ASK- nyari CG pada homemade Plane.
Moderators: im-sad, GandrungMaBur
- omi
- Staff Sergeant
- Posts: 267
- Joined: 23 Sep 2007, 22:02
- Location: Semarang
Re: ASK- nyari CG pada homemade Plane.
mmm kalo cari CG saya pake software w_laengs4.. cukup mudah... cuma tetep saja biasanya tetep koreksi CG setelah dicoba terbang.. lebih baik agak nose heavy daripada tail heavy, soalnya kalo tail heavy lebih mudah stall..
bener ga ya.. mohon koreksi suhu2 skalian
bener ga ya.. mohon koreksi suhu2 skalian
- aritriyoga
- Airman First Class
- Posts: 98
- Joined: 22 Jun 2010, 15:44
Re: ASK- nyari CG pada homemade Plane.
Kalau menurut ulasannya om cristofel sih.. kesimpulannya mau enak harus ketemu titik CGnya,
mantap ulasannya om criss... detail & simpel

mantap ulasannya om criss... detail & simpel
- christoffel
- First Lieutenant
- Posts: 1291
- Joined: 04 Jan 2008, 13:42
- Location: Pondok Chandra Surabaya
Re: ASK- nyari CG pada homemade Plane.
@omi: sudah benar om ...
@fidaero94: kalau ada plan, yg di sebut CG itu sudah di coba dan sudah pas (sesuai selera yg design, bisa berimpit, didepan dikit, ataupun dibelakang dikit dari CoL). jadi memang pada akhirnya term CoL sudah jarang muncul. yg ada CG, dan itu artinya juga CoL karena dalam prakteknya kedua titik tersebut selalu berteman dekat dan susah dipisahkan. kalau sampai di pisahkan terlalu jauh, pesawat bisa jatuh / nggak bisa terbang.
nb:
Ini tadi kan judulnya mau nyari CG, jadi artinya DIY, plan nggak ada, atau ada plan tapi belum ada titik CG nya. lha kalau ada plan dan udah ada lokasi CG nya, ya nggak usah di cari lagi ....
@fidaero94: kalau ada plan, yg di sebut CG itu sudah di coba dan sudah pas (sesuai selera yg design, bisa berimpit, didepan dikit, ataupun dibelakang dikit dari CoL). jadi memang pada akhirnya term CoL sudah jarang muncul. yg ada CG, dan itu artinya juga CoL karena dalam prakteknya kedua titik tersebut selalu berteman dekat dan susah dipisahkan. kalau sampai di pisahkan terlalu jauh, pesawat bisa jatuh / nggak bisa terbang.
nb:
Ini tadi kan judulnya mau nyari CG, jadi artinya DIY, plan nggak ada, atau ada plan tapi belum ada titik CG nya. lha kalau ada plan dan udah ada lokasi CG nya, ya nggak usah di cari lagi ....
-
- GUEST
Re: ASK- nyari CG pada homemade Plane.
christoffel wrote:@fidaero94: kalau ada plan, yg di sebut CG itu sudah di coba dan sudah pas (sesuai selera yg design, bisa berimpit, didepan dikit, ataupun dibelakang dikit dari CoL). jadi memang pada akhirnya term CoL sudah jarang muncul. yg ada CG, dan itu artinya juga CoL karena dalam prakteknya kedua titik tersebut selalu berteman dekat dan susah dipisahkan. kalau sampai di pisahkan terlalu jauh, pesawat bisa jatuh / nggak bisa terbang.
oh berarti CG nya ya disitu-situ aja? terus tinggal ikutin peletakan elektronik nya begitu?

- christoffel
- First Lieutenant
- Posts: 1291
- Joined: 04 Jan 2008, 13:42
- Location: Pondok Chandra Surabaya
Re: ASK- nyari CG pada homemade Plane.
yup.
dikit teori untuk yg dibilang om omi.
- kalau CG digeser ke depan CoL, maka karakter terbangnya akan over stabil, artinya faktor gain untuk self recovery nya jadi besar (dalam system control ini akan mengakibatkan over shoot jadi besar). lebih jelasnya, kalau pesawat di biarkan glide (tanpa power), dan andaikan saja saat itu kecepatan pesawat sudah terlalu rendah (sudah masuk stall) : CG didepan CoL akan mengakibatkan pesawat jadi cenderung menukik, dan ini artinya gaya berat nya akan membantu menambah kecepatan maju pesawat. karena itu kecepatan nya jadi bertambah, dan hal ini akan membuat pesawat jadi keluar dari kondisi stall tadi. (self recovery).
- sebaliknya bila CG berada di belakang CoL, maka saat stall pesawat malah cenderung mendongak, dan ini artinya gaya berat nya malah akan mengurangi kecepatan (artinya kecepatan majunya malah mengecil, jadi malah tambah stall). jadinya malah nggak karuan kan ...
CG terlalu maju akan mengakibatkan pesawat (saat tanpa power) akan turun kebawah dg lintasan meng-angguk-angguk (ini akibat over shoot terlalu besar dan mengakibatkan osilasi, sama seperti kalau pada hely saat gain gyro rudder nya terlalu besar).
CG terlalu ke belakang akan mengakibatkan pesawat jatuh nggak karuan (bukan jatuh maju).
CG yg bagus, kalau power pesawat di matikan, pesawat akan turun mulus (seperti memang mau landing) dan bahkan kalau di biarkan bisa sampai landing sendiri dengan aman. kondisi ini yg kemudian di ukur dan di sebut maksimum glide ratio. pada kondisi ini, sebagian gaya berat digunakan untuk maju (thrust) sebesar drag (hanya sekedar meng-kompensasi drag saja sehingga kecepatan nya bisa konstan). ini sebabnya glide ratio juga disebut sama dengan Lift/Drag atau Lift-Drag ratio.
Dari sini di turunkan rumus Minimum Thrust (agar pesawat bisa terbang) = Berat / Glide Ratio
dikit teori untuk yg dibilang om omi.
- kalau CG digeser ke depan CoL, maka karakter terbangnya akan over stabil, artinya faktor gain untuk self recovery nya jadi besar (dalam system control ini akan mengakibatkan over shoot jadi besar). lebih jelasnya, kalau pesawat di biarkan glide (tanpa power), dan andaikan saja saat itu kecepatan pesawat sudah terlalu rendah (sudah masuk stall) : CG didepan CoL akan mengakibatkan pesawat jadi cenderung menukik, dan ini artinya gaya berat nya akan membantu menambah kecepatan maju pesawat. karena itu kecepatan nya jadi bertambah, dan hal ini akan membuat pesawat jadi keluar dari kondisi stall tadi. (self recovery).
- sebaliknya bila CG berada di belakang CoL, maka saat stall pesawat malah cenderung mendongak, dan ini artinya gaya berat nya malah akan mengurangi kecepatan (artinya kecepatan majunya malah mengecil, jadi malah tambah stall). jadinya malah nggak karuan kan ...
CG terlalu maju akan mengakibatkan pesawat (saat tanpa power) akan turun kebawah dg lintasan meng-angguk-angguk (ini akibat over shoot terlalu besar dan mengakibatkan osilasi, sama seperti kalau pada hely saat gain gyro rudder nya terlalu besar).
CG terlalu ke belakang akan mengakibatkan pesawat jatuh nggak karuan (bukan jatuh maju).
CG yg bagus, kalau power pesawat di matikan, pesawat akan turun mulus (seperti memang mau landing) dan bahkan kalau di biarkan bisa sampai landing sendiri dengan aman. kondisi ini yg kemudian di ukur dan di sebut maksimum glide ratio. pada kondisi ini, sebagian gaya berat digunakan untuk maju (thrust) sebesar drag (hanya sekedar meng-kompensasi drag saja sehingga kecepatan nya bisa konstan). ini sebabnya glide ratio juga disebut sama dengan Lift/Drag atau Lift-Drag ratio.
Dari sini di turunkan rumus Minimum Thrust (agar pesawat bisa terbang) = Berat / Glide Ratio
- yoyonh
- Senior Master Sergeant
- Posts: 707
- Joined: 01 Aug 2010, 23:16
- Location: Bekasi
- Contact:
Re: ASK- nyari CG pada homemade Plane.
christoffel wrote:yup.
dikit teori untuk yg dibilang om omi.
- kalau CG digeser ke depan CoL, maka karakter terbangnya akan over stabil, artinya faktor gain untuk self recovery nya jadi besar (dalam system control ini akan mengakibatkan over shoot jadi besar). lebih jelasnya, kalau pesawat di biarkan glide (tanpa power), dan andaikan saja saat itu kecepatan pesawat sudah terlalu rendah (sudah masuk stall) : CG didepan CoL akan mengakibatkan pesawat jadi cenderung menukik, dan ini artinya gaya berat nya akan membantu menambah kecepatan maju pesawat. karena itu kecepatan nya jadi bertambah, dan hal ini akan membuat pesawat jadi keluar dari kondisi stall tadi. (self recovery).
- sebaliknya bila CG berada di belakang CoL, maka saat stall pesawat malah cenderung mendongak, dan ini artinya gaya berat nya malah akan mengurangi kecepatan (artinya kecepatan majunya malah mengecil, jadi malah tambah stall). jadinya malah nggak karuan kan ...
CG terlalu maju akan mengakibatkan pesawat (saat tanpa power) akan turun kebawah dg lintasan meng-angguk-angguk (ini akibat over shoot terlalu besar dan mengakibatkan osilasi, sama seperti kalau pada hely saat gain gyro rudder nya terlalu besar).
CG terlalu ke belakang akan mengakibatkan pesawat jatuh nggak karuan (bukan jatuh maju).
CG yg bagus, kalau power pesawat di matikan, pesawat akan turun mulus (seperti memang mau landing) dan bahkan kalau di biarkan bisa sampai landing sendiri dengan aman. kondisi ini yg kemudian di ukur dan di sebut maksimum glide ratio. pada kondisi ini, sebagian gaya berat digunakan untuk maju (thrust) sebesar drag (hanya sekedar meng-kompensasi drag saja sehingga kecepatan nya bisa konstan). ini sebabnya glide ratio juga disebut sama dengan Lift/Drag atau Lift-Drag ratio.
Dari sini di turunkan rumus Minimum Thrust (agar pesawat bisa terbang) = Berat / Glide Ratio
Terima kasih suhu chris.


Nambah lagi ilmu saya nih.
- topankaltim
- Senior Master Sergeant
- Posts: 671
- Joined: 20 Mar 2011, 18:47
- Location: Yogyakarta, Jakarta
Re: ASK- nyari CG pada homemade Plane.


tambah ilmu.....mangstabb...Lanjut Om...kebetulan baru mau nerbangin CoroCub homemade electric WS:1,6M Fuse:1M..semoga pas CGnya dan bisa glide dengan mulus...amin


salam
- asoenhauw
- Chief Master Sergeant
- Posts: 803
- Joined: 18 May 2010, 14:28
- Location: Bogor
- Contact:
Re: ASK- nyari CG pada homemade Plane.
suhu Chris memang wokeeee,





- topankaltim
- Senior Master Sergeant
- Posts: 671
- Joined: 20 Mar 2011, 18:47
- Location: Yogyakarta, Jakarta
Re: ASK- nyari CG pada homemade Plane.



Sekalian nitip tanya ya Om...kalo CoG dan CoL hubungannya dengan luas penampang sayap (atau lebar sayap) adakah Om??? apa betul semakin lebar dan panjang sayap menyebabkan toleransi CoG dan CoL semakin besar...jadi peletakan batere, ESC dan reciever harus pas ditengah(takutnya pesawat jadi kayak bandulan angguk angguk kalo pas gliding mau landing)
terima kasih

salam
- christoffel
- First Lieutenant
- Posts: 1291
- Joined: 04 Jan 2008, 13:42
- Location: Pondok Chandra Surabaya
Re: ASK- nyari CG pada homemade Plane.
kalau luas, nggak langsung berhubungan.
kalau panjang memang ada dampaknya tapi terhadap pergeseran CG ke arah panjang sayap.
kalau lebar sayap (mean chord), semakin besar chord maka pergeseran CG (karena CoL nggak mungkin bergeser) yg sama akan jadi kecil persentasenya (toleransi diukur dg persentase) dengan catatan pergeseran nya ke arah lebar sayap yg artinya arah panjang badan pesawat.
contoh :
sayap dengan chord 20cm, toleraransi CG 5% artinya 5% x 20cm = 1 cm.
kalau sayap yg sama diperbesar 100% maka chord nya jadi 40cm. toleransinya jadi 5% x 40cm = 2 cm. nah, jadi lebih besar kan ...
kalau panjang memang ada dampaknya tapi terhadap pergeseran CG ke arah panjang sayap.
kalau lebar sayap (mean chord), semakin besar chord maka pergeseran CG (karena CoL nggak mungkin bergeser) yg sama akan jadi kecil persentasenya (toleransi diukur dg persentase) dengan catatan pergeseran nya ke arah lebar sayap yg artinya arah panjang badan pesawat.
contoh :
sayap dengan chord 20cm, toleraransi CG 5% artinya 5% x 20cm = 1 cm.
kalau sayap yg sama diperbesar 100% maka chord nya jadi 40cm. toleransinya jadi 5% x 40cm = 2 cm. nah, jadi lebih besar kan ...