008, 15:04
by Syafik
sangat komplit penjelasannya, sedikit bisa mengerti fungsi prop dg ukuran2nya

Posted: 29 Jan 2008, 16:13
by toto
Oom Chris, nambah 1 lagi pertanyaan boleh kan supaya saya ngertinya tuntas neh: tadi dikatakan apabila dipandang dari ukuran pitch nya aja akan menentukan berapa angin yang dapat dipandahkan/daya yang dihasilkan/jarak tempuh yang dihasilkan dari satu rotasi penuh, nah kalau sekarang dari ukuran panjangnya pengaruh yang dihasilkannya apa pak dan juga efek dengan apabila bilahnya lebar (wide/w). Jadi misalnya perbedaan apabila kita antara pakai propeller 13x4 dan 13x4W, trus perbedaan yang akan dihasilkan antara propeller 13x4 dan 12x4, ini semua dengan catatan menggunakan engine yang sama dan pada RPM yang sama yang kemudian dikonversikan pada kecepatan yang akan dihasilkannya, maaf oom kalo ini silly question soalnya emang blank dan pengen belajar.

Terima kasih sebelumnya oom

Posted: 03 Feb 2008, 00:32
by christoffel
secara teoritis, dengan mengabaikan faktor angin lingkungan, drag, selip (CC=1) dll, kecepatan pesawat untuk maju = kecepatan angin yg di buang kebelakang oleh prop. artinya ini kecepatan max bila kondisinya benar2 ideal. Jadi selama pitchnya sama, kecepatan max nya juga sama.
Cuman dalam prakteknya kan berbeda, terutama karena adanya CC ini.

Posted: 03 Feb 2008, 00:33
by christoffel
Untuk blade W yg lebih lebar, efeknya akan memperkecil selip (luas permukaan cengkeram blade terhadap udara jadi lebih lebar). Ini sama juga dengan menggunakan multi blade. hasilnya kecepatan pesawat bisa agak naik, juga akselerasinya. cuman, beban bagi motor/engine juga bertambah. dalam prakteknya, bila digunakan pada motor/engine yg sama, penambahan beban ini akan menyebabkan RPM turun.

Posted: 03 Feb 2008, 00:34
by christoffel
Untuk blade yg lebih panjang, secara garis besar efeknya juga sama.
cuman, kalau pada penambahan lebar blade, kelebihan luasan ini bekerja pada kondisi angin yg sudah terdorong sebelumnya oleh luasan normalnya. jadi seperti mendorong mobil yg sudah bergerak.
Sedang pada penambahan panjang, kelebihan luasan yg terjadi, bekerja pada angin yg masih "diam" (belum kena dorong). jadi seperti mendorong mobil yg "diam".
Jadi hasilnya lebih baik daripada penggunaan blade lebar. sekali lagi, beban juga bertambah, dan RPM akan turun.
Kerugiannya, kecepatan linier pada blade tip berbanding lurus dg diameter prop. jadi penambahan diameter ini akan menyebabkan lebih banyak efek turbolensi pada blade tip.

Posted: 03 Feb 2008, 00:36
by christoffel
Jadi, penambahan diameter ini sebaiknya dilakukan untuk pemakaian pada RPM yg tidak tinggi.
sedangkan untuk RPM tinggi, lebih dianjurkan untuk melakukan penambahan lebar.

secara global:
- bila diutamakan peningkatan akselerasi, perkecil pitch dan perbesar diameter (sebagai kompensasi pengurangan beban akibat pitch berkurang).
- bila diutamakan peningkatan kecepatan, perbesar pitch dan perkecil diameter (sebagai kompensasi penambahan beban akibat pitch bertambah). NB : pada titik tertentu, penambahan pitch ini mencapai puncak efisiensinya dan kecepatan pesawat akan kembali menurun karena kemampuan akselerasi yg dimiliki jadi terlalu kecil untuk mengalahkan drag.

Posted: 04 Feb 2008, 09:34
by sakti
Saya pernah lihat monumen pesawat tua di Surabaya (sekitar Juanda, milik TNI AL) dengan prop dobel (masing masing 3 blades kalau tidak salah) dengan posisi depan belakan dalam satu garis (posisi di moncong pesawat, jadi satu.
Juga pernah lihat foto pesawat besar milik USA dg multi engine dengan prop yang juga dobel di depan sayap semua atau satu didepan sayap dan yang lainnya di belakang sayap.
Perkiraan saya kalau dilihat bilah bladenya, kemungkinan berputarnya blade itu berlawanan arah.

Mohon ulasan dari para pakar
Terimakasih

Posted: 04 Feb 2008, 10:12
by christoffel
itu counter rotating prop. gunanya untuk menghilangkan efek muntir gara2 engine muter prop ke satu arah. pada prop biasa, untuk meminimkan efek ini digunakan right thrust.

Posted: 04 Feb 2008, 10:26
by toto
Oom Chris, sebelumnya terima kasih atas penjelasannya tapi karena saya o'ot pengen konfirmasi lagi kesimpulan yang bisa saya pahami dari tulisan2 oom terdahulu, yaitu:

1. Pitch kecil dan diameter panjang pilihan apabila ingin untuk terbang pelan
2. Pitch besar dan diameter pendek pilihan apabila ingin untuk terbang cepat

tentunya semua dengan asumsi posisi throttle atau RPM yang sama, misalnya dalam implementasinya apabila digunakan di pesawat trainer maka apabila menggunakan prop seperti pada nomor 1 akan membuat pesawat akan terbang lebih pelan dibandingkan apabila menggunakan prop seperti pada nomor 2, ato saya makin salah nih dalam mengartikan dalam memilih propeller (intinya bagaimana memilih prop agar pesawat bisa terbang lebih pelan dengan catatan seluruh setting baik di Tx maupun pada Engine dan menggunakan pesawat yang sama)

Ma' kasih sebelumnya oom, mending nanya kan ya dari pada salah pilih yang buntutnya crash ato mesin jebol, semoga oom Chris enggak bosen neh menjawab pertanyaan o'ot ini