toto wrote:halo pa'lik budiman ....... saya coba memberanikan diri untuk menjawab dan semoga mendapatkan koreksi dari para leluhur suhu ............ sejauh yang saya pahami walaupun secara volume metrik engine spark ~ engine spark akan tetapi power yang dihasilkan engine spark lebih kecil dibandingkan dengan engine glow .... sebagai perbandingan sama tapi tidak serupa yaitu antara engine glow 4S dengan 2S walaupun volumenya sama akan tetapi power yang dihasilkan engine glow 4S akan lebih kecil banding engine glow 2S ............ secara empiris saya gunakan untuk mendapatkan power yang relatif sama maka perbandingannya adalah 3 : 4
sebagai contoh implementasi maka kurang lebihnya misalnya untuk mendapatkan kesetaraan power misalnya untuk mendapatkan power setara engine glow 91HZ diperlukan volume engine spark dengan .91/3 x 4 ~ 1.20cu atau ~ 20cc demikian pula apabila ingin menggunakan engine glow 4S tapi mempunyai power relatis sama dengan engine glow 2S misalnya setara dengan engine .46cu/2S maka diperlukan engine 4S dengan volume .46/3 x 4 ~ .61cu/4S tapi umumnya menggunakan .70~72cu/4S
kenapa kok begitu, nah ini dia terus terang saya enggak bisa jawab dan untuk ini mohon pencerahan lebih lanjut dari para sesepuh suhu engine dan mohon maaf kalau penjelasan saya ini tidak ilmiah
sedikit catatan penjelasan saya diatas itu untuk implementasi dipesawat loh ya tentunya akan berbeda apabila digunakan di heli mengingat sistem mekanikal heli dan pesawat dalam menggerakan baling2 berbeda tapi bisa jadi sama apabila dipesawat pemutaran baling2 tidak secara langsung pada as motor akan tetapi melalui gigi2 ratio untuk bisa meningkatkan putarannya
salam
setahu saya ini terjadi karena putaran puncak untuk engine gasolin lebih rendah daripada nitro.
untuk nitro diatas kertas bisa 15.000 rpm, prakteknya 12.000 rpm, sangat susah engine standar menyentuh 15.000 rpm kalo nggak dibobok muffernya atau modif lain2.
sedangkan untuk engine gasolin lebih jujur diatas kertas dengan prakteknya, puncaknya berkisar antara 6.000 - 9.000 rpm.
tetapi dengan perbedaan tersebut maka didapat perbedaan torsi, engine gasolin lebih unggul di torsi, silakan aja coba respon engine saat nanjak vertikal atau pada saat hover.
Tidak diragukan lagi OS ini memang punya tempat khusus dihati para rc modeller.
namun pengalaman saya untuk gasolin OS tidak seperti engine2 nitronya.
engine OS gasolin membutuhkan proses break in yg lebih lama dibanding DLE,
untuk engine DLE saya berani break-in / inreyen cuma 5 menit kemudian langsung terbang,
untuk OS ini udah break in 2 liter aja kayaknya masih dead-stick terus alias mati2 enginenya.
jadi saran untuk gasolin OS mendingan break in aja 1-2 galon seperti yg disarankan.
untuk seri HZ sendiri saya belom pernah nyoba, tapi untuk saya probadi akan berasumsi sama dgn engine gasoline OS lainnya.
perbandingan power OS dgn DLE memang OS jauh lebih nendang, memang terasa pas engkol waktu start, OS lebih seret muternya dibanding DLE, asumsi kompresinya lebih ketat.
saya tidak main heli, tetapi kalau engine 15 gasolin biasanya saya akan pakai di pesawat kelas 46-55 2s 3D, atau scale/trainer maximum kelas 60 2s.