

pesawat yang crash gak terhitung, rusak beli, rusak beli, maklum disaat itu belum ada bahan2 untuk repair yang bisa dibeli, dan pesawatpun gak ada yang jual produk hand made kaya sekarang, penyebab crash semuanya human error, yang belajar sendiri tanpa guru, punya radio Futaaba 6 CH semua pesawat ada dalam channel yag sama, kenapa demikian, sy gaptek, yg ngajarin gak ada, teman2 adanya jauh di Indramayu, dan Gaero juga sy gak tau gimana cara bukanya.
Seiring dengan pertumbukan komunitas dan bisa buka Gaero.org, ilmupun bertambah, sudah bisa ganti radio ke Futaba 7 CAP, dan ganti lagi ke 8FGS, pesawatpun sudah mulai menempati channel masing2 hebat yah



Tahun 2010 saya pun pensiun dari kerja, rupanya usia saya sudah 56, terpaksa saya terima karena memang begitu aturan perusahaan, tapi tidak menyurutkan semangatku main aeromodelling, cuman belanja pesawat mulai berkurang, setahun mungkin 3 atau 2 kali saja.
Diusia sekarang yang menginjak 65 kemampuan replek tangan dan keberanian menerbangkan pesawat semakin berkurang, ada rasa was was kalau mau menerbangkan pesawat, buahnya 2 kali beli Super sport senior gasolin 20CC buatan Dimas, dua2nya crash, sekarang saya kembali main nitro dan pesawat2 electric bikinan sendiri.
Memang usia berpengaruh terhadap kemampuan, tapi tidak berpengaruh terhadap semangat untuk tetap bermain aeromodelling.
Salam Kiki-54 dari Cirebon.