doditsky wrote:Beberapa saat setelah kembali belajar hely ada yang ingin kami tanyakan....
Kalau Hely engine ,fungsi idle adalah mempertahan RPM engine pada kecepatan tertentu untuk manuver agar engine tidak mati ( suer ...belum pernah nyeklek switch idle...belum cukup nyali )....
Nah kalo untuk elektric kayaknya kan nggak ada istilah engine KO ....trus fungsi idle bisakah diabaikan ...apakah untuk sekedar jalan2 atau patroli tetap harus menggunakan idle
Matur Nuwun dan mohon maaf kalau sudah pernah di muat
Salam dari kota Kretek ...Kudus
Sekedar nimbrung deh...sambil ngopi...dan belum tentu apa yg saya uraikan ini benar.....
Heli dengan Electrical Powered :
Electrical system mampu ber-akselerasi lebih singkat terhadap segala perubahan beban selama spesifikasi Battery, ESC dan electrical motornya mumpuni.Dalam hal ini kita memanfaatkan torque yg dihasilkan oleh motor listrik sendiri yg terbentuk melalui proses induksi medan magnet dlm setiap kumparan kawat pada motor listrik tsb. Proses ini sangat singkat, dimana penghalang dlm proses ini hanyalah dissipasi daya yg berupa panas pada kawat kumparan tsb( yg diakibatkan oleh nilai resistansi dr material kawat yg digunakan) disaat kawat dialiri oleh arus listrik dgn beban mekanis yg berubah-ubah.
Dikarenakan kebanyakan dan lebih populer utk menggunakan Brushless motor(motor AC) pada dunia R/C model , maka di dalam motor sendiri tidak perna terjadi adanya mechanical friction, kecuali yg terjadi pada Brushed motor (motor DC), sehingga semakin menambah nilai effisiensi pada sistem di atas.
Heli dengan Engine Powered(baik Glow engine atopun Gasoline) :
Engine membutuhkan proses yg lebih lama utk meng-handle perubahan beban daripada motor listrik. Hal ini disebabkan oleh proses berputarnya piston di dalam liner ditentukan oleh :
- mixing udara dan fuel yg tepat
- kadar Oksigen di dalam udara yg digunakan dlm mixing udara dan fuel
- konsisten tidaknya tekanan di dalam fuel tank termasuk di dalam fuel line
- ritme pengapian yg sesuai agar terjadi combution yg sempurna
- jenis busi yg digunakan
- jenis muffler(knalpot) yg digunakan, ini menentukan "band-width power" dr engine sendiri
- suhu operasional engine
- dan sebagainya
Dari beberapa hal yg saya sebutkan tadi, maka engine memiliki banyak faktor untuk ber-akselerasi dalam menghandle variasi perubahan beban. Oleh karena itu, fine tuning pada engine jauh lebih ribet,mulai prosedur "leaking test", "pinch-test", "hanging RPM" hingga utak atik yg namanya needle valve (utk glow engine) kadang perlu kita pelajari lebih dalam...
Throttle curve dan Pitch Curve:
NORMAL :
Untuk take-off, landing dan normal flight (hovering), disarankan untuk menggunakan Throttle dan Pitch curve yg cenderung utk linear.Untuk saya pribadi, saya lebih terfokus pada bagaimana caranya agar heli dapat hover dengan nyaman dan tidak mengalami "bumpy cyclic" alias heli naik turun , di saat Stick utk Throttle dan Pitch pada posisi tengah(center).
IDLE :
Untuk 3D, Throttle curve lebih cenderung ke arah "U" atopun "V", spt yg telah disebutkan oleh rekan2 sebelumnya. Kalo saya melihatnya, ini disebabkan manuver 3D selalu berpindah-pindah dari stationary point yg satu ke stationary point yg lain..artinya heli meloncat dari satu titik diam ke titik diam yg lain..misalkan tic-toc,piro flip, rainbow, chaos, dsb...yang mana heli tidak memiliki air speed sama sekali dan hanya bergantung terhadap pitch dari mainblade dan cyclic degree dari swashplate...saya kira, inilah alasan kenapa 3D menggunakan Throttle curve yg demikian untuk menghandle variasi perubahan beban yg ekstrim .
Untuk F3C/FAI, yah ...saya jika melihatnya, Throttle curve yg digunakan tidak semuanya harus linear atopun berbentuk "U" atopun "V"...namun entah juga utk F3C/FAI schedule saat ini ,saya denger menyertakan juga aroma2 3D ..
Tergantung dari manuvernya...misalkan utk loop dan roll, masing2 memiliki Throttle curve yg tidak sama...demikian pula utk Pitch Curve masing2...dimana secara umum, setiap manuver dan fine tuning pd power plant, menyertakan "power efficiency" sbg salah satu parameternya...artinya bagaimana menentukan kombinasi yg tepat antara Throttle curve dan Pitch curve secara lebih cermat...dan satu lagi, heli pada setiap manuver aerobatic nya memanfaatkan air speed nya saat melaju...penggunaan air speed ini tentunya sangat membantu dalam memperingan kerja dari power plant heli sendiri..
GOVERNOR :
Antara ya dan tidak...maksud saya, penggunaannya antara disarankan atopun tidak....fungsinya , spt yg dijelaskan rekan2 seblumnya...yaitu untuk menjaga konsistensi RPM engine....
Saya tidak menggunakan piranti ini...karena saya lebih mengandalkan apa yang disebut sebagai "Cyclic-Throttle Mixing".....ini bukan anjuran, hanya kebetulan saja , saya memiliki alasan pribadi yg cukup kuat untuk menjauhi aplikasi Governor .
salam