

Dengan dibantu Pak Hirto saya mulai lakukan persiapan maiden CAP 232 setelah isi BBM, Check and recek servo, CG dan jangkauan Radio maka mulauilan starter engine, pemanasan dan mulailah taxi.
Oom Kula yang diharapkan bakal jadi Tester pasti datangnya siang saya gak sabar...maka mulailah take off..........mulus berjalan dengan baik. Pesawat mulai saya naikan sambil trim2 elevator yang menurut Pak hirto berat kedepan.
Setelah beberapa putaran saya mulai berniat untuk coba landing namun pesawat gak bisa dipelanin, kalau trotle direduce pesawat oleng, dan sampai pada suatu keadaan, pesawat hampir bisa landing namum sampai landasan pesawat mantul2 maka trotle saya naikan lagi.
Pas diujung utara Runway pesawat saya puter dengan tujuan landing, namun apa yang terjadi...........pesawat melintir dan menjauh kearah luar Bandara,....saya coba menaikan trotle dengan tujuan agar pesawat bisa dikendalikan, namun tidak membantu.............dan saya mulai panik, ketimbang pesawat jatuh diluar sana saya jatuhkan saja di semak2..............alhamdulilah yang rusak hanya canopy, dan dudukan engine sedikit bergerak kedalam.
Canopy besok saya kirim ke Pak Jaka untuk repair, sedangkan dudukan engine udah saya betulkan sendiri.(bisa betulkan sendiri hehehe)
Dari cerita diatas mohon pencerahan teman2, suhu2, dimana aja, kenapa itu pesawat melintir dan gak bisa dikendalikan lagi ? Pesawat itu kok maunya lari kencang saja sehingga saya gak punya keberanian untuk landing. mohon kupasan dari para suhu...........apakah memang karakter itu Cap 232 terbangnya gak bisa pelan? sebelum saya mencoba menerbangkannya untuk yang kedua kali.
terima kasih sebelumnya, atas masukan2 dari Teman2 dan para suhu..........